IDENTIFIKASI SAMPAH PESISIR DI DESA RUMAH TIGA KOTA AMBON
Abstract
Coastal debris is a global problem sourced from human or anthropogenic activities. Coastal debris has an influence on the growth of organisms in the waters and also for humans as users of coastal resources. The study was conducted on April 2018 in the Rumah Tiga Village, Teluk Ambon District to identify and to analyze coastal debris which consists of type, relative weight and density of the debris. Sample of debris was collected by using Line Transect method. The debris collected was filtered by using a 2.5 cm size sieve for macro debris and a 0.5 cm sieve for meso debris. The filtered debris was then identified based on the debris classification system of UNEP (United Nation Environment Program). The results showed that glass fragments and ceramics had the highest amount and density both in meso and macro debrises while building material in the form of rubble cement had the highest percentage of weight. Metal and plastic debris were also found in small amount, however both debrises are well known have negative influence on the growth of marine organisms.
ABSTRAK
Sampah pesisir merupakan permasalahan global yang berasal dari aktivitas manusia atau antropogenik. Sampah ini memberikan pengaruh bagi pertumbuhan organisme di perairan dan juga bagi manusia sebagai pengguna sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi serta menganalisis sampah pesisir meliputi jumlah jenis, persentase berat dan kepadatan sampah di Desa Rumah Tiga Kota Ambon. Penelitian dilakukan pada April 2018 di Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon. Pengumpulan data sampah dilakukan menggunakan metode Line Transect. Sampah yang dikumpulkan terdiri dari sampah meso dan makro. Sampah makro diperoleh melalui proses penyaringan dengan ayakan ukuran 2,5 cm, sedangkan untuk sampah meso yang tersaring dengan ayakan ukuran 0,5 cm. Jenis sampah yang dikumpulkan kemudian diidentifikasi berdasarkan sistem klasifikasi sampah UNEP (United Nation Environment Programme), selanjutnya dianalisis persentase berat dan kepadatan sampah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampah meso dan makro, klasifikasi sampah pecahan kaca dan keramik memiliki nilai jumlah dan kepadatan yang tertinggi. Presentase berat tertinggi ditunjukkan pada klasifikasi sampah material bangunan berupa bongkahan semen. Selain itu, diperoleh juga sampah logam dan plastik yang walaupun memiliki jumlah yang kecil namun memberikan pengaruh negative terhadap pertumbuhan organisme di perairan.
Kata Kunci: Sampah pesisir, kaca dan keramik, logam berat, plastik, Desa Rumah Tiga
Downloads
References
Akhrianti, I., D. G. Bengen, I. Setyobudiandi. 2014. Distribusi Spasial dan Preferensi Habitat Bivalvia di Pesisir Perairan Kecamatan Simpang Pesak Kabupaten Belitung Timur. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 6(1): 171-185.
Badan Pusat Statistik. 2018. Kota Ambon dalam Angka 2018. Badan Pusat Statistik Kota Ambon.
Cole, M., P. Lindeque, C. Halsband, T.S. Galloway. 2011. Microplastics as Contaminants in The Marine Environment: A Review. Mar. Pollut. Bull., 62: 2588-2597, 10.1016/j.marpolbul.2011.09.025.
Hananingtyas, I. 2017. Studi Pencemaran Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Ikan tongkol (Euthynnus sp.) di Pantai Utara Jawa. Biotropic The Journal of Tropical Biology 1(2): 41-50.
https://www.merdeka.com/peristiwa /dalam-satu-hari-ada-93-juta-sampah-sedotan-plastik-di-indonesia.html. (Online). Diakses tanggal 12 Maret 2019.
Li J., X. Qu., L. Su., W. Zhang, D. Yang, P. Kolandhasamy, D. Li, and H. Shi. 2016. Microplastics in Mussels Along The Coastal Waters of China. Environmental Pollution 214: 177 – 184.
Martuti, N.K.T., H. A. Sanjivanie, S. Ngabekti. 2016. Bioakumulasi Kadmium Pada Ikan Bandeng di Tambak Dukuh Tapak Semarang. Jurnal MIPA 39 (2): 92-97.
Plastic Europe. 2016. Plastic-The Facts 2016: An Analysis of European Plastics Production, Demand and Waste Data. http://www.plasticseurope.org.
Poeta, G., E. Staffieri, A. T. R. Acosta, C. Battisti. 2017. Ecological Effects of Anthropogenic Litter on Marine Mammals: A Global Review With a “Black-List†of Impacted Taxa. Hystrix, The Italian Journal of Mammalogy 28(2): 253-264.
Rajkowska, M., M. Protasowicki. 2013. Distribution of Metals (Fe, Mn, Zn, Cu) in Fish Tissues in Two Lakes of Different Trophy in Northwestern Poland. Environ. Monit. Assess 185: 3493-3502.
Rarastri, A. D. 2008. Kontribusi Sampah Terhadap Pemanasan Global. Kementerian Negara Lingkungan Hidup.
Rochman, C. M., Tahir,A.,Baxa, D.V.,Williamsm S., Werorilangi, S. And Teh, S.J. 2015. Anthropogenic Debris in Seafood: Plastic Debris and Fibers From Textiles in Fish and Bivalves Sold for Human Consumption. Sci. Rep. 5, 14340; doi: 10.1038/ srep14340.
Rompas, R. M. 2010. Toksikologi Kelautan. Penerbit Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia. PT. Walau Bengkulen. 338p.
Setiawan, S., L. Anshari, O. Lolopayung, Subhan, Risfandi. 2018. Pemanfaatan Limbah Hasil Konstruksi Bangunan Sebagai Bahan Utama dalam Rehabilitasi Terumbu Karang. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 3(3): 255-261.
Siregar, Y. I., J. Edward. 2010. Faktor Konsentrasi Pb, Cd, Cu, Ni, Zn Dalam Sedimen Perairan Pesisir Kota Dumai. Maspari Journal 1: 1-10.
Suyanto, A., S. Kusmiyati, Ch. Retnaningsih. 10. Residu Logam Berat Ikan dari Perairan Tercemar di Pantai Utara Jawa Tengah. Jurnal Pangan dan Gizi 1(2): 33-38.
Waluyo, H., Sakdulla, A. Prajati, D. Arifin, R. L. Simamora & S. Bayuaji. 2017. Pedoman Pemantauan Sampah Pantai. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Jakarta. 52 p.
Zhang W, Zhang S, Wang J, Wang Y, Mu J, Wang P, Lin X, Ma D. 2017. Microplastic Pollution in The Surface Waters of The Bohai Sea, China. Environ Pollut 231 (1): 541-548.
Zhao, S., L. Zhu, T. Wang, D. Li. 2014. Suspended Microplastic in The Surface Water of The Yangtze Estuary System, China: First Observations on Occurrence, Distribution. Marine Pollution Bulletin 86: 562-568.