PROKSIMAT DAN TOTAL BAKTERI IKAN LAYANG (Decapterus sp.) ASIN KERING HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGERING SURYA TERTUTUP

  • Raja B. D. Sormin UNIVERSITAS PATTIMURA
  • Edir Lokollo UNIVERSITAS PATTIMURA
  • Febe F. Gaspersz UNIVERSITAS PATTIMURA
  • Vicko F. J. Tahalea UNIVERSITAS PATTIMURA
Keywords: bakteri, Ikan layang, pengeringan, proksimat, sistem tertutup

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari nilai proksimat dan kandungan bakteri ikan layang (Decapterus sp.) asin kering yang dikeringkan menggunakan alat pengering tenaga matahari sistem tertutup. Metode penelitian adalah penyiangan ikan layang dalam bentuk butterfly kemudian dicuci menggunakan air yang mengalir dan direndam dalam larutan garam 15% selama 30 menit. Metode pengeringan menggunakan alat pengering matahari sistem tertutup, berbentuk lemari pengering dengan mempunyai 3 buah rak pengering, Rak 1, Rak 2 dan Rak 3 dimulai dari bawah.  Ikan layang asin kering dianalisa  proksimat yang terdiri dari kadar air, kadar abu, kadar lemak, dan kadar protein, serta uji bakteri menggunakan Total Plate Count (TPC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai proksimat pada Rak 1, Rak2, dan Rak 3 berturut-turut adalah adalah kadar air 25,58%, ; 20,39%, dan 17,80%; kadar abu 9,64%, 9,69% dan 7,71%., kadar lemak 8,08%, 11,40%, dan 15,16%, dan kadar protein 53,73% , 58,10%, dan  59,11%.  Sementara nilai Total Plate Count (TPC) ikan layang (Decapterus sp.) asin kering  pada Rak 1, Rak2, dan Rak 3 berturut-turut adalah 2,73 log x CFU/g atau 5,4 x 102 CFU/g,  2,74 logx CFU/g atau 5,5 x 102 CFU/g,  dan 2,74 logx CFU/gr atau 5,9 x 102 CFU/gr. Tempat terbaik untuk meletakkan ikan pada alat pengering adalah pada Rak 3, hal ini ditunukkan oleh kadar air yang rendah. Nilai TPC ikan layang (Decapterus sp) asin kering  hasil pengeringan menggunakan sistim pengering tertutup menunjukkan hasil yang baik, dimana nilai TPC masih berada pada batas nilai yang di syaratkan oleh SNI.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Weber M. and Beaufort LF. 1931. The fishes of the lndo-Australian Archipelago. E.J. Leiden, 6: 194-201.

Bala BK. And Mondol MR. 2001. Experimental investigation onsolar drying of fish using solar tunnel dryer. Drying Technology, 19(2): 427–436.

Basri DF., Bakar NF., Fudholi A., Ruslan MH. and Saroeun I. 2015. Comparison of selected metals content in cambodian striped snakehead fish (Channa striata) using solar drying system and open sun drying. Journal of Environmental and Public Health, 1-6.

Nguyen MV., Jonsson A. and Arason S. 2012. Effect of freeze drying on quality of desalted tusk fish. Asian Journal of Food and Agro-Industry, 5(05): 388-394.

Ratti C. 2001. Hot air and freeze-drying of high-value foods: a review. Journal of Food Engineering, 49: 311-319.

[AOAC]. 2005. Official methods of analysis of the association of analytical chemist. Virginia USA: association of official analytical chemist, Inc.

Fardiaz S. 2001. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Riansyah A., Supriadi A., dan Nopianti R. 2013. Pengaruh perbedaan suhu dan waktu pengeringan terhadap karakteristikikan asin sepat siam (Trichogaster pectoralis) dengan menggunakan oven. Fishtech 2(1): 53-68.

Hawa LC., Sumardi, dan Sari EP. 2009. Penentuan karakteristik pengeringan lapi tik pengeringan lapisan tipis ikan kembung kembung (Rastrelliger sp.). Jurnal Teknologi Pertanian, 10(3): 153-161.

Tuyu A., Onibala H. dan Makapedua DM. 2014. Studi lama pengeringan ikan selar (Selaroides sp.) asin dihubungkan dengan kadar air dan nilai organoleptik. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 2(2): 20-26.

Savitri I K., Silaban B. dan Sormin RBD. 2018. Mutu produk teri (Stolephorus sp.) kering pulau Buru dengan metode pengering surya tertutup. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(3): 543-548.

Siddique MA., Mojumder P. and Zamal H. 2012. Proximate composition of three comercially available marine dry fishes (Harpodon nehereus, Johnius dussumieri and Lepturacanthus savala). American Journal of Food Technology, 7(7): 429-436.

Gheyasudin S., Rahman AM. and Kamal M. 1980. Nutritive quality of some of the commercial marine fishes of Bangladesh. Bangladesh Journal of Agriculture, 5: 1-38.

Ormanci HB. and Colakoglu FA. 2015. Nutritional and sensory properties of salted fish product, lakerda. Cogen Food and Agriculture, 1(1): 1-13.

Bras, A., & Costa, R. (2010). Influence of brine salting prior to pickle salting in the manufacturing of various salted-dried fish species. Journal of Food Engineering , 100 (3), 490-495.

Chaijan M. 2011. Physicochemical changes of tilapia (Oreochromis niloticus) muscle during salting. Food Chemistry, 129(3): 1201-1210.

Yuarni D., Kadirman dan Jamaluddin. 2015. Laju perubahan kadar air, kadar protein dan uji organoleptik ikan lele asin menggunakan alat pengering kabinet (cabinet dryer) dengan suhu terkontrol. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1: 12-21.

Published
2021-01-31
How to Cite
Sormin, R. B. D., Lokollo, E., Gaspersz, F. F., & Tahalea, V. F. J. (2021). PROKSIMAT DAN TOTAL BAKTERI IKAN LAYANG (Decapterus sp.) ASIN KERING HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN PENGERING SURYA TERTUTUP. INASUA: Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 1(1), 29-39. https://doi.org/10.30598/jinasua.2021.1.1.29