CADEL SEBAGAI GANGGUAN FONOLOGIS PADA REMAJA: TINJAUAN PSIKOLINGUISTIK TERHADAP ARTIKULASI FONEM /R/
Abstract
Gangguan pelafalan fonem /r/ atau yang umum dikenal sebagai cadel merupakan salah satu bentuk gangguan fonologis yang dapat memengaruhi kemampuan komunikasi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena cadel dari sudut pandang psikolinguistik, dengan menyoroti faktor penyebab dan dampaknya terhadap kemampuan berbicara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap dua remaja yang mengalami kesulitan dalam melafalkan bunyi /r/. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan, kondisi fisiologis alat ucap, dan kemungkinan faktor genetik menjadi penyebab utama gangguan tersebut. Selain itu, gangguan ini juga memengaruhi rasa percaya diri dan interaksi sosial individu. Kajian ini menekankan pentingnya pendekatan lintas disiplin, baik dari aspek linguistik, psikologis, maupun medis dalam penanganan gangguan fonologis.
Downloads
References
Chaer, Abdul & Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoritik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2012. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hidayanti, L. 2020. Fenomena Gangguan Berbahasa pada Anak Usia 3-6 Tahun dalam Lingkungan Masyarakat di Daerah Cisauk Tangerang. Jurnal Lentera (Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Indonesia), 3(1), 203-213.
Kifriyani, N. A. 2020. Analisis Penderita Gangguan Cadel Pada Kajian Psikolinguistik. Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajaran. 7 (2): 39-40. DOI: https://doi.org/10.26618/konfiks.v7i2.4485
Matondang, C. E. H. 2019. Analisis Gangguan Berbicara Anak Cadel (Kajian pada Perspektif Psikologi dan Neurologi). Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 49-59. DOI: https://doi.org/10.30743/bahastra.v3i2.1138
Mawarda, F. 2021. Analisis gangguan berbahasa pada penderita cadel (kajian psikolinguistik). Lingua, 17(1),44-52. DOI: https://doi.org/10.15294/lingua.v17i1.27319
Rizkiani, A. (2021). Metode terapi wicara untuk gangguan berbicara pada anak dan dewasa. METAMORFOSIS: Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, 14(2), 26-38. https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v14i2.551
Suwandi. 2011. Semantik: Pengantar ke Arah Kajian Makna. Bandung: Alfabeta.
Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
Smith, A., & Weber, C. 2017. How stuttering develops: The multifactorial dynamic pathways theory. Journal of Speech, Language, and Hearing Research, 60(9), 2483–2505. https://doi.org/10.1044/2017_JSLHR-S-16-0343
Sundoro, B. T., Oktaria, D., & Dewi, R. 2020. Pola tutur penderita cadel dan penyebabnya (Kajian psikolinguistik). KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra, 3(2), 338–349. https://doi.org/10.24176/kredo.v3i2.4612
Tarigan, Henry Guntur. 2021. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.
Wulandari, D., & Arsanti, M. 2024. Memahami gangguan berbicara cadel dan dampaknya pada komunikasi. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research (Journal Mister), 1(3c), 1494-1498. https://doi.org/10.32672/mister.v1i3c.19551
Yusri, Mantasiah. 2020. Linguistik Makro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya). Yogyakarta: Deepublish.
Copyright (c) 2025 Khaila Riyanni

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.









3.png)

