Komunikasi Antar Budaya pada Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 2
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja bentuk culture shock komunikasi antarbudaya yang di alami oleh peserta PMM yang berasal dari Sumatra Utara dan Indonesia Timur di Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, dan guna mengetahui apakah para peserta PMM itu dapat beradaptasi di lingkungan baru dengan menggunakan teknik kualitatif kontruktivisme dan teori Gegar Budaya oleh Samovar, Porter, McDaniel & Roy (2012).
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) menjadi salah satu program baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Dengan mengikuti program ini, mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan di luar program studi dan perguruan tingggi asal selama satu semester.Peserta PMM berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia, karena berasal dari daerah yang berbeda pasti peserta memerlukan penyesuaian diri di lingkungan baru, sehingga harus siap menghadapi situasi-situasi baru, karena latar belakang budaya yang berbeda, dapat menimbulkan culture shock bagi para peserta.
Hasil analisis menyatakan bahwa Gegar budaya tidak dapat dihindari, namun dapat diminimalisir, semua informan mengatakan mereka mengalami tahapan gegar budaya selama di lingkungan baru. Komunikasi menjadi cara bagi Mahasiswa Pertukaran untuk menghadapi gegar budaya selama berada di Jakarta, kemudian lingkungan yang terbuka dan memiliki toleransi akan membuat para mahasiswa pertukaran merasa di terima dengan baik, sehingga komunikasi antara mahasiswa pertukaran dengan masyarakat Jakarta maupun mahasiswa asli UTA’45 Jakarta berjalan dengan baik, komunikasi dengan sesama teman pertukaran mahasiswa juga diperlukan untuk mengatasi gegar budaya yang dihadapi oleh para mahasiswa perturakan, Gegar budaya yang dialami oleh mahasiswa pertukaran juga dipengaruhi oleh persiapan sebelum berangkat menuju Jakarta.
Downloads
Copyright (c) 2024 Megi Melasari, Johana Nahuway
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Artikel yang diterbitkan merupakan hak cipta dari rumah jurnal Ilmu Komunikasi Pattimura.