Jejak Peran Orang Nusalaut Dalam Pelayaran Hongi

The Role of the Nusalaut People in Hongi Expeditions

  • Samuel Michael Wattimury
  • Arnold Batkunde
  • Johan Pattiasina
Keywords: The Role, Nusalaut People, Hongi Expeditions

Abstract

The existence of Maluku as a source of spices, including cloves, nutmeg, and mace, is like a magnet that attracts various nations to come to seek and control them. As part of the Lease archipelago, Nusalaut plays an important role in the policy of the “Hongietochten” expedition or Hongi voyage. The research aims to find out the traces of the role of the Nusalaut people in the Hongi voyage? by using the historical method through four stages: Heuristics, Verification, Interpretation and Historiography. Based on this research method, it was found that the people of Nusalaut were charged with great responsibility in the process of making the Beverwijk Fort and the Old Church of Ebenhaezer in Sila; the people of Nusalaut also carried out a departure from the “Negeri Lama” in the mountainous area to descend and inhabit the coastal region, In addition, it is noted that the Christianization process in Nusalaut is growing rapidly, there is also the development of clove cultivation technology, as well as the introduction of new technology in the manufacture of buildings from sea stones that are burned into lime.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Andaya, L. J. (2015). Dunia Maluku, Indonesia Timur Pada Zaman Modern Awal. Yogyakarta: Ombak.

BPH Sinode GPM. (1985). Buku Panduan Yubelium 50 Tahun GPM. Ambon: Perc. GPM.

De Graaf, H. J. (1977). Historiografi Hindia Belanda. Jakarta: Bhratara.

Hamid, A. R., & Madjid, M. S. (2011). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Herlina, N. (2009). Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.

Kartodirdjo, S. (2014). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Knaap, G. J. (1987). Memori Van Overgave Van Gouverneurs Van Ambon In De Zeventiende En Achttiende Eeuw. S'Gravenhage: Martinus Nijhoff.

Knaap, G. J. (2002). Kora-Kora En Kruitdamp: De Verenigde Oost-Indische Compagnie in Oorlog En Vrede in Ambon. Leiden: KITLV.

Leirissa, R. Z. (1973). Kebijaksanaan VOC Untuk Mendapatkan Monopoli Perdagangan Cengkeh di Maluku Tengah Antara Tahun 1615-1652. Jakarta: Lembaga Penelitian Sejarah Maluku.

Manusama, Z. J. (1973). Bunga Rampai Sejarah Maluku I. Jakarta: Lembaga Penelitian Sejarah Maluku.

Nanulaita, I. O. (1966). Timbulnya Militerisme Ambon Sebagai Suatu Persoalan Politik Sosial-Ekonomis. Djakarta: Bhratara.

Papasoka, A. dkk. (2003). Kilas Balik 288 Tahun Gedung Gereja Ebenhaezer Jemaat GPM Sila Leinitu. Ambon: Panitia HUT ke-288 Gedung Gereja Ebenhaezer.

Pattiasina, J. (2012). Taong Vlaming: Perubahan Formasi Etnis, Sosial dan Keagamaan di Saparua Tahun 1647–1656. Tesis. Yogyakarta: FIB Universitas Gadjah Mada.

Pattikayhattu, J. A. (2004). Maluku Sebelum Kedatangan Bangsa Eropa Dan Selama Penjajahan. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Pranoto, S. W. (2010). Teori dan Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rumphius, G. E. (2005). Ambonsche Historie (terj. Frans Rijoly). Ambon: Perpustakaan Rumphius.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Tapilatu, M. (2003). Gereja Ebenhaezer Dalam Perspektif Teologis. Makalah Seminar Sehari Ulang Tahun Ke-288 Gedung Gereja Ebenhaezer Jemaat Sila Leinitu. Ambon: Panitia HUT ke-288 Gedung Gereja Ebenhaezer.

Wattimury, S. M., Batkunde, A., & Pattiasina, J. (t.t.). Jejak Peran Orang Nusalaut Dalam Pelayaran Hongi.

Thalib, U., Pattiasina, J., Wakim, M., & Tupan, J. (2015). Sejarah Agama Dan Pembangunan Gereja Negeri Sila Dan Hila Maluku Tengah. Ambon: BPNB Maluku.

Published
2021-10-31
How to Cite
Wattimury, S., Batkunde, A., & Pattiasina, J. (2021). Jejak Peran Orang Nusalaut Dalam Pelayaran Hongi. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 2(2), 132-144. https://doi.org/10.30598/Lanivol2iss2page132-144