ANALISIS PENGEMBANGAN PARIWISATA PANTAI LUBANG BUAYA DI DESA MORELA KECAMATAN LEIHITU BARAT KABUPATEN MALUKU TENGAH
Abstract
Pantai Lubang Buaya merupakan salah satu objek wisata yang telah dikenal masyarakat pada tahun 2012 karena keunikan alam pantainya dengan air laut yang berwarna hijau tosca, tempat wisata ini dikekelolah oleh masyarakat setempat namun pengembangan Objek wisata ini belum dikembangkan secara optimal pengembangan yang dilakukan memerlukan penanganan yang seksama dan memperhatikan berbagai faktor yang relevan. Pengamatan yang dilakukan membuktikan bahwa objek pariwisata ini perlu memperhatikan keterlibatan masyarakat untuk membangun ekonomi. Selain itu, observasi awal juga menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan dari masyarakat di Negeri ini masih rendah, sehingga memerlukan alternatif sumber pendapatan baru untuk meningkatkan pendapatan dan kehidupan yang lebih baik. Strategi pengembangan Pantai Lubang Buaya ini dengan menggunakan metode SWOT dan AHP. Hasil analisis menunjukkan prioritas strategi yaitu pada Strategi SO bobot 0,259381712, Strategi WO bobot 0,200759437, Strategi ST bobot 0,29297714, dan Strategi WT dengan bobot 0,246881712. Maka dari itu strategi ST dengan bobot tertinggi dipakai sebagai alternatif pengembangan objek wisata Pantai Lubang Buaya.
Downloads
References
Angkotta L. O, 2009. Strategi Pengembangan Objek wisata Pantai Namallatu Negeri Latuhalat dengan menggunkana metode SWOT dan BCG. Skripsi Universitas Pattimura Ambon, tidak dipublikasikan.
Akao, 1990, Urban Hauser, 1993.metodologi untuk menterjemahkan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Agnes Yuliasari W, 2005. Dalam Penulisannya yang berjudul Prioritas Pengembangan Objek-objek wisata Air di Kawasan Paning Kabupaten Semarang
David, 2002:50. Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pasar atau market share suatu produk dan jasa.
Ghozali, 2005. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk menggungkapkan suatu akan diukur oleh kuesioner.
Guilford, 1987 dalam Supranto 1997:239. Sampel penelitian meliputi sejumlah elemen (responden)
Joko Santoso, 2009. Penulisannya yang berjudul potensi dan pengembangan Objek Wisata pantai Klayar di Kabupaten Pacitan.
Leiper Cooper et.al 1998:5. Terdapat tiga elemen utama yang menjadikan kegiatan tersebut bisa terjadi. Kegiatan wisata terdiri atas beberapa komponen utama.
Millar Iwan Nugroho, 2011 :121. isu konservasi yang berkaitan dengan ekowisata
Moh.Nazir, 1988. Survey sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagaian dari populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki
Pendit 1994. Pariwisata dapat dibedakan menurut motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat
Pearce/Robinson 2008. Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relative lebih unggul
Pearce/Robinson 2008. Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaa
Revelle. Et al, 1995. Penyebaran fungsi-fungsi yang terkait dengan pengembangan produk dan pelayanan dengan mutu yang memenuhi kepuasan konsumen
Richard A. deFretes, 2013. Penulisannya berjudul Strategi Perencanaan dan pengembangan Industri Pariwisata Dengan Menggunakan Metode SWOT dan QSPM (Studi Kasus Pada Kecematan Leitimur Selatan Kota Ambon).
Saaty, 1994. Pengambilan keputusan dalam metodologi AHP didasarkan atas tiga prinsip dasar
Selvia Maryam, 2011. Penulisannya dengan judul pendekatan SWOT dalam pengembangan Objek Wisata Kampoeng Djowo Sekatul Kabupaten Kendal.
Sumarni, 2006, p69 Populasi merupakan kesuluruhan obyek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun tidak terbatas (infinite)
Sumarni, 2006, p70Sampel adalah bagian yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi
Tifa Tomasiwa.blogspot.co.id, 2011. Pemerintah adat Negeri Morella.html
Yoeti, 1996. Et al, 1996. Industri pariwisata adalah jasa-jasa yang dibutuhkan wisatawan semenjak ia berangkat meninggalkan kediamannya.
An author who publishes in the ARIKA Jurnal agrees to the following terms:
- The author retains the copyright and grants ARIKA journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgment of its initial publication in this journal.
- The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).