Penentuan Status Padang Lamun Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi Desa Sidodadi, Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung
Abstract
Ekosistem lamun di kawasan pesisir saat ini banyak memperoleh ancaman dan tekanan dari kegiatan antropogenik. Perairan Teluk Lampung memiliki luas padang lamun sebesar 710 Ha pada tahun 2015. Dengan kondisi baik sebesar 64,79%, kondisi sedang sebesar 22,59% dan kondisi rusak sebesar 12,62 %. Lokasi kajian merupakan kawasan ekosistem lamun yang mendapat pengaruh langsung dari aktifitas budidaya keramba jaring apung, daerah penangkapan ikan dan kerang, kegiatan ekowisata mangrove dan daerah aliran sungai Desa Sidodadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi eksisting dan status ekosistem padang lamun kawasan perairan Ekowisata Mangrove Cuku Nyinyi. Metode sampling yang digunakan berdasarkan panduan monitoring padang lamun oleh LIPI dengan menggunakan kuadran 50x50 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kualitas perairan di lokasi kajian cukup sesuai untuk kelangsungan hidup dan perkembangan lamun. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh dua jenis lamun yaitu Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii. Jenis E. acoroides memiliki rata-rata kerapatan sebesar 339 individu dan jenis T. hemprichii sebesar 104 individu. Persentase penutupan lamun tergolong dalam kategori sedang dengan dominansi jenis tertinggi pada E. acoroides. Berdasarkan nilai penutupan lamun dapat disimpulkan bahwa status padang lamun kawasan Ekowisata Cuku Nyinyi termasuk dalam kategori kurang kaya atau dalam kondisi kurang sehat.
Downloads
Copyright (c) 2025 Mohammad Ashari Dwiputra, Rizki Dimas Permana, Chalida Syar'i, Ajis Purnomo, Mursya Vederly

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.