MODEL PENGEMBANGAN WISATA BAHARI DI KAWASAN TANJUNG WAIROLE DAN PULAU TIGA KABUPATEN MALUKU TENGAH
Solusi Konservasi Serta Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Abstract
“Zamrud khatulistiwa”, sebutan yang sangat dikenal bagi wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Sebagai negara bahari dan negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki sumberdaya hayati pesisir dan pulaupulau kecil yang sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu dituntut suatu perencanaan dan pengelolaan sumberdaya pesisir yang berkelanjutan agar bermanfaat dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional, antara lain berupa peningkatan penerimaan devisa negara, peningkatan lapangan kerja. Pengelolaan sumberdaya dapat dilakukan melalui pengembangan pariwisata. Sayangnya hal ini dapat menimbulkan tekanan terhadap ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil, karena kesadaran tentang pelestarian lingkungan yang masih minim. Keuntungan lebih banyak diperoleh bukan oleh penduduk setempat tetapi oleh pihak swasta. Dengan berjalannya waktu dan melihat kondisi lingkungan wisata pesisir yang semakin memprihatinkan, maka timbul kesadaran masyarakat dan pemerhati lingkungan untuk melakukan pengelolaan khusus berbasis konservasi demi menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan meminimalisir dampak negatif yang timbul seperti kerusakan ekosistem dan kepunahan jenis-jenis biota pesisir, disamping menjaga dan menyelamatkan adat dan budaya masyarakat setempat
Downloads
References
Copyright (c) 2020 Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.