Outcome PKM Edukasi Gemar Makan Sayur Strategi Penanggulangan Kelompok Risiko Stunting di Daerah Pesisir
Abstract
Indonesia menghadapi masalah serius dalam gizi anak dengan tingginya stunting pada balita, terutama di daerah pesisir seperti Pulau Osi, Maluku. Stunting disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang memadai dalam jangka waktu yang lama. Prevalensi stunting di Indonesia masih tinggi, meskipun mengalami penurunan. Upaya pencegahan melibatkan edukasi gemar makan sayur, pendidikan kesehatan kepada orang tua, dan pengembangan hidroponik sebagai solusi untuk pemenuhan sayur di daerah dengan lahan terbatas. Edukasi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat penting dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di daerah pesisir. Penelitian dilakukan di Dusun Pulau Osi, Maluku, dengan metode purposive sampling pada ibu-ibu sebagai subjek. Menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan data primer dan sekunder. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan hasil penelitian secara sistematis. Di Dusun Pulau Osi, upaya penanggulangan stunting dan pemenuhan kebutuhan sayur dilakukan melalui edukasi menggunakan metode PBL dengan melibatkan 35 peserta. Pola konsumsi sayur bervariasi dipengaruhi pengetahuan, pendidikan, dan ketersediaan sayur. Keterbatasan lahan dan pasokan menyulitkan. Solusi hidroponik meningkatkan ketersediaan sayur, diversifikasi makanan, dan kemandirian masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat penting. Hasilnya terlihat dari perkembangan tanaman sayur yang sehat dan panen sukses. Inisiatif ini berhasil meningkatkan pengetahuan, kemandirian, dan ketahanan pangan di Dusun Pulau Osi, membantu mengatasi stunting, dan memperbaiki pola konsumsi sayur.
Downloads
Copyright (c) 2024 Lisri Rumbya
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.