PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT AMPAS EMPULUR SAGU TERHADAP KEKUATAN BENDING DAN IMPAK PADA KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER
Abstract
Material komposit dengan filler serat alam mulai banyak di kenal dalam industry manufaktur. Material yang ramah lingkungan, mampu di daur ulang, serta mampu dihancurkan sendiri oleh alam merupakan tuntutan teknologi sekarang ini. Serat ampas empulur sagu adalah serat alam yang berasal dari limbah hasil pengolahan pohon sagu yang berlimpah di daerah Maluku dan belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian ini dititikberatkan untuk mendapatkan nilai maksimal variasi fraksi volume serat ampas empulur sagu terhadap nilai kekuatan bending dan kekuatan impak, sesuai dengan aplikasi yang diinginkan. Penelitian menggunakan metode Hands Lay Up, dalam pembuatan komposit serat tunggal dengan variasifraksi volume serat ampas empulur sagu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan model RAL dan uji Tukey untuk menentukan fraksi volume (perlakuan) terbaik bagi komposit tersebut. Variable terikat dalam penelitian adalah Kekuatan Bending dan Kekuatan Impak. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa kendati terjadi kenaikan kekuatan bending dan kekuatan impak seiring penambahan fraksi volume, namun hanya fraksi volume 0,3 dan 0,4 yang secara simultan memiliki sifat Kekuatan Bending dan Kekuatan Impak yang lebih baik
Downloads
An author who publishes in the ARIKA Jurnal agrees to the following terms:
- The author retains the copyright and grants ARIKA journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).