PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA SEBAGAI PENGUATAN DAN PEMERTAHANAN NILAI-NILAI LOKAL
Abstract
Kehidupan manusia dikelilingi oleh budaya, hal ini disebabkan karena manusia selalu berupaya mempertahankan eksistensinya dalam kehidupan yang mengharuskannya selalu bersinggungan dengan lingkungan sekitar, baik lingkungan fisik dan nonfisik. Proses pembentukan budaya berlangsung berabad-abad dan teruji sehingga membentuk suatu komponen yang handal, terbukti dan diyakini dapat membawa kesejahteraan lahir dan batin. Komponen inilah yang disebut dengan jati diri. Di dalam jati diri terkandung kearifan lokal (local wisdom) yang merupakan hasil dari Local Genius dari berbagai suku bangsa, kearifan lokal inilah seharusnya dirajut dalam satu kesatuan kebudayaan (Culture) untuk mewujudkan suatu bangsa yaitu, Bangsa Indonesia. Dengan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah diharapkan jati diri bangsa akan terus terbina dan makin kukuh. Upaya-upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia, termasuk di dalamnya penghargaan pada nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin memudar. Pudarnya budaya bangsa disebaabkan oleh banyak faktor. Dalam kenyataannya dalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan, sementara itu, budaya global lebih mudah merasuk. Budaya lokal merupakan budaya yang dimiliki oleh suatu wilayah dan mencerminkan keadaan sosial di wilayahnya. Beberapa hal yang termasuk budaya lokal di antaranya adalah cerita rakyat, lagu daerah, ritual kedaerahan, adat istiadat daerah, dan segala sesuatu yang bersifat kedaerahan. Pengintegrasian budaya lokal ke dalam pembelajaran bahasa dan sastra sungguh amat penting. Hal ini dilakukan dalam upaya penanaman nilai-nilai yang terkandung dalam budaya lokal dan sekaligus memperkecil pengaruh negatif budaya luar khususnya budaya barat.
Downloads
References
Frans, Th. 2016. Value In Pela Tradi-tion (Ethnographic Study) Ma-syarakat Ambon. IISTE-Acce-larating Global Knowledge Sha-ring The International Institute for Science, Technology and Education Index Coper-nicus Vol. 6, 2016.
Megawangi, R. 2009. Pendidikan Karakter, Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Sarmini & Harianto. 2012. Sang Guru, Manusia Monopluralis. Su-rabaya: Unesa University.
Semiawan, C.R. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT In-deks.
Sutarto, A. 2011. Lokal sebagai Penguatan Karakter dan Peker-ti Bangsa. Bunga Rampai Pen-didikan Karakter, Strategi Men-didik Generasi Masa Depan. Surabaya: Unesa Unisversity Press
Copyright (c) 2017 JURNAL TAHURI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Dilarang menjiplak atau memperbanyak naskah untuk kepentingan apapun juga, terima kasih