APLIKASI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIL AYAM PETELUR PAR L TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI dan BERAT TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

  • Tabita Naomi Ralahalu Universitas Pattimura
  • Jusak Labetubun Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
  • Rajab Rajab Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Keywords: Feed of layer, feed cunsumption, egg production, egg weight, quail

Abstract

ABSTRAK

Pakan puyuh umumnya adalah pakan komersial yang tersedia dalam berbagai merek dagang dan mempunyai komposisi nutrisi yang sesuai dengan fungsi fisiologis dari puyuh. Di Ambon, pakan komersial khusus puyuh tidak tersedia di toko penjualan pakan sehingga sangat jarang ditemukan usaha peternakan puyuh. Pakan yang diberikan sebagai pengganti pakan komersial puyuh adalah pakan komersial ayam petelur Par L1. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji konsumsi, jumlah telur, berat telur dan konversi pakan puyuh yang diberi pakan ayam petelur komersil. Penelitian berlangsung selama 35 hari, pada peternakan rakyat desa Rumahtiga, Ambon.  Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah  ransum  komersial ayam petelur Par L1 yang diproduksi oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dan burung puyuh jenis Auntumn yang diperoleh dari peternakan puyuh di Surabaya. Alat yang . Penelitian yang dilakukan dianalisis secara deskriptif terhadap variabel yang diukur.  Puyuh yang diamati berjumlah 40 ekor berumur 2,5 bulan yang dialokasikan pada 4 kotak, setiap kotak terdiri dari 10 ekor puyuh betina. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi pakan, jumlah dan berat telur. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi pakan, dan berat telur meningkat dengan bertambahnya umur puyuh sedangkan jumlah telur bervariasi dan cenderung menurun pada minggu ke 5 serta rataan nilai konversi pakan sebesar 2,56.  

ABSTRACT 

Quail feed is generally a commercial feed that is available under various trademarks and has a nutritional composition that is in accordance with the physiological function of quail. In Ambon, commercial feed specifically for quail is not available in feed shops, so it is very rare to find quail farming. The feed is given as a substitute for commercial quail feed in commercial feed for laying hens Par L1. The aim of the research was to study the consumption, number, egg weight, and feed conversion of quail-fed commercial laying hens. The research was carried out for 35 days at the community farm of Rumahtiga Village, Ambon. The material used in this study was a commercial ration for laying hens Par L1 produced by PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk and Autumn quail were obtained from a quail farm in Surabaya.  The tools used are cages, places to eat and drink, digital scales to weigh feed and eggs, and blenders to grind rations. The research conducted was analyzed descriptively on the measured parameters. The quail observed were 40 2.5 month-old quails which were allocated to 4 boxes, each box consisted of 10 female quails. The variables observed in this study were feed consumption, number, and weight of eggs. The results showed that feed consumption and egg weight increased with increasing age of quail, while the number of eggs varied and tended to decrease at week 5 and the average feed conversion value was 2.56.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akinola, L. A., & B. T. Sese. 2012. Performance and Body Composition of Japanese Quail (Coturnix coturnix Japonica) Fed Different Dietary Nutrients in Nigerian Humid Tropical Environment. J. Anim Sci Adv 2: 907-913.

Akram, M., A. H. Shah, & M. I. Khan. 2000. Effect of Varying Floor Space on Productive Performance of Japanese Quail breeders Maintained under Litter Floor and Cage Housing Systems. Pak. J. Agric. Sci 37: 1-2.

Anggorodi, H. R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Yogyakarta: Kanisius.

Ani, A. O., G. C. Okeke, & M. B. Emeh. 2009. Response of growing Japanese quail (Coturnix coturnix japonica) chicks to diets containing different energy and protein levels. Proc. 34th Ann. Conf. Nig. Soc. for Anim. Prod. 15th – 18th March, Uyo: 328 – 331.

Anugrah, I. S., I. Sadikin, & W. K. Sejati. 2009. Kebijakan Kelembagaan Usaha Unggas Tradisional Sebagai Sumber Ekonomi Rumah Tangga Perdesaan: Kasus Peternakan Burung Puyuh Yogyakarta. Analisis Kebijakan Pertanian 7(3): 249-267.
Bashar, S., H. Nur, & D. Sudrajat. 2017. Pemberian Tepung Jahe (Zingiber officinale) dan Tepung Kunyit (curcuma domestica) pada Pakan Komersial Terhadap Performa Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Jurnal Peternakan Nusantara 3(2):.

