Karakteristik Kimia dan Organoleptik Rengginang Formulasi Biji Hotong dengan Tepung Jagung (Zea mays L.)
Chemical and Organoleptic Characteristics of Rengginang Hotong Seed Formulation with Corn Flour (Zea mays L.)
Abstract
Rengginang hotong seeds are a traditional Indonesian snack made from Setaria italica seeds. Corn flour was added to rengginang hotong seed formulations to diversify the uses of dry corn seeds. This study aimed to determine the optimal formulation of rengginang hotong seeds with corn flour in terms of chemical and organoleptic properties. A randomized complete block design with three replications was used to evaluate five formulations of rengginang hotong seeds with varying proportions of corn flour (20%, 40%, 60%, 80%, and 100%). The chemical properties measured were water content, protein content, fat content, ash content, and carbohydrate content. The organoleptic properties measured were color, taste, aroma, texture, and overall acceptability. The results showed that the formulation with 60% corn flour had the highest overall acceptability, with the following chemical composition: water content 10.373%, protein content 9.321%, fat content 6.150%, ash content 8.251%, and carbohydrate content 76.132%. The organoleptic properties of the formulation with 60% corn flour were as follows: color 3.64, taste 3.88, aroma 3.72, texture 3.36, and overall acceptability 3.2.
Downloads
References
Augustyn, G.H., Tetelepta, G., & Abrahams, I.R. (2019). Analisis fisikokimia beberapa jenis tepung jagung (Zea mays L.) asal Pulau Moa Kabupaten Maluku Barat Daya. Agritekno: Jurnal Teknologi Pertanian, 8(2), 58-63. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2019.8.2.58
Hawanah, U. S., Karimuna, L., & Sadimantara, M.S. (2021). Pengaruh formulasi tepung jagung (Zea mays L.) dan tepung beras merah wakawondu (Oryza nivara L.) terhadap uji organoleptik dan nilai gizi pada cookies. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan, 6(1), 3705-3717.
Herodian, S. (2008). Pengembangan buru hotong (Setaria italica (L) Beauv.) sebagai sumber pangan pokok alternatif. Jurnal Pangan, 17(3).
Ilma, L. H. & Azzahroh, F. (2022). Inovasi kerupuk rengginang sebagai upaya peningkatan potensi usaha mikro kecil menengah di Desa Cidokom. PRAXIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(2), 118- 125.
Kemenkes RI. (2019). Tabel Komposisi Pangan Indonesia.
Lestari, L. (2017). Pengaruh Substitusi Beras Jagung (zea mays) Pada Pembuatan Rengginang Terhadap Daya Terima Konsumen. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Marliyati, S.A. (2002). Pengolahan Pangan Tingkat Rumah Tangga. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institusi Institut Pertanian Bogor. Bogor
Rasbawati R., & Rauf, J. (2018). Kadar Protein tepung acer ayam dan tingkat kesukaan biskuit dengan subtitusi tepung ceker. Jurnal Galung Tropika, 7(2), 115-122.
Rokhani, H., Sutrisono, & Herodian, S. (2003). Teknologi Pengolahan Hermada Dalam Rangka Diversiikasi Usaha Tani Hotong. Makalah Lokakarya Pengembangan Hotong. Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Hotel Indonesia. Jakarta.
Setyani, S., Yulliana, N. & Maesari, S. (2016). Formulsi tepung jagung (Zea corn L.) terfermentasi dan tepung terigu terhadap sifat kimia, fisikokimia dan sensori roti manis. Jurnal Teknologi Industri & Hasil Pertanian, 22(2), 63-76.
Sugiyono, Wibowo, S.E., Koswara, S., Herodian, S., Widowati, S., & Santosa, B.A.S. (2010). Pengembangan produk mi instan dari tepung hotong (Setaria italica Beauv.) dan pendugaan umur simpannya dengan metode akselerasi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 21(1).
Winarno, F.G. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta. 253 hlm.
Copyright (c) 2024 The Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.