UJI KUALITATIF KEBERADAAN KAPANG PADA IKAN “KOMU” (Auxis rochei) ASIN KERING “ATUNG” (Parinarium glaberimum, HASSK)
Abstract
Produk olahan ikan asin sekarang ini bertujuan untuk meningkatkan masa simpan dan belum mempertimbangkan karakteristik mutu mikrobiologis seperti keberadaan kapang pencemar dan perusak produk, sehingga produk akhir dari produksi ikan asin masih sangat beragam. Penggunaan pengawet kimia yang banyak menimbulkan efek samping dan merugikan konsumen telah mendorong industri pangan untuk mencari alternatif lain. Atung telah terbukti sebagai pengawet pangan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan kapang secara kualititatif pada ikan komu asin yang diaplikasi dengan serbuk biji atung selama penyimpanan pada suhu kamar. Berdasarkan uji organoleptik kapang secara visual pada ikan komu asin kering dengan konsentrasi garam 25% dan atung 0% ternyata hanya dapat disimpan pada suhu kamar paling lambat 1 bulan karena tidak berjamur, sedangkan ikan komu asin dengan konsentrasi atung 10% dan garam 5% yang disimpan selama 2 bulan pada suhu kamar masih aman untuk dikonsumsi karena tidak ditemukan jamur. Berdasarkan SNI 8273:2016 uji kapang pada produk ikan komu asin yang diberi perlakuan serbuk biji atung masih memenuhi syarat mutu organoleptik ikan asin kering
Downloads
References
Hattu, N., Telussa, I., Fransina, I. G., Seumahu, C. A., Paais, S. 2014. Kandungan Histamin dalam Olahan Ikan Komu (Auxis thazard) yang Direbus dengan Variasi Konsentrasi NaCl. Ind. J. Chem. Res Vol 2: 146-153 Hiariey, S., Lekahena V. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Atung Sebagai Pengawet Alami Terhadap Perubahan Nilai Mutu Ikan Tongkol Asap. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 18(3): 329-340 Hiariey, S. 2015. Pengaruh Ekstrak Atung Terhadap Kadar Air dan Total Bakteri Filet IKan Tongkol Asap Dalam Penyimpanan Suhu Ruang. Jurnal Agroforestri. Vol 10 (2) :100106 Jusnita, N. 2018. Pengawetan Ikan Secara Alami. Jurnal BERDIKARI Vol 1(1) : 2503-3719. Kaimudin, I. 2014. Penggunaan Serbuk Biji Atung (Parinarium glaberimum Hassk) Terhadap Umur Kesegaran Cumi-cumi (Loligo pealii) Pasca Tangkap. [Skripsi]. Ambon (ID) : Univerditas Pattimura. Kurniawati, E. 2017. Uji Mutu dan Keamanan Ikan Asin Kering (Teri dan Sepat) di Pasar Kota Bandar Lampung. [Skripsi]. Lampung (ID): Universitas Lampung. Marpaung, R. 2015. Kajian Mikrobiologi Pada Produk Ikan Asin Kering Yang Dipasarkan di Pasar Tradisional dan Pasar Swalayan Dalam Upaya Peningkatan Keamanan Pangan di Kota Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.Vol 15(3):145-151 Moniharapon, T., Pattipeilohy, F. 2018. Metode pembuatan pengawet ikan segar dari serbuk atung. HAKI Paten.Nomor IDP 00050840. Tanggal 30 April 20018. Departemen Kumham RI. Muttaqin, S. 2010. Karakteristik Kitosan Rajungan dan Aplikasinya Sebagai Edible Coating Pada Ikan Cucut (Carcharhinus sp.) Asin. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Pattiasina, E., Watuguly, T. 2017. Nilai Titer Antigen Mencit (Mus musculus) Terinfeksi Salmonella typhi setelah Pemberian Ekstrak Biji Atung (Parinarium glaberimum Hassk). [Prosiding]. Ambon (ID): Seminar Nasional Biologi & Pembelajaran Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura Razi, F. 2015. Pengeringan Ikan. http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/2015/02/pengeringa-ikan.html Diakses tanggal 14 Oktober 2019 Syaputra, E. 2016. Konsep Penggaraman. https://ericksyaputra.wordpress.com/2016/09/25/konseppenggaraman/Diakses tanggal 25 September 2019. Thearesti, S. 2015. Uji Angka Kapang/Khamir dan Identifikasi Escherichia coli Dalam Jamu Kunyit Asam Dari Penjual Jamu di Wilayah Ngawen Klaten. [Skripsi]. Yogyakarta (ID) :Universitas Sanata Dharma Yusra. 2017. Analisis Kandungan Formalin Ikan asin Kering di Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat. Jurnal Katalisator. 2(1): 2502-0943
Copyright (c) 2020 Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.