KORESPONDENSI KONTOID GEMINAT DAN DISTRIBUSINYA DALAM BAHASA MADURA DI KABUPATEN SITUBONDO DAN BONDOWOSO
Abstract
Meskipun terdapat situasi kebahasaan yang homogen di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso, variasi fonologis tetap terjadi dalam bahasa Madura di dua kabupaten tersebut. Salah satunya adalah variasi kontoid geminat menjadi kontoid nongeminat yang terjadi secara teratur. Hal itu disebabkan kontoid geminat merupakan ciri khas bahasa Madura yang tidak dimiliki oleh bahasa Jawa dan Indonesia sebagai bahasa yang berkontak dengan bahasa Madura di Situbondo dan Bondowoso. Berdasarkan hal itu, perlu dikaji korespondensi kontoid geminat dan distribusinya pada bahasa Madura di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso. Metode pupuan lapangan digunakan dalam kajian ini. Ada delapan titik yang didasarkan pada ketersebaran secara geografis. Metode simak dan cakap digunakan dalam pengumpulan data. Metode padan digunakan dalam analisis data penelitian ini. Hasilnya adalah ada sebelas korespondensi kontoid geminat-nongeminat. Vokoid yang cenderung muncul dalam lingkungan terjadinya geminasi adalah vokoid madya/sedang dan rendah. Kedua, berdasarkan distribusinya, kontoid geminat cenderung dipertahankan di Kabupaten Situbondo dan Bondowoso yang didukung oleh empat daerah yang pemertahanan kontoid geminatnya cenderung lebih kuat dibandingkan empat daerah lain. Ketiga, kontak bunyi dalam bahasa Madura dengan bahasa Indonesia—yang merupakan bahasa kedua penutur bahasa Madura di Situbondo dan Bondowoso—cenderung menyebabkan korespondensi geminat-nongeminat.
Downloads
Copyright (c) 2019 ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.