KANDUNGAN NUTRISI TUMPI JAGUNG FERMENTASI MA-11 DENGAN LAMA INKUBASI YANG BERBEDA
NUTRIENT CONTENT OF MA-11 FERMENTED CORN TUMPI WITH DIFFERENT INCUBATION PERIODS
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi tumpi jagung yang difermentasi menggunakan MA-11 dengan lama inkubasi yang berbeda. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 4 macam perlakuan dan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (ANOVA). Jika terjadi perbedaan diantara perlakuan dilakukan uji lenjut menggunakan Duncan’t Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan yang dimaksud adalah : P0: tumpi jagung difermentasi menggunakan MA-11 sebanyak 5ml, inkubasi selama 0 hari; P1: tumpi jagung difermentasi menggunakan MA-11 sebanyak 5ml, inkubasi selama 2 hari, P2: tumpi jagung difermentasi menggunakan MA-11 sebanyak 5ml, inkubasi selama 4 hari, P3: tumpi jagung difermentasi menggunakan MA-11 sebanyak 5ml, inkubasi selama 6 hari. Variabel yang diamati adalah kandungan Bahan Kering, Serat Kasar, Protein Terlarut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lama fermentasi tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan bahan kering, namun berpengaruh secara nyata menurunkan kandungan serat kasar dan berpengaruh nyata meningkatkan kandungan protein terlarut. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama waktu inkubasi dalam fermentasi tumpi jagung menggunakan MA-11 sebanyak 5ml, semakin menurunkan kandungan serat kasar dan semakin meningkatkan kandungan protein terlarut namun belum mampu meningkatkan maupun menurunkan kandungan bahan kering pada tumpi jagung.
ABSTRACT
This research aims to determine the nutritional content of corn tumpi fermented using MA-11 with different incubation periods. The design of this research uses a complete randomized design (RAL) pattern in the same direction with 4 types of treatments and 3 replicates. The data obtained was analyzed using variance analysis (ANOVA). If there is a difference between the treatments, a lint test is carried out using Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The treatment in question is P0: corn tumpi fermented using MA-11 as much as 5ml, incubated for 0 days; P1: corn tumpi fermented using MA-11 as much as 5ml, incubated for 2 days, P2: corn tumpi fermented using MA-11 as much as 5ml, incubated for 4 days, P3: corn tumpi fermented using MA-11 as much as 5ml, incubated for 6 days. The parameters observed are the content of Dry Matter, Crude Fiber, and Soluble Protein. The results of this research show that the fermentation time has no real effect on the dry matter content, but has a significant effect on reducing the crude fiber content and significantly increasing the soluble protein content. This research can be concluded that the longer the incubation time in the fermentation of corn tumpi using MA-11 as much as 5ml, the lower the crude fiber content and the more it increases the soluble protein content but has not been able to increase or decrease the dry matter content in the corn tumpi.
Downloads
References
Alfiardi, M., Munir, & Rasbawati. (2023). Kandungan Selulosa, Hemiselulosa Dan Lignin Silase Pakan Komplit Berbahan Dasar Jerami Jagung (Zea Mays) Dengan Penambahan Azolla (Azolla Pinnata) Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. REKASATWA: Jurnal Ilmiah Peternakan, 5(1), 1-6. https://doi.org/10.33474/rekapet.v5i1.19805.
Anisah, S. N., Chuzaemi, I. S., & IPU, M. (2021). Kualitas fisik dan kimia jerami jagung yang difermentasi dengan Trichoderma harzianum. Jurnal Nutrisi Ternak Tropis, 4(2), 93-102. https://doi.org/10.21776/ub.jnt.2021.004.02.4.
[AOAC] Association of Official Analythical Chemists. (2019). Official Methods of Analyses. 21th ed. Washington DC: Association of Official Analythical Chemists. https://www.aoac.org/official-methods-ofanalysis-21st-edition-2019.
Artarizqi, A. T. (2013). MA 11, Kolaborasi Mikroba Super. https://homeschoolingkaksetosemarang.com/article/ 99275/ma-11kolaborasi-mikroba-super.html>. [22/04/2024].
Arumsari, N. G., Suparthana, I. P., & Nocianitri, K. A. (2022). Pengaruh Suhu Dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Kedelai Terfermentasi Dalam Tahapan Produksi Sere Kedele . Itepa: Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 11(4), 776–87. https://doi.org/10.24843/itepa.2022.v11.i04.p17.
