PERBEDAAN UKURAN SERO TANCAP TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN KAITETU, MALUKU TENGAH
Abstract
Sero tancap merupakan alat tangkap tradisional terbuat dari bambu dan kayu. Alat tangkap sero tancap tergolong dalam trap dengan memanfaatkan tingkah laku ikan yaitu feeding migration, spawning migration dan hal-hal lain seperti adanya periode pasang surut. Sero tancap pada kondisi perairan seperti di depan ekosistem mangrove, padang lamun, terumbu karang, dan perairan pesisir memiliki topografi dan isodepth yang khas. Perbedaan ukuran sero dan karaketeristik perairan mengindikasikan perbedaan hasil tangkapan. Tujuan Penelitian untuk mengetahui karakteristik kedalaman perairan diareal sero tancap dan perbedaan hasil tangkapan di Perairan Kaitetu. Pengukuran kedalaman perairan di areal kedua sero dengan metode zig zag dengan menggunakan perahu motor tempel setiap 30 detik dengan memotret data kedalaman (feet) dan posisi pada display fish finder dan GPS. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan software surfer 8 berbasis Windows untuk membuat kontur isodepth. Perbedaan hasil tangkapan digunakan analisis non parametric (Uji Kruskal Wallis). Hasil penelitian menujukkan bahwa perbedaan dimensi ukuran sero tancap disebabkan karena isodepth lebih berhimpit pada areal pemasangan sero tancap 2 yang lebih kecil ukurannya pada kedalaman 5-10 meter daripada sero tancap 1 pada kedalaman 0-10 meter. Hasil uji Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan hasil tangkapan pada kedua sero tancap.
Downloads
Copyright (c) 2022 The Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.