Tradisi Hawear Tantel Ohoi Weduar Fer Kecamatan Kei Besar Selatan Barat Kabupaten Maluku Tenggara

The Hawear Tantel Tradition in Ohoi Weduar Fer, South West Kei Besar District, Southeast Maluku Regency

  • Juliana Tutubun Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Pattimura
  • Jenny Koce Matitaputty Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Pattimura
  • Bety D S. Hetharion Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Pattimura
Keywords: Hawear Tantel, Tradisi Adat, Budaya Kei, Nilai Kekeluargaan, Perubahan Sosial Budaya

Abstract

The Hawear Tantel tradition is a sasi tradition that has been passed down from generation to generation as a means of protecting the eyes of the Tutubun house and the Ohoi Weduar Fer community.  The problem in this research is that the Hawear Tantel tradition is a sasi tradition that has been passed down from generation to generation from the ancestors' tete as a means of protecting the eyes of the Tutubun house and the Ohoi Weduar Fer community.  The problem in this research is how the tradition of Hawear Tantel is implemented. What are the meanings contained in the implementation of the Hawear Aunt tradition? What values are included in the implementation of the Hawear Aunt tradition? The research method used in this research is qualitative research.  Data collection techniques are observation, interviews and documentation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin. (1998). Sematik. Bandung: Sinar Baru.

Amril, M. (2006). Implementasi Klarifikasi Nilai dalam Pembelajaran dan Fungsionalisasi Etika Islam. Alfikra, Jurnal Ilmiah Keislaman, 5(1), Januari-Juni 2006.

Chaer, A. (1994). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chairul, A. (2019). Kearifan Lokal Dalam Tradisi Mencoliak Anak Pada Masyarakat Adat Silungkang. Sejarah Dan Budaya, 5(2), 172-188.

Fahhman, M. (2016). Sistem Religi Suku Naulu di Pulau Seram Maluku Tengah. Jurnal Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 7(1), 17-32.

Firmansyah, E., & Putrisari, N. (2017). Sistem Religi dan Kepercayaan Masyarakat Kampung Adat Kuta Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 238.

Haba, J. (2010). Realitas Masyarakat Adat Di Indonesia: Sebuah Refleksi. Masyarakat dan Budaya, 12, 255-276.

Humaeni, A. (2015). Ritual, Kepercayaan Lokal dan Identitas Budaya Masyarakat Ciomas Banten. Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 17(2), 160.

Frondizi, R. (2010). Pengantar Filsafat Nilai. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Solissa, S. (2022). Pelaksanaan Tradisi Kasohi Oleh Marga Booy Di Desa Kampung Baru Kecamatan Ambalau Kabupaten Buru Selatan (Unpublished undergraduate thesis). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pattimura Ambon.

Syakhrani. (2022). Budaya dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Jurnal Sekolah Tinggi Agama Islam Kandangan, 5(1), 782-791.

Wijarnako, B. (2013). Pewarisan Nilai-Nilai Kearifan Tradisional Dalam Masyarakat Adat. Jurnal Pendidikan Geografi, 13(2), 60-74.

Published
2024-07-17
How to Cite
Tutubun, J., Matitaputty, J., & Hetharion, B. (2024). Tradisi Hawear Tantel Ohoi Weduar Fer Kecamatan Kei Besar Selatan Barat Kabupaten Maluku Tenggara. Lani: Jurnal Kajian Ilmu Sejarah Dan Budaya, 4(2), 124-129. https://doi.org/10.30598/Lanivol4iss2page124-129