DAYA HIDUP SPERMATOZOA KAMBING PERANAKAN ETAWAH YANG DIPRESERVASI DENGAN PENGENCER AIR TEBU
VIABILITY OF ETAWAH CROSSBREED GOAT SPERMATOZOA PRESERVED WITH SUGARCANE JUICE
Abstract
Air tebu dapat dimanfaatkan sebagai pengencer semen karena mengandung berbagai nutrien yang dapat menunjang kehidupan spermatozoa selama preservasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan air tebu dalam mempertahankan daya hidup spermatozoa kambing PE selama preservasi pada suhu 3-5oC. Semen ditampung menggunakan vagina buatan dan segera dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Semen segar dibagi ke dalam lima buah tabung reaksi kemudain masing-masing diencerkan dengan 80% pengencer dasar laktosa + 20% kuning telur sebagai kontrol (P0), 20% air tebu + 60% akuabidetislata + 20% kuning telur (P1), 30% air tebu + 50% akuabidestilata + 20% kuning telur (P2), 40% air tebu + 40% akuabidestilata + 20% kuning telur (P3), dan 50% air tebu + 30% akuabidestilata + 20% kuning telur (P4). Semen yang telah diencerkan disimpan di dalam refrigerator lemari es pada suhu 3-5oC. Motilitas dan daya hidup spermatozoa masing-masing perlakuan dievaluasi setiap hari hingga motilitas mencapai 40%. Hasil penelitian diperoleh karakteristik semen segar kambing PE yaitu volume 1,15 ml, konsentrasi 3.870 juta/ml, motilitas 80%, spermatozoa hidup 87,75%, dan spermatozoa abnormal 7,5%. Persentase motilitas dan spermatozoa hidup pada hari keempat preservasi perlakuan P2 (41,25% dan 50%) nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan P0 (37,5% dan 47%), P1 (32,5% dan 44%), P3 (30% dan 36,25%), dan P4 (18% dan 29,25%). Dapat disimpulkan bahwa Kombinasi pengencer terbaik untuk semen kambing PE adalah terdiri atas 30% air tebu + 50% akuabidestilata + 20% kuning telur.
ABSTRACT
Sugarcane juice can be used as an alternative semen extender because it contains various nutrients that can support the life of spermatozoa during preservation. This study aimed to examine the ability of sugarcane juice to maintain the ability of Etawah crossbreed goat spermatozoa during preservation at 3-5oC. Semen was collected using an artificial vagina and immediately evaluated macroscopically and microscopically. Fresh semen was divided into five tubes and diluted with 80% lactose-based extender + 20% egg yolk as a control (T0), 20% sugarcane juice + 60% aquabidestilata + 20% egg yolk (T1), 30% sugarcane juice + 50% aquabidestilata + 20% egg yolk (T2), 40% sugarcane juice + 40% aquabidestilata + 20% egg yolk (T3), and 50% sugarcane juice + 30% aquabidestilata + 20% egg yolk (T4), respectively. The diluted-semen was stored in the refrigerator at 3-5oC. The motility and viability of spermatozoa were evaluated every day until the motility reached 40%. The results showed that the characteristics of fresh semen of Etawah crossbreed goat were volume 1.15 ml volume, spermatozoa concentration 3870 million cells/ml, spermatozoa motility 80%, live spermatozoa 87.75%, and abnormal spermatozoa 7.5%. The percentage of motility and live spermatozoa on the fourth day of preservation for T2 (41.25% and 50%) was significantly (P<0.05) higher than T0 (37.5% and 47%), T1 (32.5% and 44%), T3 (30% and 36.25%), and T4 (18% and 29.25%). It can be concluded that the best extender combination for Etawah crossbreed goat semen is composed of 30% sugarcane juice + 50% aquabidestilata + 20% egg yolk.
Downloads
References
Anwar, P., Ondho, Y. S., & Samsudewa, S. (2014). Pengaruh Pengencer Ekstrak Air Tebu dengan Penambahan Kuning Telur terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Bali. Jurnal Peternakan, 11(2), 48-58.
