POTENSI BURUNG SEBAGAI OBJEK BIRDWATCHING DI HUTAN WAE ILLIE RESORT MASIHULAN KECAMATAN SERAM UTARA

  • Yosevita Th. Latupapua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
  • Lesly Latupapua Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Keywords: Birdwatching, Wae Illie Forest, Masihulan Resort

Abstract

Tingginya minat kunjungan birdwatching dalam objek hutan, tentunya harus didukung dengan adanya keragaman jenis satwa burung yang dapat menunjang minat kunjungan dan lama tinggal wisatawan dalam lokasi objek. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis dan keragaman satwa burung di kawasan hutan Wae Illie Resort Masihulan untuk dikembangkan sebagai objek daya tarik birdwatching. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, dan wawancara. Metode pengumplan data burung menggunakan metode point count yang dibuat dalam 7 plot. Pengamatan setiap titik hitung berbentuk lingkaran dengan jari-jari 50 meter, waktu pengamatan setiap titik hitung adalah 10-20 menit, jarak antar titik sejauh 250 m, waktu pencatatan dilakukan mulai jam 05:30 sampai 18:30 WIT. Penentuan responden menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data daya tarik burung sebagai obejk birdwatching berdasarkan persepsi dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  potensi jenis burung yang ditemukan sepanjang jalur pengamatan Kawasan Wae Illie sebanyak 33 jenis dari 14 famili, jenis yang mendominasi dari famili Psittacidae 10 jenis. Persepsi daya tarik burung berdasarkan responden menunjukkan bahwa jenis endemic, dan dilindungi dari famili Psittacidae memiliki nilai skoring tertinggi dengan kategori sangat menarik 90%. Rata-rata skoring penilaian burung untuk minat birdwatching berkisar 2,66-3,00 (sangat menarik). 

ABSTRACT

The high interest in birdwatching visits in forest objects, of course, must be supported by the diversity of bird species that can support the interest of visiting and the length of stay of tourists in the object location. The purpose of this study was to determine the species and diversity of birds in the forest area of ​​Wae Illie Resort Masihulan to be developed as an object of attraction for birdwatching. Methods of collecting data using the method of observation, and interviews. The bird data collection method used the point count method which was made in 7 (seven) plots. Observation of each counting point in the form of a circle with a radius of 50 meters, the observation time for each counting point is 10-20 minutes, the distance between points is 250 m, and the recording time is from 05:30 to 18:30 WIT. Determination of respondents using an accidental sampling technique. Data analysis of bird attractiveness as a birdwatching object based on perception was carried out descriptively. The results showed that the potential of bird species found along the observation path of the Wae Illie area were 33 species from 14 families, with the dominant species from the Psittacidae family of 10 species. Perceptions of the attractiveness of birds based on respondents indicate that endemic and protected species from the Psittacidae family have the highest scoring value with a very attractive category of 90%. The average bird rating score for birdwatching interest ranges from 2.66 to 3.00 (very interesting).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditya, G. D. Nugroho, M. F. Jauhar, & Sunarto. 2019. Keanekaragaman Burung Diurnal dan Potensi Burung Sebagai Objek Daya Tarik Avitourism Di Taman Nasional Gunung Merbabu Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 5(1): 362-368.

Ashari, H., E. Sulistyadi, & W. Widodo. 2019. Potensi Fauna Burung Sebagai Daya Tarik Wisata Birdwatching Di Hutan Taman Nasional Gunung Merapi, Suaka Margasatwa Sermo dan Sekitarnya (Yogyakarta). Zoo Indonesia, 28(1): 8-20.

Asrianny, H. Saputra, & A. Achmad. 2018. Identifikasi Keanekaragaman dan Sebaran Jenis Burung Untuk Pengembangan Ekowisata Birdwatching Di Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Jurnal Perennial, 14(1): 17-23.

Bibby, C., M. Jones, & S. Marsden. 2000. Teknik-Teknik Lapangan Survei Burung. Bogor: Birdlife Indonesia Programme: 119-121.

Boinau, J., D. Sandalayuk, & D. Puspaningrum. 2019. Keanekaragaman Jenis Burung Pada Berbagai Tipe Habitat Perkebunan Kakao. Jurnal Kehutanan Gorontalo, 3(1): 10-22.

