Komunikasi Persuasif dalam Penggunaan Produk Kecantikan Wardah
Abstract
Kajian ini memiliki latar belakang yaitu perlunya memahami bagaimana strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh Wardah mampu membentuk pandangan positif konsumen serta meningkatkan kesetiaan terhadap merek. Wardah, yang merupakan merek kosmetik halal dari Indonesia, berhasil menarik perhatian publik melalui metode komunikasi yang tidak sekadar menjual, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai keislaman, keselamatan, dan kenyamanan. Penelitian ini memiliki tujuan guna menilai strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh Wardah dalam membentuk citra merek dan hubungan emosional dengan konsumennya. Dalam kajian ini, diterapkan pendekatannya kualitatif deskriptif melalui teknik pengumpulan datanya berbentuk wawancara mendalam yang melibatkan konsumen serta pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan. Metode ini dipilih agar dapat memahami secara menyeluruh bagaimana persepsi dan reaksi konsumen terhadap komunikasi yang dilakukan oleh Wardah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wardah dengan konsisten mengaplikasikan lima elemen kunci dari model komunikasi Hovland, yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan dampak. Komunikator yang dipilih, termasuk influencer muslimah yang memiliki reputasi baik dan mencerminkan nilai-nilai kehalalan serta kecantikan alami, berhasil menumbuhkan kepercayaan di kalangan konsumen. Pesan yang disampaikan memiliki sifat kejujuran, emosional, serta sesuai pada karakteristik audiens yang jadi targetnya. Media sosial digunakan secara maksimal sebagai saluran komunikasi yang efisien, terutama untuk menjangkau generasi muda. Kesimpulan dari studi ini memperlihatkan bahwasanya komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Wardah terbukti efektif dalam membentuk sikap positif, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong perilaku pembelian ulang serta rekomendasi dari konsumen. Kontribusi dari penelitian ini adalah menjelaskan pentingnya strategi komunikasi yang etis, konsisten, dan emosional dalam membangun loyalitas pelanggan di industri kosmetik halal. Saran yang diberikan adalah agar Wardah terus mengembangkan komunikasi dua arah melalui platform digital, menyesuaikan strategi dengan kemajuan teknologi dan preferensi pasar, serta memperluas kolaborasi dengan tokoh publik dari berbagai komunitas untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Downloads
Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Artikel yang diterbitkan merupakan hak cipta dari rumah jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura.