KOMPOSISI BOTANI HIJAUAN ALAMI DAN PRODUKSI HIJAUAN PAKAN DI AREAL PERKEBUNAN KELAPA DALAM SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN TANIWEL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Abstract
Abstract
Background: The need for and provision of forage is achieved by considering the continuous provision of forage in both quantity and quality. One of the efforts to develop animal husbandry that can be carried out is to utilize forage for livestock in deep coconut plantations. This research aims to determine the botanical composition of natural forage in coconut plantation areas as feed for ruminants in Taniwel District, West Seram Regency.
Method: This research uses a purposive sampling method. The data used in this research is based on secondary data and primary data.
Results: The research results showed that the botanical composition results were 63.18% grass, 26.30% weeds and 10.52% legumes. Production of forage in the coconut plantation area for fresh material is 16,698 tons/year and for dry material 5,159 tons/year.
Conclusion: Based on the research results, it is necessary to eradicate pest plants (weeds) for forage and plant superior forage to increase the need for feed for ruminant livestock. The availability of forage, especially the production of forage, can still meet the need for animal feed in Taniwel District, West Seram Regency.
Key words: Botanical composition of forage, Production of forage
Abstrak
Latar Belakang: Kebutuhan dan penyediaan hijauan pakan dicapai harus memikirkan penyediaan hijauan pakan yang kontinyu baik kuantitas maupun kualitasnya. Salah satu upayah pengembangan peternakan yang dapat dilakukan yaitu memanfaatkan hijauan pakan ternak diperkebunan kelapa dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi Botani hijauan alami di areal perkebunan kelapa dalam sebagai pakan ternak ruminansia di Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data sekunder dan data primer.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa Hasil komposisi botani, sebesar 63,18% rumput, 26,30% gulma, dan 10,52% leguminosa. Produksi hijauan pakan ternak diareal perkebunan kelapa dalam untuk bahan segar sebesar 16.698 ton/ tahun dan untuk bahan kering 5.159 ton/ tahun.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian perlu dilakukan pemberantasan tumbuhan pengganggu (gulma) hijauan pakan dan menanam hijauan unggul untuk menambah kebutuhan pakan bagi ternak ruminanasia. Ketersediaan hijauan terutama produksi hijauan pakan masih dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak di Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat.
Kata kunci: Komposisi botani hijauan pakan ternak, Produksi hijauan pakan
Downloads
References
Anonymous. 2021. “Rumput Benggala.” https://nonatani.id/rumput-benggala/.
Anonymous. 2022. “Rumput Benggala ,Pakan Hijauan Ternak Sapi Idaman. ”https://cybex.pertanian.go.id/artikel/99011/rumput-benggala-pakan-hijauan-ternak-sapi-idaman/.
BPS Kecamatan Taniwel. 2022. Kecamatan Taniwel Dalam Angka 2019.
Infitria, I, P Anwar, and J Jiyanto. 2021. “Komposisi Botanis Hijauan Pakan Di Kabupaten Kuantan Singingi Riau.” Jurnal Peternakan (Jurnal of … 5(1): 1–4. https://jurnal.um- tapsel.ac.id/index.php/peternakan/article/view/3082.
Onesimus, Yoku, Andoyo Supriyantono, Trisiwi Widayati, and Iriani Sumpe. 2015. “Komposisi Botani Dan Persebaran Jenis-Jenis Hijauan Lokal Padang Pengembalaan Alam Di Papua Barat.” Pastura 4(2): 62–65.
Pakan, Ketahanan et al. 2009. “Endah Subekti KETAHANAN PAKAN TERNAK INDONESIA.” Mediagro 63(2): 63–71.
Reksohadiprodjo, S. 1985. “Produksi Hijauan Makanaan Ternak Tropik. Fakultas Ekonomi UGM.”
Rinyuh, K I et al. 2007. “Gulma Padang Rumput Yang Merugikan. Wartazoa.” 17(1): 46–52.
Rismundandar. 1989. “Mendayagunakan Tananman Rumput Sinar Baru.Bandung.”
Sitindaon, S H. 2013. “Inventarisasi Potensi Bahan Pakan Ternak Ruminansia Di Provinsi Riau.” Jurnal Peternakan Vol Februari 10(1): 18–23.
Salendu A. H. S, Maryunani, Soemarno, dan Polii. 2012. “Integration of Cattle-Coconut Farming in South Minahasa Regency. Proceeding of the 2nd International Seminar on Animal Industry. 5-6 July 2012, Jakarta,
Susetyo, S. 1980. “Pengelolaan Dan Potensi Hijauan Makanan Terak Untuk Produksi Ternak Daging. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.”
Tana, Daud Ndjuka et al. 2015. “( BOTANICAL COMPOSITION AND FORAGE PRODUCTION DURING RAIN SEASON ON GRAS LAND IN THE OESAO VILLAGE , SUB-DISTRICT OF EAST KUPANG , Pembangunan Dalam Bidang Peternakan Pada Dasarnya Adalah Bagian Negeri , Eksport Dan Mengurangi Import Serta Meningkatkan Ta.” 2(2): 144–51
Tarapanjang, Alfonsus Hina, Marselinus Hambakodu, and Denisius Umbu Pati. 2022. “Produksi, Komposisi Botani Dan Kapasitas Tampung Padang Penggembalaan Alam Desa Lai Ndeha Kecamatan Pandawai Kabupaten Sumba Timur.” Jurnal Peternakan Sabana 1(2): 54.
Tiwow, H. A.L, V. V.J Panelewen, and Arie Dp. Mirah. 2016. “Analisis Potensi Daya Dukung Lahan Untuk Pengembangan Sapi Potong Di Kawasan Pakakaan Kabupaten Minahasa.” Zootec 36(2): 476.
Copyright (c) 2024 Marna Eoh, Lea Marylin Rehatta Marylin Rehatta, Lea Marylin Rehatta Marylin Rehatta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.