REPRESENTASI KIAI DALAM NOVEL INDONESIA MASA REFORMASI: DEKODING PEMBACA

  • Heru Marwata Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
  • Aprinus Salam Universitas Gadjah Mada
Keywords: decoding; representasi kiai; sastra Indonesia; reformasi; resepsi

Abstract

Artikel ini mengkaji bagaimana pembaca melakukan decoding terhadap representasi kiai dalam novel Indonesia masa Reformasi. Empat novel Perempuan Berkalung Sorban (2001), Ayat-Ayat Cinta (2004), Negeri 5 Menara (2009), dan Kyai Tanpa Pesantren (2019) dijadikan objek material. Data dikumpulkan melalui penelusuran sistematis terhadap penelitian akademik, resensi populer, dan forum daring dengan teknik dokumentasi dan pembacaan kritis. Analisis menggunakan model encoding/decoding Stuart Hall yang diperkaya oleh teori resepsi Wolfgang Iser serta konstruksi sosial Berger & Luckman. Posisi decoding diidentifikasi melalui analisis pola argumentasi pembaca dalam sumber-sumber tersebut dan dikelompokkan berdasarkan tiga kategori Hall. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga posisi decoding: hegemonik, negosiasi, dan oposisi. Keragaman pembacaan ini menegaskan bahwa representasi kiai merupakan arena pertarungan ideologis dalam konteks sosial budaya pasca-Reformasi. Studi ini memberikan kontribusi berupa pemetaan sistematis resepsi kiai sebuah bidang yang masih jarang dikaji secara mendalam dalam penelitian sastra Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

El Khalieqy, Abidah.2001. Perempuan Berkalung Sorban. LKiS.

Adnani, K., Udasmoro, W., & Noviani, R. 2016. “Resistensi perempuan terhadap tradisi-tradisi di pesantren: Analisis wacana kritis terhadap novel Perempuan Berkalung Sorban”. Jurnal Kawistara, 6(2), 133–146. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. https://jurnal.ugm.ac.id/kawistara/article/download/15520/10373?utm_source=chatgpt.com

Aryanika. 2016. “Dekonstruksi pesantren dalam novel Perempuan Berkalung Sorban” (Tesis). Surabaya: Universitas Airlangga.

Berger, P., & Luckmann, T. 1966. The social construction of reality: A treatise in the sociology of knowledge. Garden City, NY: Anchor Books. https://books.google.com/books/about/The_Social_Construction_of_Reality.html?id=Jcma84waN3AC&utm_source=chatgpt.com

El Shirazy, H. 2004. Ayat-Ayat Cinta. Jakarta: Republika.

Fuadi, A. 2009. Negeri 5 Menara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hall, S. 1980. Encoding/decoding. In S. Hall et al. (Eds.), Culture, media, language (pp. 128–138). Hutchinson. https://spkb.blot.im/_readings/EncodingDecoding_HALL_1980.pdf?utm_source=chatgpt.com

Hartati, M., & Wulan, A. P. 2016. “Nilai moral keagamaan dalam novel Ayat-Ayat Cinta”. Jurnal Humaniora, 28(3), 287–296. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Iser, W. 1978. The act of reading: A theory of aesthetic response. Baltimore, MD: Johns Hopkins University Press.

Jannah, N., & Dewi, R. 2017. “Nilai religiusitas dan nasionalisme dalam Negeri 5 Menara”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 5(2), 99–110. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Khalbina, R., Dewi, N., & Mardiani, S. 2016. “Representasi patriarki dalam novel Perempuan Berkalung Sorban”. Jurnal Sawerigading, 22(2), 151–162. Makassar: Balai Bahasa Sulawesi Selatan.

Mufida. 2022. “Pendidikan karakter dalam Negeri 5 Menara”. Jurnal Pendidikan Karakter, 12(1), 33–47. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Mustikawati, A. 2010. “Perempuan Berkalung Sorban: Gambaran perlawanan terhadap patriarki di ruang tradisi pesantren di Jawa Timur” (Skripsi). Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Pribadi, R., & Iriyansah, M. R. 2019. “Aspek kosa kata, metafora, gramatikal, dan kendali intraksional dalam novel Perempuan Berkalung Sorban”. Jurnal Bahasa dan Sastra, 24(1), 17–28. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Qomariyah, D. 2015. “Kekerasan terhadap perempuan dalam novel Perempuan Berkalung Sorban” (Skripsi). Malang: Universitas Negeri Malang.

Rinaldo, R. 2019. “Muslim women, authority, and gender in Indonesia”. Annual Review of Sociology, 45, 161–178.

Sari, D. O. 2019. “Pandangan Islam tentang feminisme dalam novel Perempuan Berkalung Sorban”. Jurnal Pemikiran Islam, 24(2), 211–224. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Supratno, H. 2017. “Konstruksi ajaran Islam dalam Ayat-Ayat Cinta dan Bumi Cinta”. Jurnal Al-Tsaqafa, 14(1), 85–96. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan.

Woodward, M. 2021. Religion, power, and culture in contemporary Indonesia. Journal of Southeast Asian Studies, 52(1), 28–47.

Yasid, A., & Juhdi, M. (2021). “Nilai cinta dan toleransi dalam novel Ayat-Ayat Cinta”. Jurnal Bahasa dan Sastra Arab, 11(2), 157–169. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Zulkifli. 2019. “Negotiating Islamic authority: pesantren and contestation of religious power”. Studia Islamika, 26(3), 471–500. https://doi.org/10.15408/sdi.v26i3.11000.

Published
2025-12-22
How to Cite
Marwata, H., & Salam, A. (2025). REPRESENTASI KIAI DALAM NOVEL INDONESIA MASA REFORMASI: DEKODING PEMBACA. Arbitrer : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 7(3), 195-206. https://doi.org/10.30598/arbitrervol7no3hlm195-206