Institusi Lokal Dan Pengelolaan Lingkungan Di Negeri Amahai Kabupaten Maluku Tengah - Maluku

  • Jouverd F. Frans Universitas Pattimura
  • Elsina Titaley Universitas Pattimura
  • Ishaka Lalihun Universitas Pattimura
  • Pieter Hendra Manuputty Universitas Pattimura
Keywords: Lingkungan, Pengelolaan, Institusi Lokal

Abstract

Abstrak

 

Dalam dinamika dan perkembangan sosial yang terjadi dalam masyarakat di amahai pada dasawarsa saat ini, konteks perhatian lebih diarahkan pada keberadaan lingkungan. Bagi negeri adat, wilayah tempat tinggal dan petuanan merupakan sebuah lingkungan yang secara sosio-kultural merupakan ibu yang tetap ada meberikan kehidupan bagi anak-anaknya. Realitas sosial masyarakat di amahai, dalam pengelolaan lingkungan, berbasis pada institusi lokal yang telah ada dan menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat masih diterapkan sampai saat ini. Kewang dan sasi merupakan sebuah kearifan lokal yang masih ada sampai saat ini dalam pengetahuan dan tindakan sosial masyarakat. Walaupun dalam realitasnya, penggunaan sasi telah mengalami pergeseran metode penggunaannya dengan tata cara gerejawi yang lebih akrab saat ini dengan masyarakat. Akan tetapi nilai-nilai penjagaan lingkungan masih tetap pada perspektif masyarakat, yakni menjaga keberlangsungan lingkungan. Pada masa kini, pengelolaan lingkungan di Negeri Amahai, bukan hanya di kelola oleh institusi lokal semata, namun institusi atau lembaga sosial baru sesuai dengan perkembangan zaman dimana basis pengelolaan nya ada dalam partisispasi lembaga gereja, komunitas-komunitas yang dibentuk dari kesadaran masyarakat, bahkan masyarakat sendiri yang juga mengambil peran dalam pengelolaan lingkungan di Negeri Amahai, sehingga proses pengelolaan lingkungan, menjadi bagian dari seluruh tindakan sosial bersama.

 

Kata kunci: Lingkungan, Pengelolaan, Institusi Lokal

                                                                              

Abstract

In the dynamics and social developments that occur in society in the current decade, the context of attention is more directed to the existence of the environment. For indigenous lands, the area of residence and the village is an environment that socio-culturally is a mother who remains to provide life for her children. The social reality of the community in the world, in environmental management, is based on local institutions that already exist and are part of people's lives are still applied today. Kewang and sasi are a local wisdom that still exists today in the knowledge and social actions of the community. Although in reality, the use of sasi has undergone a shift in the method of its use with ecclesiastical ordinances that are more familiar with the community today. However, the values of environmental protection still remain from the perspective of the community, namely maintaining environmental sustainability. Nowadays, environmental management in the Land of Amahai, is not only managed by local institutions, but new institutions or social institutions in accordance with the development of the times where the basis of management is in the participation of church institutions, communities formed from public awareness, even the community itself which also takes a role in environmental management in the Land of Amahai, so that the process of environmental management, to be part of all social actions together..

Keywords: Environment, Management, Local Institutions

Downloads

Download data is not yet available.

References

Basrowi. 2005. Pengantar Sosiologi. Penerbit Ghalia Indonesia, Ciawi-Bogor
Cooley L. Fransk.1987. Mimbar Dan Takhta-Hubungan Lembaga-lembaga Keagamaan dan Pemerintahan di Maluku Tengah. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Damardjati Kun Marjanto dan Bakti Utama. 2013. Kearifan Lokal-Kearifan Lokal Lingkungan Masyarakat Kabupaten Simeulue Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Kebudayaan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Pt Gading Inti Prima. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pengendalian Sosial Di Bidang Pelestarian Lingkungan Alam (Kewang) Daerah Maluku, Desember 1989.
Dr. Saputra Adiwijaya, M.Si. dan Dr. Berkat A. Pisi, M.Si. 2020. Sosiologi Lingkungan. Academy. Palangka Raya-Kalteng.
Jacob Serumena, Hermien L. Soselisa, Wellem R. Sihasale. 2021. Lembaga Adat dan Eksistensi Masyarakat Adat Negeri Lafa Kecamatan Telutih Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Komunitas. Vol.4. No.1. Hal. 27-44. ISSN 2086-7808 (print). ISSN 2746-6116 (online). Program Studi Sosiologi FISIP UNPATTI-AMBON
Moleong, Lexy. J. 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pariela D. Tonny dan Frans F. Jouverd. 2020. Relasi Tiga Batu Tungku dan Stabilitas Sosial di Dalam Negeri. Fisip Unpatti
Sahusilawane, F. Sasi dan Kewang di Maluku, Makalah pada Dialog Interaktif Kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Daerah Maluku, Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, dan PPLH Universitas Pattimura, Ambon, 12 Oktober 2004.
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_lingkungan_hidup diakses 06/11/2024
https://peraturan.bpk.go.id/Details/36450/perda-kab-maluku-tengah-no-18-tahun-2012 diakses 07/11/2024
Published
2024-12-30