PRODUKTIVITAS JARING INSANG HANYUT BERDASARKAN WAKTU TANGKAP PAGI DAN SORE DI TELUK AMBON DALAM
Abstract
Aktivitas penangkapan ikan dengan menggunakan drift gill net di Teluk Ambon Dalam biasanya dilakukan nelayan pada waktu pagi dan sore hari, tanpa memperhitungkan pengorbanan yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Tujuan penelitian adalah menganalisa komposisi jenis dan ukuran ikan yang tertangkap pada waktu pagi dan sore, dan membandingkan produktivitas penangkapan pada waktu pagi dan sore menggunakan drift gill net. Percobaan penangkapan dilakukan selama 24 trip untuk masing-masing waktu penangkapan. Jumlah jenis dan ukuran ikan dianalisa secara deskriptif, sedangkan perbedaan hasil tangkapan pada waktu pagi dan sore dianalisa dengan menggunakan uji Kruskal Wallis. Analisa produktivitas sumberdaya ikan (SDI) diketahui dengan membandingkan jumlah produksi dan jumlah upaya (trip); produktivitas Tenaga Kerja (TK) dianalisa dengan membandingkan produksi dan jumlah TK; produktivitas waktu dianalisa dengan membandingkan produksi dan lama waktu penangkapan (actual fishing), dan produktivitas pendapatan dianalisa dengan membandingkan nilai produksi dan jumlah TK per trip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 sepesies ditemukan pada waktu pagi, sedangkan 20 spesies pada waktu sore. Persentase individu tertinggi pada waktu pagi adalah spesies Sellaroides dengan panjang rata-rata 21.42 cm TL (total length), sedangkan pada waktu sore adalah spesies Selar dengan panjang rata-rata 19.48 cm TL. Hasil uji terhadap 3 spesies yang mendominasi hasil tangkapan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan hasil tangkapan pada waktu penangkapan pagi dan sore untuk spesies Rastreliger dan Selaroides, sedangkan untuk spesies Selar ada perbedaan, dimana peluang spesies ini tertangkap lebih besar pada waktu sore hari. Produktifitas SDI, produkstivitas TK dan pendapatan TK lebih tinggi pada waktu sore dibandingkan waktu pagi.
Downloads
References
Ongkers, O.T.S. 2011. Kelimpahan Ikan Yang Tertangkap dengan Jaring Pantai di Perairan Teluk Ambon Dalam. Prosiding Seminar Nasioanl Ikan VI. Masyarakat Ikhtiologi Indonesia. 415-425. Purbayanto, A., Riyanto, M., Fitri, A.D.P. 2010. Fisiologi dan Tingkah Laku Ikan Pada Perikanan Tangkap. IPB press. 197 hal. Pusat Data Statistik dan Informasi kemeterian Kelautan dan Perikanan. 2013. Provil Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku untuk mendukung Industrialisasi KP. 208p. Salim, A., Subur, R., Tahir, I. 2019. Pendugaan Ukuran Pertama Kali Matang Gonad Ikan Kembung (Rastrelliger sp) di Perairan Desa Sidangoli Dehe Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Bologi Tropis, 19 (1): 42-51. Setiawati, B., Wijayanto, D., Pramonowibowo. 2015. Analisis faktor Produksi Hasil tangkapan Ikan Kembung (Rastreliger Sp) pada Alat Tangkap Drift gill Net Kabupaten Katapang, Kalimantan Barat. Jurnal of Fisheries Resources Utilization Management and Teknologi Vol 4 (2): 40-48. Suciati, L. 2014. KajianStok Sumber Daya Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis)(Cuvier 1833) di Perairan Selat Sunda yang di daratkan di PPP Labuan Banten. [Skripsi]. Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sumadiharga, O.K. 1992. Anchovy fisheries and ecology with specisl reference to reproductive biologi of Stelephorus spp. in Ambon Bay. A. Thesis submitted in fulfillment of the requirement for the degree ro Doktor of Phylosophy. University of Tokyo. 154p Wouthuyzen, S., Suwartana, A., Sumadhiharga, O.K. 1984. Studi dinamika Populasi ikan puri merah (Stelephorus heterolobus) (Ruppel) dan kaitannya dengan Perikanan Umpan di Teluk Ambon Bagian Dalam. Oseonologi di Indonesia, 18: 1-20. Zulbainami, N. 2012. Teori dan Praktik Pemodelan Bioekonomi Dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap. IPB press
Copyright (c) 2020 Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.