KEANEKARAGAMAN DAN INDEKS NILAI PENTING LAMUN (SEAGRASS) DI PESISIR KECAMATAN GEMEH, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, SULAWESI UTARA
Abstract
Ekosistem padang lamun merupakan salah satu ekosistem yang penting keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman dan indeks nilai penting lamun pada tiga stasiun yaitu Pantai Lahu (Desa Lahu), Pantai Bannada (Desa Bannada) dan pantai Malat (Desa Malat), Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Metode purposive sampling digunakan dalam penentuan tempat sampling dengan pengambilan sampel yang menggunakan metode line transect. Pada setiap stasiun memiliki tiga garis transek dengan panjang 100-200 m. Setiap stasiun memiliki tiga garis transek, jarak antar transek 50 m dan jarak antar plot 20 m. Jenis lamun yang ditemukan sebanyak tiga jenis yaitu Cymodoceae rotundata, Cymodoceae serrulata dan Thalassia hempirichii. Lamun Thalasia hemprichii memiliki nilai kepadatan relatif tertinggi pada ketiga stasiun yaitu 43%, 57% dan 62%. Secara berturut-turut lamun Thalasia hemprichii memiliki Indeks Nilai Penting tertinggi pada ketiga stasiun yaitu 91%, 103% dan 114%. Keanekaragaman jenis lamun pada ketiga stasiun tergolong rendah dengan Indeks Keanakeragaman Shannon-Wiener (H’) secara berturut-turut, yaitu1,06; 0,95; dan 0,98. Secara keseluruhan, keanekaragaman jenis lamun dipantai Lahu, pantai Bannada dan pantai Malat, Kecamatan Gemeh tergolong rendah (H’: 0,99).
Downloads
Copyright (c) 2020 Melisa Alule, Pience V Maabuat, Saroyo Saroyo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
1. Author retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a creative commons attribution license that allow others to share the work within an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication of this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangementfor the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g. acknowledgement of its initial publication in this journal).
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online(e.g. in institutional repositories or on their websites) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published works.