Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengembangan Ekowisata Di Sekitar Kawasan Hutan Lindung Gunung Nona Ambon Menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)
Analysis of Factors Affecting Ecotourism Development Around the Mount Nona Ambon Protected Forest Area Using the Analytical Hierarchy Process (AHP)
Abstract
This study aims to identify factors that influence ecotourism development around the Mount Nona Ambon Protected Forest area. This research uses the AHP. approach, which is used to obtain data through interviews and questionnaires. AHP, weighting assessment data were obtained from purposively selected respondents (purposive sampling). Respondents involved in this study were land users (stakeholders), and this process involved five people who were related to the study. The study results obtained several vital points for two attractions, Siwang and Paragliding. In Siwang, tourism prioritizes accessibility as the main factor with a weight (35%), followed by the beauty and naturalness of the landscape (23%) and geophysical land (20%). Paralayang emphasizes landscape naturalness as the top priority with a weight (31%), followed by accessibility (26%), landscape beauty (25%), and geophysical land (17%). The consistency ratio (CR) value for all criteria and indicators at both attractions shows that the weighting results are consistent (CR < 0.1).
Downloads
References
Ahmad, F. (2019). Laporan Praktikum Mingguan dasar-Dasar Ilmu Tanah: Pengenalan Alat Bahan Survei Dan Teknik Pengambilan Contoh Tanah. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari
Ajr, E.Q., & Dwirani, F. (2019). Menentukan stasiun hujan dan curah hujan dengan metode polygon thiessen daerah Kabupaten Lebak. Jurnal Lingkungan dan Sumberdaya Alam, 2(2), 139–146.
Arida, I.N.S. (2017). Ekowisata: Pengembangan, Partisipasi Lokal, dan Tantangan Ekowisata. In Denpasar, Cakra Press.
BPS Kota Ambon. (2020). Statistik Daerah Kecamatan Nusaniwe 2020. Ambon: Badan Pusat Statistik.
BPS Kota Ambon. (2023). Kecamatan Nusaniwe Dalam Angka Nusaniwe Subdistric in Figures 2023.
Bramsyah, M., & Darmawan, A. (2017). Potensi lansekap untuk pengembangan ekowisata di hutan lindung register 25 Pematang Tanggang Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari, 5(2), 12. https://doi.org/10.23960/jsl2512-22
Imlabla, W.N., & Awang, S.A. (2010). Resolusi konflik pada kawasan hutan lindung Gunung Nona di Kota Ambon. Repository.ugm.Ac.Id. https://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/47130
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2020). Laporan Tahunan 2020: Status Hutan dan Lahan di Indonesia. Jakarta: KLHK.
Kementerian Pertanian. (2019). Statistik Pertanian 2019. Jakarta: Kementerian Pertanian.
Kusuma, T., Hidayah, H., Nasution, E., Hakim, R. & Rukayah, S. (2023). Diversitas, deskripsi tumbuhan dan sumber pakan alami monyet ekor panjang di perbukitan Kebasen, Banyumas. Biota: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati, 8(2), 79-91.
Maesti, D.P., Utami, D.N., Zuhdi, M.S., Pratiwi, R., Samsi, S., & Cecilia, V. (2022). Pengembangan objek dan dayatarik wisata sungai Ciliwung berbasis ekowisata. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(6), 6621–6632.
Melo, G., Sela, R. & Suryono. (2018). Analisis faktor penyebab perubahan luas lahan kritis di Tateli, Kecamatan Mandolang. Jurnal Spasial, 5(3).
Mundzir. (2017). Azimuth elevation calculator berbasis ponsel. METIK Jurnal, 1(2).
Mukhsin, R., Mappigau, P., & Tenriawaru, A.N. (2017). Pengaruh orientasi kewirausahaan terhadap daya tahan hidup usaha di Kota Makassar. Jurnal Analisis, 6(2), 188–193.
Nawari, N., Isjoni, I., & Zulkarnaini, Z. (2021). Kesesuaian dan daya dukung lingkungan untuk pengembangan ekowisata di kawasan hutan Gunung Mareje Utara Kabupaten Lombok Tengah. Dinamika Lingkungan Indonesia, 8(1), 17. https://doi.org/10.31258/dli.8.1.p.17-28
Papilaya, P.M. (2015). Structure, composition, distribution patterns and diversity of tree species in forest protected areas of Nona Mountain Ambon City. Journal of Biology, Agriculture and Healthcare, 5(20), 52–66. www.iiste.org
Peraturan Pemerintah (2021) PP Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Kehutanan.
Puspitasari, D.A. (2015). Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam Analisis kesesuaian biofisik pesisir Kabupaten Malang untuk kegiatan Ekowisata. Diambil kembali dari repository.ub.ac.id: https://repository.ub.ac.id/id/eprint/134538/1/LAPORAN_SKRIPSI___DEWI_ARTIKA_P.pdf
Rahayu, K., & Atmanto, W.D. (2024). Penilaian visual lanskap objek daya tarik wisata alam dengan menggunakan metode ADO-ODTWA di Obyek Wisata Curug Muncar. Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, Dan Teknologi Tepat Guna, 2(1), 80-85. https://doi.org/10.22146/parikesit.v2i1.9489
Safitri, U. (2022). Evaluasi Kualitas Visual Lansekap Kawasan Pesisir Teluk Palu Dengan Menggunakan Coastal Scenic Evaluation System (CSES). Departemen Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar.
Sudarto, S. (2011). Pemanfaatan analytical hierarchy process (AHP) sebagai model sistem pendukung keputusan untuk pemilihan karyawan berprestasi. Jurnal SIFO Mikroskil, 12(1), 11–20. https://doi.org/10.55601/jsm.v12i1.29
Sumartono, D.C.P.W., & Cahyono, A.B. (2020). Analisis kesesuaian lahan dalam rangka perencanaan lahan taman parkir menggunakan metode spatial multi-criteria evaluation (SMCE) (Studi Kasus: Kecamatan Coblong dan Bandung Wetan, Kota Bandung). Jurnal Teknik ITS, 8(2). https://doi.org/10.12962/j23373539.v8i2.44482
Zakiyah, E. (2019). Sistem Pendukung Keputusan Penerima JAMKESMAS Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Copyright (c) 2024 The Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.