Perencanaan Bisnis Keripik Biji Durian

Studi Kasus: Kota Ambon

  • A. L. Kakerissa Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura
  • S. Titaley Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura
  • M. Jufri Program Studi Teknik Industri Universitas Pattimura
Keywords: Perencanaan Bisnis, Biji Durian, Keripik

Abstract

Durian merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat dan juga dapat  diolah  menjadi  berbagai  jenis  produk  yang dapat  menambah  nilai ekonomis untuk dikembangkan di Kota Ambon. Karena itu, pengembangan usaha Keripik biji durian akan memiliki prospek dan sasaran pasar yang bagus. Bisnis ini membutuhkan suatu alat yang dapat dengan mudah memberikan informasi mengenai komoditi tersebut dan dapat membuat para calon investor untuk menentukan perencanaan bisnis yang sesuai untuk dijalankan pada bidang ini. Oleh karena itu, diperlukan suatu paket model berisi perencanaan bisnis (Business Plan) yang dirancang untuk membantu para calon investor dalam pengambilan keputusan secara cepat, tepat, dan efisien atas perencanaan bisnis. Perancangan proses Business Plan dilakukan untuk membantu analisis Break Even Point dan Pay Back Periode (PBP), yang akan menentukan layak studi kelayakan usaha, potensi pasar industri keripik biji durian sangat terbuka, lokasi yang dipilih untuk industri ini adalah Kota Ambon dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan perhitungan biaya dan kapasitas produksi, maka harga jual keripik biji durian adalah Rp. 6.000/saset, kapasitas produksi total 4.133 saset/bulan dengan tenaga kerja 4 orang. Berdasarkan analisis finansial, Titik pulang pokok terjadi pada total produksi sebanyak 1.469 saset, Waktu pengembalian investasi sangat kecil yaitu hanya 1 bulan sehingga dapat disimpulkan bahwa industri keripik biji durian ini layak direalisasikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali I, (2013)., Kandungan Gizi Biji Durian., (http://manfaat.org). Diakses 23 Maret 2018.

Anonim, 2009 Wikipedia Bahasa Indonesia, 2010. Ensiklopedia

Bebas(http://www.wikipedia. org. id/). Diakses 19 Maret 2013.

Bakti B, (2012). Manfaat Biji Durian.(http://manfaat.org). Diakses 23 Maret 2018.

Bima, (2012). Khasiat Biji Durian, UGM, Yogyakarta. Diakses 26 Maret 2018. (http://herbaten.com).

Febriani, I. E. (2005)., Pembuatan Kue Telur Blanak dari Campuran Tepung Beras Ketan dan Tepung Biji Durian dengan Rasa yang Berbeda. Tugas Akhir. Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Hamdin, (2012)., Khasiat Biji Durian, UGM Medan. Diakses 26Maret 2018.(http://klikunic.net/)

Tambun, (2012)., ManfaatBiji Durian, Natuna, Indonesia.Diakses 26 Maret 2018.(http://klikunic.net/)

Kristina. (1985)., Pembuatan Keripik (Chips) Biji Durian (Durio sp.) Tugas Akhir.Jurusan Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Mahdi, (2006)., StudiKemampuanBiji Durian Sebagai Bahan Pengikat , Di akses 28 Maret 2018.(http://herbaten.com).

Moh. Djaeni, A. P, (2010)., Kelayakan biji durian sebagai bahan pangan alternatif : aspek nutrisi dan tekno ekonomi. Di akses 25 Maret 2018. (http://eprints.undip.ac.id/39242/1/kelayakan biji durian)

Rizka S A T (2017)., Perencanaan Bisnis Jus Pala. Fakultas Teknik Industri. Universitas Pattimura Ambon.

Rukmana, (1996)., Kandungan Gizi Biji Durian (http://id.wikipedia.org/wiki/durian.html). Medan. Diakses 27 Maret 2018.

Rukmana,(1996)., SpesifikasiBuah Durian.USU Medan. Diakses 3 Maret 2018.

Setiadi, (1999)., Tanaman Durian,: (http://manfaat.org). Medan. Diakses 27 Maret 2018

Sulistyowati, (2000)., Membuat Keripik Buah dan Sayur, EdisiPertama, Penerbit Puspa Swara, Jakarta.(www.pangupodit.com). Diakses 28 Maret 2018.

Umat S, (2013)., Kandungan Gizi Biji Durian.(www.pangupodit.com). Diakses 28 Maret 2018.

Wibowo A (2011)., Rencana Bisnis Industri Manisan Stroberi. Fakultas Teknologi Pertanian, Departemen Teknologi Indutri Pertanian.

Published
2019-09-25
How to Cite
Kakerissa, A. L., Titaley, S., & Jufri, M. (2019). Perencanaan Bisnis Keripik Biji Durian. ARIKA, 13(2), 97-112. https://doi.org/10.30598/arika.2019.13.2.97
Section
Articles