Pengukuran Data Pasang Surut Menggunakan Kearifan Lokal Etno-Oseanografi (Suku Sama) dan Metode Admiralty di Mola Raya, Wakatobi
Abstract
Pengetahuan etno-oseanografi Suku Sama di Indonesia sangat banyak dan beragam tergantung pada wilayah dan masyarakatnya, salah satunya adalah mengetahui pasut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui etno-oseanografi Suku Sama di Mola Raya dan analisis pasang surut dengan metode admiralty. Metode penelitian ini adalah metode eksplorasi kuantitatif. Pengumpulan data etno-oseanografi menggunakan teknik wawancara, kuesioner dan observasi langsung. Metode Admiralty menggunakan data pasang-surut (data sekunder) selama 15 hari yang diperoleh dari Stasiun BMKG Kendari. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Suku Sama memiliki pengetahuan lokal tentang faktor-faktor yang memengaruhi pasang-surut (Likkas Boe) termasuk pengamatan langsung, pola bulan, pola cuaca, pengalaman turun-temurun, dan hubungan dengan faktor eksternal seperti angin laut. Suku Sama mengamati pasang surut disetiap hari selama 4 waktu yaitu, saat pagi (lagisangan), siang (tinga bangi’), sore (kimowok), dan malam (sangan’). Suku Sama di Mola Raya menyimpulkan bahwa ketinggian air laut saat pasang (Pasolon) mencapai >1,5 m dan surut (Panggiri) < 1,5 m. Bilangan Formzahl yang dihasilkan adalah 1,8420 berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tipe pasang surut di lokasi penelitian adalah tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semidiurnal).
Downloads
Copyright (c) 2024 Nur Khalifah, Asmadin Asmadin, Ratna Diyah Palupi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.