Ardiansyah, Saili, T., & Rahadi, S. (2020). Kualitas Semen Kambing Peranakan Etawah dengan Penambahan Lesitin Kedelai dalam Pengencer Tris Aminomethane Kuning Telur pada Penyimpanan Suhu 3-5ºC. Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo, 2(1), 30-35.
Arsyad, Kurniawan, M. E., Khaeruddin, & Syamsuryadi, B. (2021). Karakteristik semen segar dan motilitas spermatozoa ayam hutan merah (Gallus gallus) dalam pengencer yang mengandung air tebu. Tarjih Tropical Livestock Journal, 1(2), 43-50.
Bardan, Feradis, & Adelina, T. (2009). Penggunaan Air Tebu yang Dikombinasikan dengan Kuning Telur sebagai Pengencer Semen Sapi Bali. Jurnal Peternakan, 6(2), 36-43.
Casu, R. E., Grof, C. P. L., Rae, A. L., Mclntyre, C. L., Dimmock, C. M., & Manners, J. M. (2003). Identification of a Novel Sugar Transporter Homologue Strongly Expressed in Maturing Stem Vascular Tissues of Sugarcane by Expressed Sequence Tag and Micro Array Analysis. Plant Molecular Biology, 10, 1-16.
Dwitarizki, N. D., Ismaya, & Asmarawati, W. (2015). Pengaruh Pengenceran Sperma dengan Air Kelapa dan Aras Kuning Telur Itik serta Lama Penyimpanan terhadap Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Domba Garut pada Penyimpanan 5°C. Buletin Peternakan, 39(3), 149-156.
Delgadillo, J. A., Leboeuf, B., & Chemineau, P. (1992). Abolition of Seasonal Variations in Semen Quality and Maintenance of Sperm Fertilizing Ability by Photoperiodic Cycles in Goat Bucks. Small Ruminant Reserach, 9(1), 47-59.
Erwinda, M. D., & Wahono, H. (2014). The Effect of Lime Concentration Addition and Cane Juice pH Value on Brown Sugar Quality. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2, 54-64.
Felipe-Perez, Y. E., Juarez-Mosqueda, M. L., Hernandez-Gonzalez, E. O., & Valencia, J. J. (2008). Viability of Fresh and Frozen Bull Sperm Compared by Two Staining Techniques. Acta Veterinaria Brasilica, 2, 123-130.
Hafez, E. S. E., & Hafez, B. (2000). Reproduction in Farm Animals. 4th Edition. Philadelphia: Lea & Febiger.
Hartono, M. (2009). Kualitas Semen Kambing Peranakan Boer. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 10(1), 52-58.
Herdis, Darmawan, I. W. A., & Rizal, M. (2016). Penambahan Beberapa Jenis Gula dapat Meningkatkan Kualitas Spermatozoa Beku asal Epididimis Ternak Domba. Jurnal Kedokteran Hewan, 10(2), 200-204.
Heriyanta, E., Ihsan, M. N., & Isnaini, N. (2013). Pengaruh Umur Kambing Peranakan Etawah (PE) terhadap Kualitas Semen Segar. Ternak Tropika, 14(2), 1-5.
Kayser, J.P., Amann, R. P., Shideler, R. K., Squires, E. L., Jasko, D. J., & Pickett, B. W. (1992). Effects of Linear Cooling Rate on Motion Characteristics of Stallion Spermatozoa. Theriogenology, 38(4), 601-614.
Kulaksiz, R., Ari, U. C., Daskin, A., & Uner, A.G. (2013). The Effect of Different Glycerol Concentrations on Freezeability of Semen from Angora, Kilis, and Saanen Goats. Slovak Journal of Animal Science, 46, 39-44.
Pramono, E., & Tagama, T. R. (2008). Pengaruh Penambahan Adenosin Triphosphat ke dalam Pengencer Semen terhadap Kualitas Spermatozoa Domba Ekor Gemuk. Animal Production, 10(3), 151-156.
Qisthon, A., & Suharyati, S. (2007). Pengaruh Penggunaan Naungan terhadap Kualitas Semen Kambing Peranakan Ettawa. Animal Production, 9, 73-78.
