Karakteristik Kimia dan Organoleptik Cookies Tersubstitusi Tepung Labu Kuning

Chemical and Organoleptic Characteristics of Pumpkin Flour Substituted Cookies

  • Zhadilah Nur Maulidya B Universitas Pattimura
  • Gelora H Augustyn Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon 97233 Indonesia
  • Syane Palijama Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura, Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon 97233 Indonesia
Keywords: Cookies, Flour, Yellow Pumpkin

Abstract

Cookies are a form of instant food preparation made from a mixture of the main ingredients of wheat with the addition of sugar, butter, and others. There is a need for local food ingredients that can replace some wheat flour to add the nutritional content of cookies, especially vitamin A, and reduce the use of wheat flour by substituting pumpkin flour in making cookies. This study aims to determine the best agent of pumpkin flour substitution on cookies' chemical and organoleptic characteristics. This study used a completely randomized design with a single factor: pumpkin flour substitution with 4 treatment levels 0%, 20%, 40%, and 60%. The results showed that cookies with 20% pumpkin flour substitution treatment were the best treatment based on chemical characteristics, including moisture content 6.34%, ash content 2.22%, fat content 22.52%, protein content 9.57%, carbohydrate content 59.32% and 0.79% crude fiber content, as well as organoleptic characteristics both hedonic and hedonic quality include color 3.0 (like) and 3.12 (yellow), taste 3.00 (like) and 2, 33 (slightly pumpkin flavoured), texture 3.00 (like) and 2.33 (a bit crunchy), and overall 3.00 (like).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aprilia, M., Rachmawati, Ahmad, A & Ichsan. (2022). Formulasi cookies tepung labu kuning (Cucurbita moschata Duch) dan tepung kacang merah (Phaseolus Vulgaris L) sebagai alternatif makanan selingan penderita diabetes melitus. Junal Svasta Herena Reflesia, 2, 2962-2903.

Amelia, D. J. (2021). Proses produksi kue cookies berbahan baku labu kuning (cucurbita moschata) dalam perspektif ekonomi islam. Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno. Bengkulu.

Astawan, M. T., Wresdiyati, S., Widowati & S. H. Bintari. (2013). Karakteristik fisikokimia dan sifat fungsional tempe yang dihasilkan dari berbagai varietas kedelai. Jurnal Pangan, 2(3), 241-246.

Binalopa, T., Amir, B., & Julyaningsih, A. H. (2023). Pengaruh penambahan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) dan tepung labu kuning (Cucurbita moschata) pada pembuatan kue kering. Jurnal Pertanian Berkelanjuan, 11(1), 2302–6944.

Cahyaningtyas, FI., Basito & Anam, C. (2014). Kajian fisiko kimia dan sensori tepung labu kuning (Curcubita moschata Durch) sebagai substitusi tepung terigu pada pembuatan Eggroll. Jurnal Teknosains Pangan, 3(2), 13-19.

Hendrasty, H., & Krissetiana. (2013). Teknologi Pengolahan Pangan: Tepung Labu Kuning. Kanisius. Yogyakarta.

Handayani, D., Nurwantoro, & Pramono, Y. B. (2022). Karakteristik kadar air, serat dan rasa beras analog ubi jalar putih dengan penambahan tepung labu kuning. Jurnal Teknologi Pangan, 6(2), 14-18.

Holinesti, R. & Isnaini. (2020). Analisis kualitas serabi yang dihasilkan dari substitusi labu kuning. Jurnal Pendidikan Tata Boga dan Teknologi, 2(2), 47-53.

Igraf, A. (2012). Pengaruh Penambahan Tepung Labu Kuning (Cucurbita moschata) dan Tepung Terigu Terhadap Pembuatan Biskuit. Universitas Hasanuddin.

Lestario, L. N., Susilowati, M., & Martono, Y. (2009). Pemanfaatan Tepung Labu Kuning (Curcubita moschata Duch) Sebagai Bahan Fortifikasi Mie Basah. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII UKSW, Salatiga.

Priharyanto, A. J. C., Swasti, Y. R., & Pratama, F. S. (2022). Kualitas bolu kukus substitusi tepung labu kuning (Cucurbita moschata) dan tepung tepe kacang koro pedang (Canavalia ensiformis). Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 26(1), 1410-1920.

Sugito, Manalu, W., Astuti, D. A., Handharyani, E., & Chairul. (2006). Histopatologi hati dan ginjal pada ayam broiler yang dipapar cekaman panas dan ekstrak kulit batang jaloh (Salix tetrasperma Roxb). Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner, 12(1), 68-73.

Triyani, P. A., Dwi, I., & Dimas, R. A. M. (2013). Kajian karakteristik fisikokimia tepung labu kuning (Cucurbita moschata) termodifikasi dengan variasi lama perendaman dan konsentrasi asam asetat. Jurnal Teknosains Pangan, 2(2), 29-38.

Wahyono, A., Kurniawati, E. & Park, K. (2018). Optimasi Proses Pembuatan Tepung Labu Kuning Menggunakan Response Surface Methodology Untuk Meningkatkan Aktivitas Antioksidannya. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 29(1), 29-38. https://doi.org/10.6066/jtip.2018.29.1.29

Widowati, S., Suarni, O., Komalasari, & Rahmawati. (2003). Pumpkin (Curcubita moschata Durch) an alternative staple food and other utilization in Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor, 1, 41-48.

Published
2023-07-12
How to Cite
Maulidya B, Z., Augustyn, G., & Palijama, S. (2023). Karakteristik Kimia dan Organoleptik Cookies Tersubstitusi Tepung Labu Kuning. Jurnal Agrosilvopasture-Tech, 2(2), 269-275. https://doi.org/10.30598/j.agrosilvopasture-tech.2023.2.2.269