PENGARUH SUHU DAN LAMA FERMENTASI TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK PADA PEMBUATAN NATA BUAH ENAU (Areng pinnata Merr)
Abstract
Background: Enau is one of the natural resources in the tropics, its distribution is widespread, very necessary and easy to obtain for daily use by local people as a sustainable natural resource. Palm fruit in terms of chemical composition has a low nutritional value, but "kolang-kaling" fiber is very good for health, to reduce fruit damage, then palm fruit is processed into nata which has a high economic value.
Method: Making nata de arenga pinnata Merr is aided by microorganisms, namely the bacterium Aceetobacter xylinum. The type of research used is the type of experimental research that is to see the difference in the organoleptic test scores of palm fruit (Arenga pinnata Merr). This research was conducted on December 5 to December 20, 2016.
Results: The results showed that organoleptic tests had white, tasteless, chewy texture and a non-sour aroma.
Conclusion: There is an influence of temperature with fermentation time on organoleptic test values ​​on the manufacture of palm fruit nata, namely the color and texture of palm fruit nata. Whereas in taste and aroma there is no influence of temperature and duration of fermentation on organoleptic test values ​​on the making of palm fruit nata.
Downloads
References
Hariyatni, T. 2002 Mempelajari Pengaruh Komposisi Bahan Terhadap Mutu Fisik dan Stabilitas Warna Nata de Coco. Bogor: IPB.
Loekmonohadi. 2002. Kimia Makanan. Semarang. Fakultas Teknik UNNES. Semarang.
Muhidin. 2001. Peningkatan Kandungan Protein Kulit Umbi Kayu Proses Fermentasi . JMS
Nadiyah. 2005. Kemampuan Bakteri Acetobacter Xylinum Mengubah Karbohidrat Pada Limbah Padi Menjadi Selulosa. Biosciential, Vol 2, No. 2. Hal: 37-47. http://biosciential.tripod.com.
Nurhayati, Ai. 2006. Penilian Inderawi (Uji Organoleptik). Handout. Bandung: Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Jurusan Pendidikan Kesejateraan Keluarga, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumarni, G., Ismanto, A., dan Muslich, M., 2003. Keawetan Batang Aren (Arenga pinnata Merr). Buletin, Penilitian Hasil Hutan. Vol 21 No.2 Hal. 167-173.
Saragih. 2004. Membuat Nata de coco. Jakarta: Puspa Swara
Sumiyatni. 2009. Kualitas nata de Cassava Limbah Cair Tapioka Dengan Penambahan Gula Pasir dan Lama Fermentasi yang Berbeda. (skripsi). Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Susanti, L. 2006. Perbedaan Penggunaan Jenis Kulit Pisang Terhadap Kualitas Nata. (skripsi). Semarang. Universitas Negeri Semarang.
Setyawan, O. 2006. Pengaruh Jumlah Acetobacter Xylinum dan KonsentrasI Ammonium Sulfat Terhadap Produksi Natta de Pina. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Pramesti, Novita. 2007. Faktor Pertumbuhan Nata. Dari http://novitapramesti.com Blogspot.com/2007/05/ Faktor- pertumbuhan- nata. Diakses tanggal 13 juni 2015.
Pambayun R. 2002. Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Yogyakarta Kanisius.
Winarno, F. G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Widya, I. W. 1984 Mempelajari Pengaruh Penambahan Skin Milk Kelapa, Jenis Gula, dan Mineral Dengan Berbagai Konsentrasi Pada Pembuatan Natta de Coco. Skripsi (Tidak Di Publikasikan) Bogor: IPB