Persepsi Remaja terhadap Hate Speech di Media Sosial Tiktok (Studi pada Kelurahan Silale, Kota Ambon)

  • Rayfaldhi Marasabessy Universitas Pattimura
  • Dortje L. J. Lopulalan Universitas Pattimura
Keywords: Presepsi Remaja; Hate Speech; Media Sosial; Tiktok; Literasi Digital

Abstract

Transformasi media sosial yang pesat telah mengubah pola interaksi sosial remaja di Indonesia. TikTok, sebagai platform yang sangat populer, tidak hanya menjadi tempat berekspresi dan bersosialisasi, tetapi juga menjadi ruang penyebaran ujaran kebencian (hate speech). Fenomena ini berdampak serius terhadap kesehatan mental remaja, seperti kecemasan, depresi, dan perilaku menyimpang. Dikarenakan tiktok sangat populer di kalangan remaja Indonesia, penting untuk memahami mereka melihat hate speech agar kita bisa mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah dan megatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menggambarkan persepsi remaja di Soabali RT 001/001, RT 002/001, RT 003/001 Kelurahan Silale, terhadap hate speech di TikTok. Informan dipilih secara purposive, yakni remaja berusia 18–24 tahun yang aktif menggunakan TikTok dan memiliki pengalaman dengan hate speech. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap delapan remaja. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja cenderung mengabaikan hate speech dengan menggulir konten, memblokir akun, atau tidak merespons komentar. Namun, mereka tetap mengalami reaksi emosional seperti marah, sedih, stres, terutama jika ujaran kebencian ditujukan pada kelompok rentan. Para remaja juga merasa tidak puas terhadap sistem pelaporan TikTok yang dianggap lemah dan tidak transparan. Mereka menyarankan agar TikTok memperkuat penyaringan konten, melibatkan moderator lokal, meningkatkan transparansi pelaporan, serta mengadakan kampanye anti-hate speech bersama kreator konten. Penelitian ini diharapkan mendorong kebijakan moderasi konten yang lebih progresif dan peningkatan edukasi etika digital. Selain itu, algoritma TikTok yang memprioritaskan konten viral dinilai memperburuk paparan hate speech. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat literasi digital remaja serta mendorong peran aktif platform dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman melalui kolaborasi berbagai pihak.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2025-06-22
How to Cite
Marasabessy, R., & Lopulalan, D. L. J. (2025). Persepsi Remaja terhadap Hate Speech di Media Sosial Tiktok (Studi pada Kelurahan Silale, Kota Ambon). Jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura, 4(1), 115-128. https://doi.org/10.30598/JIKPvol4iss1pp115-128