Pengukuran Beban Kerja pada Divisi Assembling dan Packaging di PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Kabupaten Maros

  • Muhammad Basri
  • Arminas Arminas Politeknik ATI Makassar
  • Aulid Rahmat Pangeran
Keywords: Beban kerja, time study, workstation

Abstract

Meningkatnya perkembangan dalam dunia industri saat ini, perusahaan dituntut mampu bersaing dan berkompetisi untuk meningkatan produktivitas. Untuk menunjang peningkatan produktivitas, pekerja harus melakukan aktivitas seoptimal mungkin. Pada PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Maros tidak demikian karena pada divisi Assembling dan Packaging sering terjadi Idle Time. salah satunya terjadi pada proses finger joint, adanya penumpukan kayu karena proses pengerjaan yang lama dan hanya dikerjakan oleh 1 pekerja, Sehingga pada proses pengeleman terkadang menunggu kayu yang siap untuk dilem. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi ketidakseimbangan beban kerja pada pekerja. Oleh karena itu perlu adanya suatu perhitungan beban kerja untuk menyeimbangkan beban kerja pekerja optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu baku dan nilai beban kerja pada Divisi Assembling dan Packaging di PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Maros. Pada penelitian ini menentukan waktu baku dan penentuan jumlah pekerja pada divisi Assembling dan Packaging dengan menggunakan Stopwatch Time Study. Selanjutnya dilakukan analisa beban kerja setiap pekerja. Apabila terdapat beban kerja terendah atau melebihi 100%, maka dilakukan perubahan jumlah pekerja pada workstation tersebut. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa beban kerja pada divisi Assembling dan Packaging masih belum optimal. Berikut nilai beban kerja pada operator 1,2 dan 3 Workstation Assembling, operator 4 dan 5 Workstation Pengeleman, operator 6,7,8 Workstation Pressing, operator 9,10,11 Workstation Sanding dan operator 12,13,14 dan 15 Workstation Packaging dalam menjalankan kerjanya masing-masing adalah 48,31%, 195,90%, 58,95%, 106,29%, 88,05%, 47,08%, 105,95%, 55,07% dan 51,76%. Maka dari itu dilakukan keseimbangan beban kerja, pada Workstation Assembling dilakukan pemindahan 1 operator dari EK 1a ke 1b sehingga beban kerja pada 1b tidak akan melebihi nilai 100%. Pada Workstation Pengeleman dilakukan penambahan operator sehingga nilai beban kerja yang diterima berkurang. Sedangkan pada Workstation Sanding dilakukan pengurangan 1 pekerja, sehinga beban kerja yang diterima bisa optimal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amelia, I.N. Daulay dan R.J. Marpaung. (2018). Analisis Beban Kerja Fisik dan Tingkat Kelelahan Kerja Secara Ergonomi terhadap Karyawan PT. Berkat Karunia Phala Duri. Jurnal Online Mahasiswa, 1(1).

Andriani, M., Dewiyana, C.I. Erliana. “Analisa Subyektifitas dan Beban Kerja Secara Ergonomis untuk Meningkatkan Produktivitas”. Jurnal Ilmiah Jurutera, Vol. 02, No. 01 (2015) 006 – 010, ISSN: 2356-5438D29.

Asih, E. W., Marselia, W., Parwati, C. I. & Pohandry, A (2022). Pengukuran Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental Berbasis Ergonomi terhadap Karyawan PT. Woneel Midas Leathers. Jurnal Teknologi, 15(1), 38-46.

Hartati, O. C. T., Fathimahhayati, L. D. & Gunawan, S. (2022). Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Plywood dengan Metode Konsumsi Energi dan NASA-TLX. Jurnal ARIKA, 16(2), 83-96. https://doi.org/10.30598/arika.2022.16.2.83.

Hasyim, M.A.N. Nurgiantini, I., Adnianti, F., & Rahmah, F.A. (2021). Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen untuk Meningkatkan Minat Pengunjung Kawasan Wisata Rancaupas Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Manajemen, 13(3), 408-413.

Hines dan Taylor. (2000). Going Lean, Lean Enterprise Research Center. Cardiff Business School.

Lituhayu, R. (2008). Analisis Beban Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Head Office) PT Lerindo Internasional Jakarta. [Skripsi: Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor].

Madiun, W.S. & Kakerissa, A.L. (2017). Analisis Beban Kerja Karyawan bagian Produksi dengan Menggunakan Metode Full Time Equivalent (FTE) di UD Roti Alvine. Jurnal ARIKA, 11(2), 89-96. https://doi.org/10.30598/arika.2017.11.2.89.

Manuaba. (2000). Hubungan Beban Kerja Dan Kapasitas Kerja. Jakarta: Rinek Cipta.

Marwansyah (2010), Manajemen Sumber Daya Manusia (2 ed.)., Bandung Alfabeta.

Orlian, M., & Ratna, R. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja Wanita dan Kotribusi Pendapatan (Studi Kasus Pada Usaha Belah Pinang Di Desa Paya Rangkuluh Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen). Jurnal Ekonomi Pertanian Unimal, 3(2), 17-25.

Purnomo, H., Manuaba, A., & Adiputra, N. 2007). Sistem Kerja dengan Pendekatan Ergonomi Total Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal, Kelelahan dan Beban Kerja Serta Meningkatkan Produktivitas Pekerja Industri Gerabah di Kasongan Bantul. Indonesian Journal Of Biomedical Sciences, 1(3).

Rizqiansyah, M.Z.A. (2017). Hubungan Beban Kerja Fisik dan Beban Kerja Mental Berbasis Ergonomi terhadap Tingkat Kejenuhan Kerja pada Karyawan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Surabaya Gempol. Jurnal Sains Psikologi, 6(1), 37 – 42.

Shigeo, S. (1989). A Study of The Toyota Production System From an Industrial.

Wiranegara, B.F. & Suryadi, A. (2022) Analisis Beban Kerja Mental terhadap Karyawan dengan Metode Subjective Workload Assesment Technique PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(8).

Published
2023-08-31
How to Cite
Basri, M., Arminas, A., & Pangeran, A. (2023). Pengukuran Beban Kerja pada Divisi Assembling dan Packaging di PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Kabupaten Maros. ARIKA, 17(2), 100-105. https://doi.org/10.30598/arika.2023.17.2.100
Section
Articles