Tingkat Kerentanan Pantai Kota Baubau Akibat Banjir ROB Hubunganya Dengan Kondisi Gelombang

  • Arin Jainur Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo
  • Amadhan Takwir Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo
  • A Ginong Pratikino Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo
Keywords: Banjir ROB, Gelombang, Kerawanan, Kota Baubau

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat kerentanan pantai Kota Baubau yang merupakan daerah pesisir dengan panjang pantai ± 42 km. Metode yang digunakan metode kuantitatif deskriptif. Data-data yang telah dikumpulkan bersifat kuantitatif yang kemudian dideskripsikan berdasarkan data-data yang telah diolah. Hasil Penelitian diketahui tingkat kerantanan pesisir Kota Baubau akibat Banjir Rob masuk kategori sedang yaitu pesisir Kecamatan Batupoaro, dan Kecamatan Kokalukuna, Kecamatan Lea-Lea masuk kategori tidak rawan. Ketinggian gelombang pada musim pada barat pantai Kota Baubau lebih besar dari arah barat yang berbatasan dengan laut bebas, dibandingkan ketinggian gelombang dari arah timur dan berasal dari perairan yang semi terbuka yaitu teluk dan Selat Buton dengan begitu semakin tinggi gelombang diperairan Baubau akan berpengaruh terhadap kerusakan wilayah pesisir dalam hal ini banjir rob.  

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-07-24
How to Cite
Jainur, A., Takwir, A., & Pratikino, A. (2024). Tingkat Kerentanan Pantai Kota Baubau Akibat Banjir ROB Hubunganya Dengan Kondisi Gelombang. Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan, 3(2), 1-9. https://doi.org/10.30598/jlpvol3iss2pp1-9