Perubahan Sosial Kehidupan Masyarakat Tahanan Politik Di Desa Savana Jaya Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru

Social Changes in the Lives of Political Prisoners in Savana Jaya Village, Waeapo District, Buru Regency

  • Putri Ngilmy Pendidikan Geografi, Universitas Pattimura, Indonesia
  • Rina Pusparani Pendidikan Geografi, Universitas Pattimura, Indonesia
Keywords: Social Changes,, Community Life, Political Prisoners

Abstract

This study aims to explore the lives of political prisoners in Savana Jaya Village, Waeapo District, Buru Regency, and to reveal the social changes that have occurred in their lives. Through a descriptive qualitative approach, this research delves into the experiences and social dynamics of the political prisoners, most of whom were arrested, detained, and subjected to harsh treatment following the events of the September 30th Movement in 1965. Under military supervision, the political prisoners worked to clear forests and develop rice fields, transforming previously untouched wilderness into productive agricultural land. The interaction between the political prisoners and the indigenous population led to cultural and economic exchanges, introducing new farming techniques and improving local welfare. The research findings indicate significant economic, linguistic, and cultural changes, with intermarriage between groups leading to a blending of Javanese and Buru cultures. This study provides a comprehensive understanding of social changes on Buru Island and the contributions of the political prisoners in transforming the local socio-economic conditions.

Downloads

Download data is not yet available.

References

An Nur. (2024). Kebudayaan Material dan Non Material: Pengertian, Contoh, Perbedaan, Persamaan, dan Dampaknya bagi Masyarakat. Diakses dari https://an-nur.ac.id/blog/mengenal-kebudayaan-materi-dan-non-materil-pengertian-contoh-perbedaan-persamaan-dan-dampaknya-bagi-masyarakat.html pada 28 Mei 2024.

Aulia I.V. & Ihsan Reliubun. (2021). Kisah Eks Tapol 65 yang Bertahan dan Tak Pulang dari Pulau Buru. Diakses dari https://lpmarena.com/2021/09/30/kisah-eks-tapol-65-yang-bertahan-dan-tak-pulang-dari-pulau-buru/ pada 11 Juni 2024.

Baskara T. Wardaya. (2014). Luka Bangsa Luka Kita. Yogyakarta: Galang Pustaka.

Batkunde Arnold. (2001). Paradigma Kualitatif Dalam Merancang Proposal Menuju Skripsi Sebuah Kajian Teoritis dan Praktis. FKIP-UNCEN: Jayapura.

Budi, W. (2020). Proses Terbentuknya Ruang oleh Tahanan Politik Pulau Buru, Provinsi Maluku. Disertasi doktoral, PWK.

Dewi, A. I., & Herawati, A. F. (2021). Akulturasi Budaya Sosial Dan Makna Simbolik Tari Dero. Kinesik, 8(3), 234-241.

Goa, L. (2017). Perubahan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. SAPA: Jurnal Kateketik dan Pastoral, 2(2), 53-67.

Harahap, N. (2014). Penelitian Kepustakaan. Iqra': Jurnal Perpustakaan dan Informasi, 8(1), 68-74.

Haryati, T. (2018). Tahanan Politik Pulau Buru Maluku (1969-1979). Jurnal Ilmiah IKIP Mataram, 3(2), 685-690.

Herdysta, Onie. (2014). Makna Hidup Mantan Tahanan Politik Pulau Buru Di Usia Lanjut. Disertasi doktoral, Universitas Brawijaya.

Hidayat, R. (2005). Konsep-Dirl Eks Tahanan Politik: Studi Tentang konsep-diri Eks Tahanan politik peristiwa G30 S berkaitan dengan adanya Stigma dan Diskriminasi di Kota Surabaya. Disertasi doktoral, Universitas Airlangga.

Husain, S. B. (2019). Menjemput Kerinduan Keluarga: Penyelesaian Dan Pengembalian Tahanan Politik Pulau Buru Ke Masyarakat, 1965-1979. Lensa Budaya: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Budaya, 14(2).

Jati, P. (2016). Fungsi filsafat, agama, ideologi dan hukum dalam perkembangan politik di Indonesia. Yuridika, 31(1).

KontraS, G. T. (2012). Menyusun Puzzle Pelanggaran HAM 1965: Sebuah Upaya Pendokumentasian.

Krisnadi, I. G. (1997). Sejarah Tahanan Politik Di Pulau Buru (1969-1979).

Lestariningsih, A. D. (2011). Gerwani: Kisah Tapol Wanita di Kamp Plantungan. PT Gramedia Pustaka Utama.

Martha, Y., Sa’diyah, D., Maulana, H., & Warto, W. (2023). Konsep Dasar Sejarah: Implementasinya Dalam Pembelajaran. Bersatu: Jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika, 1(4), 164-176.

Mantra. I. B. (2000). Demografi Umum. Pustaka Pelajar.

Naomi S.M Lesbatta, Widhi Handayani & Pamerdi Giri Wiloso. (2021). Yang Terbuang, Yang Membangun: Studi Perubahan Sosial Di Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru Oleh Eks Orang-Orang Buangan 1969-1979. Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya, 45-53.

Nugroho, A. P. (2022). Subjek Politik dalam Cerpen “Ode untuk Selembar KTP” Karya Martin Aleida. Jurnal Nusantara Raya, 1(1), 28-43.

Pramoedya Ananta Toer. (1988). Nyanyi Sunyi Seorang Bisu. Lentera.

Risky Kusumo. (2023). Ikatan Persaudaraan Tapol dengan Warga Asli Pulau Buru di BaliUjung Bedil. Diakses dari https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/06/07/ikatan-persaudaran-tapol-dengan-warga-asli-pulau-buru-di-balik-ujung-bedil pada 11 Juni 2024.

Setiawan, A. E. (2016). Dinamika Kehidupan Tahanan Politik Pulau Buru (1965-1970). Risalah, 2(8).

Setiawan, H. (2004). Memoar Pulau Buru. IndonesiaTera.

Sumigo, L. (2016). Potret Kekerasan Terhadap Tapol Pulau Buru Dalam Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak: Tinjauan Poskolonial. Disertasi doktoral, Universitas Brawijaya.

Syahrul, S. (2015). Dakwah Natio-education Pada Masyarakat Eks Tahanan Politik Di Kampung Nanga-nanga Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Jurnal Dakwah: Media Komunikasi dan Dakwah, 16(2), 305-319.

Tusipa, N. R. (2023). Kehidupan Sosial Tahanan Politik Pulau Buru Tahun 1969-1979. Disertasi doktoral, Universitas Siliwangi.

Watimena, B. (2020). Proses Pembetukan Ruang Oleh Tahanan Politik Pada Masa Pembuangan Di Pulau Buru Provinsi Maluku (Periodesasi Tahun 1969-1979). Disertasi doktoral, ITN MALANG.

Wikipedia Enssiklopedia Bebas. (2024, Januari 31). Tahanan Politik. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Tahanan_Politik.

Published
2024-04-30
How to Cite
Ngilmy, P., & Pusparani, R. (2024). Perubahan Sosial Kehidupan Masyarakat Tahanan Politik Di Desa Savana Jaya Kecamatan Waeapo Kabupaten Buru. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 5(1), 57-70. https://doi.org/10.30598/Lanivol5iss1page57-70