Dampak Erosi terhadap Peningkatan Risiko Banjir di Daerah Aliran Sungai Lomaya Kabupaten Bone Bolango
Abstract
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah ekosistem penting untuk keberlangsungan hidrologi dan kehidupan manusia. Pengelolaan DAS merupakan upaya manusia untuk mengatur hubungan timbal balik antara manusia dan sumber daya alam dalam DAS dan segala aktivitasnya sehingga terwujud kelestarian daerah aliran sungai (DAS) sebagai ekosistem penting untuk keberlangsungan hidrologi dan kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara erosi dan risiko banjir dan memberikan saran untuk pengelolaan DAS yang lebih baik. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan studi literatur dan analisis data sekunder untuk memahami fenomena. Hasil Penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga faktor utama curah hujan, topografi, dan perubahan penggunaan lahan, sangat memengaruhi erosi dan meningkatkan risiko banjir di DAS Lomaya. Curah hujan tinggi meningkatkan aliran permukaan, sedangkan topografi curam mempercepat proses erosi. Pergeseran lahan dari vegetasi menjadi pemukiman memperburuk kondisi ini karena tanah menjadi kurang mampu menyerap air. Akibatnya, untuk mengurangi risiko banjir dan menjaga keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut, perlu dilakukan upaya konservasi tanah dan pengelolaan penggunaan lahan yang berkelanjutan. Untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat di DAS Lomaya, sangat penting untuk menerapkan metode mitigasi seperti reforestasi dan praktik pertanian konservatif. Sehinga Upaya mitigasi yang terintegrasi diperlukan untuk mengatasi erosi dan risiko banjir di DAS Lomaya. Rekonstruksi dapat dilakukan untuk memulihkan vegetasi alami dan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap air.
Downloads
Copyright (c) 2025 Asrul

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.