Rasul, Z., Ahmad, N., & Anzar, M. (2001). Changes in Motion Characteristics, Plasma Membrane Integrity and Acrosome Morphology during Cryopreservation of Buffalo Spermatozoa. Journal of Andrology, 22, 278-283.
Riyadhi, M., Setiawan, A., Herdis, & Rizal, M. (2017). Epididymal Spermatoza Quality of Etawa Crossbreed Goat in Tris Extender Supplemented with Various Lactose Concentration. Jurnal Kedokteran Hewan, 11, 15-18.
Riyadhi, M., Rizal, M., & Thahir, M. (2020). Motilitas dan Daya Hidup Spermatozoa asal Epididimis Sapi Persilangan yang Diencerkan dengan Air Tebu. Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis, 7(1), 70-76.
Rizal, M., Riyadhi, M., & Sulaiman, A. (2018). The Quality of Boer Goat Semen Preserved with Sugar Palm Juice. Buletin Peternakan, 42(2), 97-102.
Rosmaidar, Dasrul, & Triva, M. L. (2013). Pengaruh Penambahan Sari Buah Tomat dalam Media Pengencer terhadap Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Kambing Boer yang Disimpan pada Suhu 3-5oC. Jurnal Ilmiah Peternakan, 5(1), 12-15.
Souhoka, D. F., Matatula, M. J., Mesang-Nalley, W. M., & Rizal, M. (2009). Laktosa Mempertahankan Daya Hidup Spermatozoa Kambing Peranakan Etawah yang Dipreservasi dengan Plasma Semen Domba Priangan. Jurnal Veteriner, 10, 135-142.
SAS Institute. (2001). SAS State Software: Change and Enhancement through Release 9.1. Cary, NC: SAS Institute Inc.
Siswandoko, B., Zaenab, S., & Husamah, H. (2017). Penambahan Ekstrak Kulit Buah Naga ke dalam Pengencer Tris Kuning Telur untuk Meningkatkan Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan Ettawa. Scripta Biologica, 4(4), 247-251.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 4869,3. (2014). Semen Beku-Bagian 3: Kambing dan Domba. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Sundararaman, M. N., & Edwin, M. J. (2008). Changes in Motility Characteristics of Goat Spermatozoa during Glycerol-equilibration and Relevance to Cryopreservation. Asian Journal of Cell Biology, 3(1), 22-33.
Sutama, I. K., Setiadi, B., Situmorang, P., Adiati, U., Budiarsana, I. G. M., Kostaman, T., Mulyawan, M., & Sukmana, R. (2000). Uji Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan Ettawah dan Kambing Boer. Laporan Bagian Proyek Rekayasa Teknologi Peternakan ARMP-II. 88-111.
Tambing, S. N., Toelihere, M. R., Yusuf, T. L., & Sutama, I. K. (2001). Kualitas Semen Beku Kambing Peranakan Etawah setelah Ekuilibrasi. Hayati, 8, 70-75.
Tanii, R.Y., Dethan, A. A., & Purwantiningsih, T. I. (2022). Pengaruh pengencer ekstrak air tebu dalam sitrat-kuning telur terhadap viabilitas dan abnormalitas spermatozoa, serta pH semen sapi Bali. Journal of Tropical Animal Science and Technology, 4(1), 56-65.
White, I. G. (1993). Lipid and Ca Uptake of Sperm in Relation to Cold Shock and Preservation: a Review. Reproduction Fertility and Development, 5(6), 639-658.
Winarto, A., & Isnaini, N. (2008). Pengaruh Tingkat Pengenceran terhadap Kualitas Spermatozoa Kambing PE setelah Penyimpanan pada Suhu Kamar. Ternak Tropika, 9(2), 72-80.
Yusuf, T. L., Arifiantini, R. I., & Rahmiwati, N. (2005). Daya Tahan Hidup Semen Cair Kambing Peranakan Etawah dalam Pengencer Kuning Telur dengan Kemasan dan Konsentrasi Spermatozoa yang Berbeda. Jurnal Pengembangan Peternakan Tropis, 30, 217-223.