CITES. 2015. Appendices I, II and III [Internet]. Tersedia pada: http://www.cites.org. [3/06/2020].

Dalem, A. A. G. R., I. N. Widana, & I. A. T. E. 2014. Burung Sebagai Atraksi Ekowisata di Kawasan Pariwisata Ubud Bali. Jurnal Bumi Lestari, 14(2): 125 – 132.

Donázar, Z. A., A. Cortes-avizanda, J. A. Fargallo, A. Margalida, M. Moleón, Z. Morales-reyes, R. Morenoopo, J. M. Pérez-garcía, J. A. Sánchez-zapata, I. Zuberogoitia, & D. Serrano. 2016. Roles of Raptors in A Changing World: From Flagships to Providers of Key Ecosystem Services. Ardeola, 63(1): 181-234.

Febriawan, S. A., & S. E. Rahayu. 2018. Perilaku Harian Burung Nuri Kepala Hitam (Lorius lory) di Penangkaran Eco Green Park Kota Batu Jawa Timur. Jurnal Ilmu Hayat, 2(2): 84-94.

Fuadi, A. 2018. Potensi Birdwatching Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Media Wisata, 16(2): 1007-1015.

Ghifari, B., H. Mochammad, & U. Tarwotjo. 2016. Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis Burung Pada Taman Kota Semarang, Jawa Tengah. Jurnal Biologi, 5(4): 24-31.

IUCN. 2012. IUCN Red List Categories and Criteria: Version 3.1. Second edition. Gland, Switzerland and Cambridge, UK: IUCN. pp iv-32.

Latupapua, L. 2016. Jenis dan Habitat Burung Paruh Bengkok Pada Hutan Wae Illie Taman Nasional Manusela. Agrologia, 5(2): 67-77.

Mubarik, A. L., Aditya, C. T. Mayrendra, A. Latrianto, Y. E. Prasetyo, R. N. Sukma, E. N. Alifah, T. N. Latifah, S. P. Kusuma, & Y. R. Al Karim. 2020. Keanekaragaman Burung Sebagai Potensi Pengembangan Avitourism Di Objek Wisata Girimanik, Wonogiri, Jawa Tengah. Jurnal Biotropika,, 8(1): 152-158.

Oktiana, D., & W. Antono. 2015. Keanekaragaman Burung Di Lingkungan Unit Pembangkit Indonesia Power (UP IP) Tambak Lorok, Semarang. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1(5): 1045-1049.

Puhakka, L., M. Salo, & I. E. Sääksjärvi. 2011. Bird Diversity, Birdwatching Tourism and Conservation in Peru: A Geographic Analysis. PLOS ONE 6(11): e26786.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0026786.

Putri, K., A. Adi, E. Ratnaningrum, & M. F. Jauhar. 2017. Burung-burung di Taman Nasional Gunung Merbabu. Boyolali: TNGMb.

RENSTRA Balai Taman Nasional Manusela Tahun 2020-2024.

Ridwan. 2015. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sawitri, R., A. S. Mukhtar, & S. Iskandar. 2010. Status Konservasi Mamalia dan Burung di Taman Nasional Merbabu. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(3): 227-239.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sukistyanawati, A., H. Pramono, B. Suseno, H. Cahyono, & S. Andriyono. 2016. Inventarisasi Satwa Liar di Cagar Alam Pulau Sempu. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 8(1): 26-35.

Simanjuntak, E. J., B. Nurdjali, & S. Siahaan. 2013. Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Perkebunan Kelapa Sawit PTPN XIII Desa Amboyo Inti Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari, 1(13): 317-326.

Sukara, G. N., Y. A. Mulyani, E. Koestati, & S. H. Muntasib. 2014. Potensi Untuk Pengembangan Wisata “Birdwatching” Di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Buletin Kebun Raya, 17 (1): 44-53.

Triastuti, I. 2015. Model Ekowisata: Dalam Perspektif Hukum Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Hukum Lingkungan). Bogor: UIKA Press.

Published
2022-10-29
How to Cite
Latupapua, Y., & Latupapua, L. (2022). POTENSI BURUNG SEBAGAI OBJEK BIRDWATCHING DI HUTAN WAE ILLIE RESORT MASIHULAN KECAMATAN SERAM UTARA. Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 10(2), 71-78. https://doi.org/10.30598/ajitt.2022.10.2.71-78