Astuti, T., & Yelni, G. (2015). Evaluasi kecernaan nutrient pelepah sawit yang difermentasi dengan Berbagai sumber mikroorganisme sebagai bahan pakan ternak ruminansia. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 10(2):101-106. https://doi.org/10.31186/jspi.id.10.2.101-106.
Bachruddin, Z. (2014). Teknologi Fermentasi Pada Industri Peternakan. Cetakan pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Helmiati, S., Rustadi, R., Isnansetyo, A., & Zulprizal, Z. (2020). Evaluasi kandungan nutrien dan antinutrien tepung daun kelor terfermentasi sebagai bahan baku pakan ikan. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 22(2), 149-158. https://doi.org/10.22146/jfs.58526.
Kuncoro, D.C., Muhtarudin, & Fathul. F. (2015). Pengaruh Penambahan Berbagai Starter Pada Silase Ransum Berbasis Limbah Pertanian Terhadap Protein Kasar, Bahan Kering, Bahan Organik Dan Kadar Abu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4), 234–238. http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i4.p%25p.
Kurniawan, D., Erwanto, E., & Fathul, F. (2015). Pengaruh penambahan berbagai starter pada pembuatan silase terhadap kualitas fisik dan pH silase ransum berbasis limbah pertanian. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 3(4), 191-195. http://dx.doi.org/10.23960/jipt.v3i4.p%25p.
Latumanuwy, L., & Sohilauw, D. S. (2024). Analisis Kadar Protein dengan Metode Lowry pada Berbagai Jenis Produk Susu yang Beredar di Lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Antigen: Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Gizi, 2(3), 21-28. https://doi.org/10.57213/antigen.v2i3.277.
Mastur, M., Yanuarianto, O., Supriadin, D., Saedi, R., Sutaryono, Y. A., & Sukarne, S. (2022). The Potential of Corn Waste (zea mays L.) as Ruminants Feed in Bolo District, Bima Regency. Jurnal Biologi Tropis, 22(2), 668-674. https://doi.org/10.29303/jbt.v22i2.3682.
Puastuti, W. & Susana, I. W. R. (2014). Potensi dan Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Pakan Alternatif Ternak Ruminansia. Wartazola, 24 ( 3) : 151-159. http://doi.org/10.14334/wartazoa.v24i3.1072.
Pujioktari, P. (2013). Pengaruh Level Trichoderma harzainum dalam Bahan Kering, Abu, dan Serat Kasar Sekam Padi. Skripsi. Jambi: Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Rostini, T., Jaelani, A., & Ali, M. (2022). Pengaruh lama fermentasi terhadap karakteristik, kandungan protein dan serat kasar tongkol jagung. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 47(2), 257-266. https://dx.doi.org/10.31602/zmip.v47i2.7302.
Simangunsong, J. (2014). Penggunaan Ma-11 Pada Fermentasi Limbah Bungkil Inti Kelapa Sawit Sebagai Bahan Pakan Sapi (Kajian Waktu Fermentasi Dan Konsentrasi MA-11). Disertasi. Malang: Universitas Brawijaya.
Suningsih, N., Ibrahim, W., Liandris, O., & Yulianti, R. (2019). Kualitas fisik dan nutrisi jerami padi fermentasi pada berbagai penambahan starter. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(2), 191-200. https://doi.org/10.31186/jspi.id.14.2.191-200.
Wulandari, S., Subagja, H., & Mutmainnah, S. (2017). Pemanfaatan tumpi jagung fermentasi pada penggemukan domba jantan ekor gemuk. Jurnal Ilmiah Inovasi, 17(3), 132-137. https://scholar.archive.org/work/cqf5bmpfire55ilux3pbhsh53e/access/wayback/https://publikasi.polije.ac.id/index.php/jii/article/download/556/680.
Yahya, R., Irwan, M., & Armayani, M. (2023). Pengaruh lama fermentasi tumpi jagung menggunakan yakult sebagai alternatif pengolahan pakan ternak ruminansia. Jurnal Peternakan Lokal, 5(2), 95-104. https://doi.org/10.46918/peternakan.v5i2.1876.
Yanuarianto, O., Noersidiq, A., Amin, M., Dilaga, S. H., Dahlanuddin, D., & Imran, T. (2024). The Nutrient Composition of Fermented Maize Stover with Different Fermentors. Jurnal Biologi Tropis, 24(1), 352-358. https://doi.org/10.29303/jbt.v24i1.6466.