PENOLAKAN PADA KATA GAK SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA MAKSIM KEMUFAKATAN DI PASAR TRADISIONAL SURABAYA
Abstract
Penolakan kata Gak merupakan salah satu tuturan ketidaksantunan berbahasa yang diucapkan masyarakat di pasar tradisional Surabaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penolakan kata Gak sebagai bentuk pelanggaran ketidaksantunan berbahasa maksim kemufakatan di pasar tradisional Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa frasa, kata, dan kalimat tuturan penolakan kata Gak yang dituturkan masyarakat di pasar tradisional Surabaya yang mempunyai unsur ketidaksantunan berbahasa. Sumber data yang digunakan ialah tuturan atau ujaran masyarakat di pasar tradisional Surabaya, khususnya Pasar Pagesangan, Pasar Pucang, Pasar Genteng, Pasar Turi, dan Pasar Manukan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak atau mendengar, mencatat, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif. Ketidaksantunan berbahasa pada maksim kemufakatan ditemukan ada 12 pelanggaran ketidaksantunan dalam berbahasa pada kata Gak, 10 di antaranya ditemukan di Pasar Manukan, 1 pelanggaran ditemukan di Pasar Pucang, dan 1 pelanggaran lain ditemukan di Pasar Pagesangan.
Downloads
Copyright (c) 2024 avi_20 avi susanti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.