PELATIHAN PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA BERBASIS MULTILITERASI BAGI GURU MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI AMBON
Main Article Content
Abstract
Abstrak
Dalam realita dan problematika kondisi perkembangan pendidikan di Maluku, masih banyak ditemui kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan secara lebih serius. Salah satunya adalah komitmen dan SDM, yakni para guru masih perlu ditingkatkan karenaberimbas pada kompetensi guru dalam bidang bahasa dan sastra Indonesia dalam kaitan dengan pembelajaran literasi. Untuk itu, peningkatan kompetensi guru menjadi prasyarat mutlak bagi lahirnya generasi cerdas, inovatif, produktif, kreatif, dan berkarakter.Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Ambon (MTsN Ambon), dan diarahkan pada pelatihan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia berbasis multiliterasi bagi para guru karena sebelumnya pendekatan ini belum pernah diterapkan. Kegiatan PkM ini diawali dengan penyuluhan; diikuti dengan proses diskusi atau tanya-jawab. Sebagai bentuk praktiknya, para guru diminta kesediaannya untuk menulis teks narasi bertopik Aku dan Laut. Hasilnya menunjukkan para guru cukup antusias mengerahkan kesan, juga kenangan masa kecil untuk bernarasi mengenai dirinya masing-masing dan laut. Tidak sedikit juga yang saling mencurahkan kesan, kenangan, dan pendapatnya kepada rekan yang lain agar sama-sama memperoleh peluang pengembangan ide dan berimajinasi lebih lanjut.
Kata kunci: kompetensi guru, pelatihan, pembelajaran berbasis multiliterasi
Abstract
In the reality and problematic conditions of the development of education in Maluku, there are still many conditions that need to be taken into account more seriously. One of them is commitment and human resources, namely teachers still need to be improved because it has an impact on teacher competence in the field of Indonesian language and literature in relation to literacy learning. For this reason, increasing teacher competency is an absolute prerequisite for the birth of a smart, innovative, productive, creative, and character generation. In this regard, Community Service activities were carried out at the Ambon State Madrasah Tsanawiyah (MTsN Ambon), and were directed at training in multiliteracy-based Indonesian language and literature learning for teachers because this approach had never been applied before. This PkM activity begins with counseling; followed by a discussion or question and answer process. As a form of practice, teachers were asked to be willing to write narrative texts on the topic I and the Sea. The results show that the teachers are enthusiastic enough to mobilize impressions, as well as childhood memories to narrate about themselves and the sea. Not a few also share their impressions, memories and opinions with other colleagues so that they both get opportunities to develop ideas and further imagine.
Keywords: teacher competence, training, multiliteracy-based learning.