PENDATANG BARU PASCA KONFLIK SOSIAL TAHUN 1999 DI KOTA AMBON

  • Fransina Matakena Program Studi Sosiologi FISIP UNPATTI
  • Syane Matatula Program Studi Sosiologi FISIP UNPATTI
Keywords: Konsep Hidup Orang Basudara, Pendatang Baru, Kesulitan Internalisasi

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan dua pendekatan dalam paradigma kualitatif, penelitian naratif dan penelitian fenomenologi. yang menggambarkan tentang kondisi pendatang yang sudah menetap lama sebelum konflik sosial terjadi di Kota Ambon, dan pendatang yang datang pasca konflik sosial di Kota Ambon. Penelitian ini dilakukan pada negeri Batumerah Kecamatan Sirimau dan Waringin Kelurahan Nusaniwe Kota Ambon.  Konsep Hidup Orang Basudara  menjadi icon orang Maluku dalam hidup bersama, saling menyatu dalam kehidupan tanpa ada rasa curiga, saling bergandengan menuju hidup yang berdampingan satu dengan yang lain, pendatang lama yang mendiami Kota Ambon bisa berdampingan secara baik dengan masyarakat lokal serta ada dalam harmonisasi hidup orang basudara yang terangkai indah dalam kebersamaan, pendatang baru mengalami kemandekan nilai-nilai hidup orang basudara karena sulitnya beradaptasi, asimilasi bahkan akulturasi sehingga menimbulkan social distance dalam masyarakat.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pendatang baru mengalami kesulitan menginternalisasi nilai hidup orang basudara karena pendatang sulit adaptasi yang baik, masih mempertahankan kosmos daerah setempat.

 Kata Kunci: Konsep Hidup Orang Basudara, Pendatang Baru, Kesulitan Internalisasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amanda, R. (2017). Hubungan Antara Prasangka Masyarakat Terhadap Muslimah Bercadar Dengan Jarak Sosial. Jurnal RAP, 5(1).

Andi Agustang, 2015. Dasar-Dasar Penelitian untuk Pengembangan Ilmu. Makassar. CV. Multi Global

Anthony Giddens, Daniel Bell, Michel Force,etc, 2005, Sosiologi sejarah dan Berbagai Pemikirannya. Kreasi Wacana Yogyakarta.

Arsip Kantor Batumerah tahun 2010.

Baron dan Paulus. 2009. Social Psychology. Jakarta:Erlangga

Basrowi dan Sudikin. 2002. Metode Penelitian Kualitatif Mikro, Surabaya: Insan Cendekia.

Bedford, R. 1981. Variety and Form of Population Mobility in Southeast Asia and Melanesia: The Case of Circulation. Canberra: Australian National University.

Berger P. L. dan Lukman T. 1990. Tafsir Sosial Atas Kenyataan. Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan. Penerjemah Hasan Basari. LP3ES. Jakarta

Blumer, Herbert (1969). Symbolic Interaction: Perspective and Method, Englewood Cliffs, Prentice Hall, New York.

Castles,Stephen, 2015. “International Human Mobility: Key Issues and Challenges to Social TheoryThe Power Identity”, Social Transformation and Migration National and Local Experiences in South Korea,Turkey. Mexico and Australia, New York: PalgraveMacmillan

Creswell, John, W. 2007. Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches 2nd edition. London: Sage Publications

Degia, Haajima. 2016. “Identity Construction of an Ethno-Religious Group in Barbados: The Case of Gujarati-Muslims”, Journal of Eastern Carribean Studies Vol 41 (1), pp 47-82

Denzin Norman & Linclon, 2011. Handbook of Qulitative Research. Terjemahan Dariyanto, Samsul Bardus F, Abi, Rinaldi. Jakarta Pustaka Pelajar.

Farhadian, Charles E. (2005). Christianity, Islam, and Nationalism in Indonesia. Taylor & Francis

George Ritzer – Douglas J. Goodman, 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta Kencana

Harper, Douglas. 2004. “Photography as Social Science Data”, A Companion to Qualitative Research. London: Sage Publications

Izzah, Atiyatul 2011, Jaringan Sosial dn Variasi Pekerjaan Para Migran di Kota Samarinda. Masyarakat Jurnal Sosiologi, Vol.16, No. 2.

Soumokil. Tontji. 2011. Reintegrasi Sosial Pasca Konflik Maluku. Salatiga Universitas Kristen Satya Wacana. Press

Watloly Aholiab dan Fransina Matakena 2013. Ale Rasa Beta Rasa Dalam Konsep Hidup Orang Basudara Di Maluku. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon.

Published
2021-11-16