Mappatabe’ dan Moderasi Beragama: Kearifan Lokal Bugis dalam Konteks Multikultural
Mappatabe’ and Religious Moderation: Local Wisdom of the Bugis in a Multicultural Context
Abstract
Mappatabe’ sebagai ekspresi etika sopan santun dan penghormatan dalam budaya Bugis, merepresentasikan nilai-nilai kearifan lokal yang berakar kuat pada norma sosial, tanggung jawab kolektif, dan harmoni antarkelompok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji reaktualisasi nilai-nilai Mappatabe’ dalam mendukung penguatan moderasi beragama di tengah masyarakat multikultural, khususnya komunitas Bugis di Desa Jabal Kubis, Kabupaten Kolaka Utara wilayah yang secara historis merupakan permukiman awal etnis Tolaki-Mekongga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil menunjukkan bahwa nilai-nilai Mappatabe’ diaktualisasikan dalam berbagai sektor kehidupan, meliputi dimensi sosial-ekonomi, budaya, pendidikan moral, pemerintahan, dan keagamaan. Reaktualisasi ini tidak hanya memperkuat kohesi sosial internal masyarakat Bugis, tetapi juga mendorong terciptanya relasi antarumat beragama yang inklusif dan harmonis. Dengan demikian, Mappatabe’ berpotensi menjadi instrumen kultural yang relevan secara universal dalam pembangunan masyarakat multikultural yang moderat dan toleran.
Mappatabe' as an expression of ethics, manners, and respect in Bugis culture represents local wisdom values that are deeply rooted in social norms, collective responsibility, and intergroup harmony. This study aims to examine the reactivation of Mappatabe' values in supporting the strengthening of religious moderation in a multicultural society, particularly the Bugis community in Jabal Kubis Village, North Kolaka Regency, an area that was historically the original settlement of the Tolaki-Mekongga ethnic group. This study uses a qualitative approach, with data obtained through participatory observation, in-depth interviews, and documentation studies. The results show that Mappatabe' values are actualized in various sectors of life, including socio-economic, cultural, moral education, government, and religious dimensions. This re-actualization not only strengthens the internal social cohesion of the Bugis community, but also encourages the creation of inclusive and harmonious interfaith relations. Thus, Mappatabe' has the potential to become a universally relevant cultural instrument in the development of a moderate and tolerant multicultural society.
Downloads
Copyright (c) 2025 Mastanning Mastanning, M. Dahlan, Jusmiati Jusmiati, Muhamad Ilham

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.




