ANALISIS KUALITAS PERAIRAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DUSUN SALIONG DESA BATU BOY SEBAGAI DAMPAK GAGAL PANEN
Abstract
Background: The production of seaweed cultivation in Saliong Hamlet, Batu Boy Village, has
decreased, and there have even been crop failures in the last five years. For this reason, an analysis
of the factors suspected of influencing the failure is needed. The purpose of this study was to analyze
the quality of seaweed cultivation waters in Saliong Hamlet, Batu Boy Village by using physicalchemical factors of the waters.
Methods: There are three stations used for sampling. The physical and chemical parameters of the
waters measured include temperature, brightness, current speed, water depth, pH, salinity, TDS,
DO, BOD, phosphate, heavy metal mercury (Hg) and cyanide. To determine water quality, the results
of measuring physical-chemical water parameters will be compared with sea water quality standards
for marine biota and quality standards for seaweed cultivation based on experts in the field.
Results: The research results showed that temperature, depth, TDS, phosphate and heavy metal
mercury did not meet quality standards. While the parameters of brightness, turbidity, current
velocity, pH, salinity, DO, BOD and cyanide are still in accordance with the quality standards for
seaweed cultivation.
Conclusion: The quality of the waters in the seaweed cultivation area in Saliong Hamlet still meets
the quality standards and some does not comply with the quality standards. The occurrence of
seaweed harvest failure can be caused by the presence of physical-chemical factors in the waters
that are less supportive.
Downloads
References
Akrim, D., Dirawan, G.D dan Rauf, B.A. 2019. Perkembangan Budidaya Rumput Laut Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir Di Indonesia. UNM Environmental Journals, 2(2): 52-56.
Alamsyah, R. 2016. Kesesuaian Parameter Kualitas Air Untuk Budidaya Rumput Laut Di Desa Panaikang Kabupaten Sinjai. Jurnal Agrominansia, 1(2): 61-70.
Atmanisa, A., Mustarin, A dan Taufieq, N.A.S. 2020. Analisis Kualitas Air pada Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottoni di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 6(1): 11-22.
Dinas Perikanan Kabupaten Buru. 2022. Data Produksi Rumput Laut Kecamatan Namlea. Kabupaten Buru: Namlea.
Indriyani, S., Hadijah dan Indrrawati, E. 2021. Potensi Budidaya Rumput Laut Studi Perairan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan (Studi Perairan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan). Gowa: Pusaka Almaida.
Irsan., Male, Y. T dan Selanno, D. A. 2020. Analisis Konsentrasi Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air, Sedimen dan Kerang Polymesoda erosa di Muara Sungai Waelata dan Sungai Anahoni Kabupaten Buru. Jurnal Chem. Prog,13 (1): 31-38.
Ipasar. 2012. Rumput Laut (Seaweed): Industrial Grade. Jakarta: PT. Pasar Indonesia, Pasar Fisik Komoditas Indonesia.
Khasanah, U., Samawi, M.F dan Amri, K. 2016. Analisis Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Jurnal Rumput Laut Indonesia, 1(2): 123-131.
MENKLH. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 51/MENLH/2004 Tahun 2004, Tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Dan Wisata Bahari. Jakarta.
Muqsith, A., Abdul, Wafi dan Heri, A. 2022. Peta Tematik Kesesuaian Paramater Fisika Air Untuk Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottoni). Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan, 13(1): 32-43.
Nikhlani, A dan Kusumaningrum, I. 2021. Analisa Parameter Fisika dan Kimia Perairan Tihik Tihik Kota Bontang untuk Budidaya Rumput Laut Kapphaphycus alvarezii. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2): 189-200.
Numberi, Y., Budi, S dan Salam, S. 2020. Analisis Oseanografi Dalam Mendukung Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Di Teluk Sarawandori Distrik Kosiwo Yapen-Papua. URSJ, 2(2): 71-75.
Nur, A. I., Husain, S dan Patang. 2016. Pengaruh Kualitas Air Terhadap Produksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 2 (2016) : 27-40.
Nursyahran dan Reskiati. 2013. Peningkatan Laju Pertumbuhan Thallus Rumput Laut Kapphaphycus alvarezii Yang Direndam Air Beras Dengan Konsentrasi Yang Berbeda. Jurnal Balik Diwa, 4(2): 13-18.
Parenrengi, A., Emma Suryati dan Rahmansyah. 2011. Budidaya Rumput Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Jakarta.
Risnawati, Kasim, M dan Haslianti. 2018. Studi Kualitas Air Kaitanya dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Pada Rakit Jaring Apung Di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 4(2): 155–164.
Salim, D., Yuliyanto dan Baharuddin. 2017. Karakteristik Parameter Oseanografi Fisika-Kimia Perairan Pulau Kerumputan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan. Jurnal Enggano, 2(2): 218-228.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujatmiko, W Dan Angkasa, I.W. 2017. Teknik Budidaya Rumput Laut dengan Metode Tali Panjang. Direktorat Pengkajian Kehidupan. Jakarta: Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT).
Susilowati, T., Rejeki, S., Dewi, E. N dan Zulfitriani. 2012. Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Yang Dibudidayakan Dengan Metode Longline Di Pantai Mlonggo, Kabupten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 7–12.
Tarmizi, A., Nanda, D dan Fariq A. 2022. Analisis Kesesuaian Lokasi Di Perairan Pulau Lombok Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut (Gracilaria sp.). Jurnal Media Akuakultur (JMAI), 2(2): 190-205.
Umasugi, S., Irwan Ismail dan Irsan. 2021. Kualitas Perairan Laut Desa Jikumerasa Kabupaten Buru Berdasarkan Parameter Fisik, Kimia Dan Biologi. Biopendix, 8(1): 29-35.
Wibowo dan Rachman, R. A. 2020. Kajian Kualitas Perairan Laut Sekitar Muara Sungai Jelitik Kecamatan Sungailiat – Kabupaten Bangka Mardi. Jurnal Presipitasi, 17(1): 29–37
Yulius., Aisyah., Joko Prihantono dan Dino, G. 2018. Kajian Kualitas Perairan Untuk Budi Daya Laut Ikan Kerapu Di Teluk Saleh, Kabupaten Dompu. Jurnal Segara, 14(1): 57-68.