KARAKTERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK ABON JANTUNG PISANG KEPOK DENGAN PENAMBAHAN IKAN BELUT (Monopterus albus)

  • Randy Syaifudin Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
  • G. H. Augustyn Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
  • Meitycorfrida Mailoa Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
Keywords: floss, kepok banana heart, eel fish

Abstract

Meat floss is categorized as a snack or ready-to-serve food. They are mainly made of dried meat products with a light, fluffy, and crisp texture. Beef or mutton are types of meat usually used in making meat floss. Other types of meat, including chicken, fish, or even plants, can be used as floss ingredients. A study was conducted on floss made from banana florets with the addition of eel fish. The purpose of this study was to determine the best formulation of banana florets and eel fish for making floss. A completely randomized experimental design with four levels of ratio between kepok banana florets and eel fish, i.e., 100%: 0%, 75%: 25%, 50%: 50%, and 25%: 75%, was applied in this research. The results indicated that a ratio of 25% to 75% banana florets to eel fish produced the best floss in terms of chemical properties and was well accepted for its overall sensory characteristics.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Kusumaningtyas D R., W D P. Rengga dan H. Suyitno. 2010. Pengolahan Limbah Tanaman Pisang (Musa Acuminata Balbisiana) menjadi Dendeng dan Abon Jantung Pisang sebagai peluang Wirausaha Baru bagi Masyarakat Pedesaan. Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran 8(2).
[2] Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bharata. Jakarta.
[3] Yuannita. A, Ch. F. Mamuaja, dan A. T. Agustin. 2014. Pemanfaatan Jantung Pisang (Musa Acuminata Balbisiana) dengan Penambahan Daging Ikan Layang (Decapterus sp) pada Pembuatan Abon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 2(1).
[4] Jusniati., Patang., dan Kadirman. 2017. Pembuatan Abon dari Jantung Pisang (Musa Acuminata Balbisiana) dengan Penambahan Ikan Tongkol (Euthynnus Affinis). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 3: 58-66.
[5] [AOAC]. 2005. Association Official Methods of Analysis Association of Official Analytical Chemist. Inc. Arlington Virginia.
[6] Yuni S. 2003. Kandungan Phosphor Belut Sawah (Monopterus albus) Hasil Tangkapan Di Kec. Seyegan Kab. Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Pada Berbagai Tahap Perkembangan Daur Hidup. Laporan Penelitian.
[7] Ruslianti, C. 2009. Pengaruh Penambhan Tapioka dan Suhu Pengeringan terhadap Karakteristik Dendeng Belut (Monopterus albus) Giling. Program Studi Teknologi Pangan Universitas Pasundan, Bandung.
[8] Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.
[9] SNI 01-3707-1995. Syarat Mutu Abon. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.
[10] Ariantya, F. Shella. 2016. Kualitas Cookies dengan Kombinasi Tepung Terigu, Batang Aren (Arenga pinnata) dan Tepung Jantung Pisang (Musa Paradisiaca) (Skripsi). Fakultas Teknobiologi. Universitas Atmajaya Yogyakarta.
[11] Sudarmadji, S., B. Haryono,dan Suhardi. 2007. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Hal 38.
[12] Vishwanath, W. H Lilabati, dan M Bijen. 1998. Perbandingan Kualitas Biokimia, Nutrisi dan Mikrobiologi pada Ikan Belut (Monopterus albus) segar dan ikan sidat ( Angguilla marmorata ) asap. Study (Abstract). Journal Food Chemistry, 61:1-2.
Published
2021-07-30