KARAKTERISASI STOMATA DAUN JERUK KALAMANSI (Citrus microcarpa Bunge.) DI PULAU AMBON
Abstract
Latar Belakang: Jeruk kalamansi (Citrus microcarpa Bunge.) adalah buat tropika yang sangat popular di Ambon dan Maluku. Buah ini memiliki cita rasa asam sehingga menambah aroma khas pada berbagai campuran masakan. Sejauh ini, belum banyak laporan yang dipublikasikan terkait sifat-sifat anatomi daun khususnya stomata daun jeruk kalamansi pada lokasi-lokasi berbeda Pulau Ambon. Dalam kaitan dengan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan, maka sifat-sifat tanaman termasuk sifat anatomi dan struktur stomata pada daun, penting untuk diketahui.
Metode: koleksi sampel dilakukan dengan metode accidental sampling. Pembuatan preparat untuk pengamatan stomata dilakukan dengan metode whole mount. Pengamatan dilakukan terhadap tipe, jumlah, kerapatan dan indeks stomata. Data yang diperoleh adalah rerata tiga ulangan dan disajikan secara deskriptif dalam bentuk tabel dan gambar.
Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa stomata daun jeruk Kalamansi yang dikoleksi dari 13 lokasi berbeda di Pulau Ambon memiliki dua tipe stomata yaitu anemositik, siklositik dan campuran antara keduanya. Jumlah, kerapatan dan indeks stomata tertinggi diperoleh ada sampel daun dari Desa Kilang, dan terendah pada Desa Latta. Pada lokasi yang lain, bervariasi dan hal jumlah, kerapatan dan indeks stomatanya, di mana ada lokasi yang jumlah stomata lebih tinggi dari indeks dan kerapatan, dan juga sebaliknya. jumlah stomata secara berurutan dari tertinggi ke terendah yaitu Desa Kilang (32,71), Hutumuri (31,11), Lateri (29,15), Naku dan Passo (27,8), Wayame (26,43), Hative Besar (26,58), Halong (25,50), Hukurila (24,52), Poka (23,51), Kusu-Kusu Sereh (22,36), Rumahtiga (21,63), dan Wayame (14,47). Untuk Indeks Stomata secara berurutan dari tertinggi ke terendah yaitu: Kilang (48,05), Wayame (46,71), Lateri (43,92), Hutumuri (42,37), Naku (42,12), Hative Besar (41,18), Poka (40,89), Kusu-Kusu Sereh (40,64), Halong (39,45), Hukurila (37,84), Passo (36,58), Rumahtiga (36,42), dan Latta (35,73). Untuk kerapatan stomata, berturut-turut dari tertinggi ke terendah yaitu Kilang (0,32), Hative Besar (0,31), Wayame (0,29), Poka (0,28), Lateri (0,27), Halong (0,24), Passo, Hutumuri, Hukurilla (0,23), Naku (0,22), Kusu-Kusu Sereh dan Rumahtiga (0,21) dan Latta (0,14).
Kesimpulan: Tipe stomata pada daun jeruk kalamansi dari 13 lokasi di Pulau Ambon yaitu anomositik, dan siklosistik. Jumlah, kerapatan dan indeks stomata tertinggi diperoleh ada sampel daun dari Desa Kilang, dan terendah pada Desa Latta