PENOLAKAN PADA KATA GAK SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA MAKSIM KEMUFAKATAN DI PASAR TRADISIONAL SURABAYA

  • Siti Avi Susanti Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Tri Indrayanti Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
  • Sunu Catur Budiono Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Abstract

Penolakan kata Gak merupakan salah satu tuturan ketidaksantunan berbahasa yang diucapkan masyarakat di pasar tradisional Surabaya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penolakan kata Gak sebagai bentuk pelanggaran ketidaksantunan berbahasa maksim kemufakatan di pasar tradisional Surabaya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa frasa, kata, dan kalimat tuturan penolakan kata Gak yang dituturkan masyarakat di pasar tradisional Surabaya yang mempunyai unsur ketidaksantunan berbahasa. Sumber data yang digunakan ialah tuturan atau ujaran masyarakat di pasar tradisional Surabaya, khususnya Pasar Pagesangan, Pasar Pucang, Pasar Genteng, Pasar Turi, dan Pasar Manukan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak atau mendengar, mencatat, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif. Ketidaksantunan berbahasa pada maksim kemufakatan ditemukan ada 12 pelanggaran ketidaksantunan dalam berbahasa  pada kata Gak, 10 di antaranya ditemukan di Pasar Manukan, 1 pelanggaran ditemukan di Pasar Pucang, dan 1 pelanggaran lain ditemukan di Pasar Pagesangan.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-08-01
How to Cite
Susanti, S., Indrayanti, T., & Budiono, S. (2024). PENOLAKAN PADA KATA GAK SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA MAKSIM KEMUFAKATAN DI PASAR TRADISIONAL SURABAYA. ARBITRER: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 1133-1144. https://doi.org/10.30598/arbitrervol6no2hlm1133-1144