DAMPAK EKONOMI DESTINASI PARIWISATA BAHARI NAMALATU TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT DI NEGERI LATUHALAT KOTA AMBON
Abstract
Latuhalat merupakan negeri di kota Ambon yang memiliki potensi pariwisata bahari yang indah pemandangannya dan sering dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara. Salah satu destinasi wisata di negeri Latuhalat adalah pantai Namalatu. Destinasi ini dikelola secara bersama antara Dinas Pariwisata Provinsi Maluku bersama masyarakat. Adanya kerjasama ini akan berdampak bagi peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dampak langsung, dampak tidak langsung dan dampak ikutan terhadap pendapatan masyarakat Latuhalat. Dengan menggunakan analisis Keynesian Impact Multiplier (KIM) dan Rasio Impact Multiplier (RIM) tipe I dan II terhadap 80 responden masyarakat yang berusaha dan 74 wisatawan yang mengunjungi destinasi. Hasil penelitian menunjukkan wisatawan mengeluarkan biaya perjalanan rata-rata sebesar Rp. 235.670,-. Terdapat 12 masyarakat yang berusaha di dalam destinasi, 7 tenaga kerja yang berasal dari Latuhalat, 6 jenis usaha diluar destinasi dan 55 keluarga yang memiliki dampak ikutan dengan pantai Namalatu. Analisis terhadap Dampak Langsung menunjukan rasio KIM sebesar 3.29 ; Rasio RIM I untuk mengkaji Dampak Tidak Langsung sebesar 2.92 sedangkan untuk menilai dampak ikutan digunakan nilai Rasio RIM II sebesar 3.62. Nilai dampak pengganda yang diperoleh tersebut ≥1. Ini menunjukkan bahwa keberadaan destinasi wisata bahari Namalatu memberikan dampak ekonomi terhadap perekonomian masyarakat negeri Latuhalat
Downloads
References
Prayogi. 2011. Dampak Perkembangan Pariwisata di Obyek Wisata Penglipuran. Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Vol 1 (1): 54 - 64 Sidarta, I. 2012. “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial dan Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Kawasan Pariwisata Sanur, Denpasar-Bali)”. [Tesis], Semarang (ID): Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta [KP-RI] Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, 2009. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
Copyright (c) 2020 Pattimura Proceeding: Conference of Science and Technology
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.