Christijanti, W., & A. Yuniarti. 2001. Mempercepat Pematangan Gonad Puyuh Jantan dengan Fotoperiode. Jurnal MIPA . Semarang: FMIPA.

Eishu, R. I., K. Sato, T. Oikawa, T. Kunieda, & H. Uchida. 2005. Effects of Dietary Protein Levels on Production and Caracteristics of Japanese Quails Egg. The J. of Poultry Science 42: 130-139.

Hazim, J., Al-Daraji, H. A. Al-Mashadani, W. K. Al–Wahyani, H. A. Mirza, & A. S. Al-Hasani. 2010. Effect of Dietary Suplementation with Different Oil on Productive and Reproductive Performance of Quail. International J. Poult. Sci. 9 (5): 429 -435.

Kaselung, P. S., M. E. K. Montong, C. L. K. Sarayar, & J. L. P. Saerang. 2014. Penambahan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica val.), Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza roxb) dan Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria rosc) dalam Ransum Komersial Terhadap Performans Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Zootek 34(1): 114-123.

Kasiyati. 2018. Peran Cahaya bagi Kehidupan Unggas: Respons Pertumbuhan dan Reproduksi. Buletin Anatomi dan Fisiologi 3(1 ):.

Pangestuti. 2009. Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Puyuh Pada Peternakan Puyuh Bintang Tiga Desa Situ Ilir Kecamatan Cipungbulang Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Managemen Institut Pertanian Bogor.

Panekanan, J. O, J. Loing, J. C. B. Rorimpandey, & P. O. V. Waleleng. 2013. Analisis Keuntungan Usaha Beternak Puyuh Di Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Zootek 32 (5): 1-10.

Radhitya, A. 2015. Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum Pada Fase Grower Terhadap Pertumbuhan Puyuh (Cortunix cortunix japonica). Students e Journal 4(2): 1- 11.

Sihombing, G., Avivah, & S. Prastowo. 2006. Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh. Agrotechnology Research Jurnal 23: 455-481.

SNI 01 -3907-2006. Pakan Puyuh Bertelur (Quail layer). Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Sodak, F. J. 2011. Karakteristik Fisik dan Kimia Telur Ayam Arab Pada Dua Peternakan Di Kabupaten Tulung Agung, Jawa Timur. [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Suprijatna, E., Sunarti, L. J. Mahfudz, & U. Ni’mah. 2009. Efisiensi Penggunaan Protein untuk Produksi Telur Pada Puyuh Akibat Pemberian Ransum Protein Rendah yang Disuplementasi Lisin Sintetis. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan. Hal: 648-654.

Utomo, J. W., A. A. Hamiyanti, & E. Sudjarwo. 2014. Pengaruh Penambahan Tepung Darah Pada Pakan Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan Serta Umur Pertama Kali Bertelur Burung Puyuh. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24(2): 41-48.

Woodard, A. E., W. Q. Abplanalp, & V. P. Wilsonand. 1973. Japanese Quail Husbandry in the Laboratory. Poultry Science 42: 544-545.

Yatno. 2009. Isolasi Protein Bungkil Inti Sawit dan Kajian Nilai Biologinya Sebagai Alternatif Bungkil Kedelai Pada Puyuh. [Disertasi]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Yuwanta. 2004. Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Zahra, A. A., D. Sunardi, & E. Suprijatna. 2012. Pengaruh Pemberian Pakan Bebas Pilih (Free Choice Feeding) Terhadap Performans Produksi Telur Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica). Animal Agricultural Journal 1(1): 1-11.
Published
2022-04-28
How to Cite
Ralahalu, T., Labetubun, J., & Rajab, R. (2022). APLIKASI PEMBERIAN PAKAN KOMERSIL AYAM PETELUR PAR L TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PRODUKSI dan BERAT TELUR PUYUH (Coturnix-coturnix japonica). Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 10(1), 17-22. https://doi.org/10.30598/ajitt.2022.10.1.17-22