Penerapan Metode Bermain Peran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Empat di Sekolah Dasar Kristen Dobo pada Materi Keberagaman Etnis di Indonesia

The Application of the Role-Playing Method to Improve the Learning Outcomes of Fourth-Grade Students at Dobo Christian Primary School on the Topic of Ethnic Diversity in Indonesia

Abstract

Bermain peran adalah suatu cara penguasaan bahan ajar melalui pengembangan penghayatan dan imajinasi siswa terhadap suatu tokoh tertentu. Metode Role Playing (bermain peran) merupakan salah satu metode pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Kristen Dobo dengan menggunakan Metode Pembelajaran Bermain Peran. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk menjelaskan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dengan menggunakan metode bermain peran  untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil tes awal pada kelas IV berada pada kualifikasi gagal, hal ini membuktikan bahwa tingkat penguasaan siswa masih sangat minim terhadap materi keberagaman suku bangsa di Indonesia. Proses kegiatan belajar mengajar pada kelas IV berada pada kualifikasi baik, dimana pada tes akhir siklus I diperoleh rata-rata skor pencapaian siswa (42,85%). Hasil tes akhir siklus II secara klasikal tuntas dengan rata-rata skor pencapaian siswa (85,67%). Hal ini menunjukan bahwa semua siswa mampu memahami materi keberagaman suku bangsa di Indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran bermain perandengan baik sesuai dengan tahapannya. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran bermain peran dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar pada materi keberagaman suku bangsa di Indoneisa, karena dalam metode pembelajaran ini siswa dilibatkan langsung dari awal pembelajaran sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengkonstruksi pengetahuannya.