FAKTOR FISIKA DAN KIMIA PERAIRAN YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT DI DUSUN WAEL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

  • Andre Masihin Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kelautan Program Pascasarjana, Universitas Pattimura
  • Niette V Huliselan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura Corresponding author: andremasihin72@gmail.com*
  • Frederika S Pello Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura
Keywords: Water quality, cultivation, seaweed, physical chemical, Wael Hamlet

Abstract

Maluku waters have the potential to be developed for seaweed cultivation because they are qualified with good water quality. Good water quality for seaweed cultivation includes clear water, free from pollution, bottom waters that are dominated by a mixture of coral and sand which are the main requirements in the development of seaweed aquaculture. The waters of Wael Hamlet have the potential for the development of seaweed cultivation, but the high level of human activity in utilizing the waters of Wael Hamlet results in polluting and degrading water quality. This study aims to measure the quality of seaweed cultivation waters in Wael Hamlet. This research was conducted in the seaweed cultivation area of Wael Hamlet, West Seram Regency in July-August 2023 for 45 days. The method used in this study is descriptive quantitative using 5 sampling points of observation for 7 repetitions in the observation area of Dusun Wael. The results showed water quality parameters include temperature ranging from 21-33oC, salinity 30-34 ppt, brightness 3-6 m, DO 3.62-7.34 mg/l, pH 7.25-7.31, phosphate 0-0.15 mg/l, nitrate 0-0.01 mg/l. Based on the results of the study, water quality parameters are still in accordance with quality standards for the growth and development of seaweed cultivation in Wael Hamlet.

 

ABTSRAK

Perairan Maluku memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk usaha budidaya rumput laut karena memenuhi syarat dengan kualitas air yang baik. Kualitas air yang baik untuk budidaya rumput laut meliputi air yang jernih, bebas dari pencemaran, dasar perairan yang didominasi campuran batu karang dan pasir yang merupakan syarat utama dalam pengembangan usaha budidaya rumput laut. Perairan Dusun Wael berpotensi untuk pengembangan budidaya rumput laut, namun tingginya aktivitas manusia dalam memanfaatkan perairan Dusun Wael berakibat mencemari dan menurunkan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kualitas perairan budidaya rumput laut Dusun Wael. Penelitian ini dilakukan pada area budidaya rumput laut Dusun Wael, Kabupaten Seram Bagian Barat pada bulan Juli-Agustus 2023 selama 45 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 5 titik sampling pengamatan selama 7 kali pengulangan pada daerah pengamatan Dusun Wael. Hasil penelitian menunjukan parameter kualitas air meliputi suhu berkisar 21-33oC, salinitas 30-34 ppt, kecerahan 3-6 m, DO 3,62-7,34 mg/l, pH 7.25-7.31, fosfat 0-0.15 mg/l, nitrat 0-0.01 mg/l. Berdasarkan hasil penelitian, parameter kualitas perairan masih sesuai baku mutu untuk pertumbuhan serta pengembangan budidaya rumput laut di Dusun Wael.

Kata Kunci: Kualitas perairan, budidaya, rumput laut, fisik kimia, Dusun Wael

Downloads

Download data is not yet available.

References

Alamsyah, R. (2016). Kesesuaian Parameter Kualitas Air Untuk Budidaya Rumput Laut di Desa Panaikang Kabupaten Sinjai. Agrominansia, 1(2), 61–71.

Andreyan, D., Rejeki, S., Ariyati, R. W., Widowati, L. L., & Amalia, R. (2021). Pengaruh Salinitas yang Berbeda Terhadap Efektivitas Penyerapan Nitrat dan Pertumbuhan (Gracilaria verrucosa) Dari Air Limbah Budidaya Ikan Kerapu Sistem (Epinephelus) Sistem Intensif. Sains Akuakultur Tropis, 5(2), 88–96. https://doi.org/10.14710/sat.v5i2.7282

Annisaqois, M., Gerung, G., Wullur, S., Sumilat, D., Wagey, B., & Mandagi, S. (2018). Analisis molekuler DNA alga merah (Rhodophyta) Kappaphycus sp. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 6(1), 107. https://doi.org/10.35800/jplt.6.1.2018.20589

Assagaf, K. G., Ukratalo, A. M., & Barcinta, M. F. (2024). Kontribusi Usaha Budidaya Rumput Laut dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Dusun Wael Kabupaten Seram Bagian Barat. Journal of Coastal and Deep Sea, 2(1), 1–13. https://doi.org/10.30598/jcds.v2i1.11430

Awaluddin, A., Badraeni Badraeni, Azis, H. Y., & Tuwo, A. (2016). Pusat Unggulan Ipteks Pengembangan dan Pemanfaatan Rumput Laut (PUI-P2RL) Universitas Hasanuddin urnal Rumput Laut Indonesia J. Jurnal Rumput Laut Indonesia, 1(1), 65–70.

Duganata, M. G., Hiariey, J., & Lopulalan, Y. (2021). Peran Pemuda Dalam Peningkatan Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Pembudidaya Rumput Laut Eucheuma cottoni Di Desa Allang Asaude Kabupaten Seram Bagian Barat). PAPALELE (Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan Dan Kelautan), 5(1), 13–18. https://doi.org/10.30598/papalele.2021.5.1.13

Indrayani, S., Hadijah, & Indrrawati, E. (2021). Potensi Budidaya Rumput Laut Studi Perairan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.

Jayusman, I., & Shavab, O. A. K. (2020). Aktivitas Belajar Mahasiswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Learning Management System (Lms) Berbasis Edmodo Dalam Pembelajaran Sejarah. Jurnal Artefak, 7(1), 13. https://doi.org/10.25157/ja.v7i1.3180

Kaya, I. R. G., Ruban, A., Kaya, M., de Lima, F., & Amir, A. (2022). Konsep Pemberdayaan Peningkatan Ekonomi Pembudidaya Rumput Laut (Studi Kasus di Kabupaten Seram Bagian Barat). PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan Dan Kelautan, 6(2), 101–107.

Laitupa, O. P. (2009). Strategi Pengembangan Budi daya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat. Thesis. Universitas Pattimura.

Larasati, N. N., Wulandari, S. Y., Maslukah, L., Zainuri, M., & Kunarso, K. (2021). Kandungan Pencemar Detejen Dan Kualitas Air Di Perairan Muara Sungai Tapak, Semarang. Indonesian Journal of Oceanography, 3(1), 1–13. https://doi.org/10.14710/ijoce.v3i1.9470

Maulana, F. W., Minsas, S., & Safitri, I. (2023). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii Berdasarkan Perbedaan Kedalaman dengan Metode Keramba Jaring Apung di Perairan Pulau Lemukutan. Jurnal Laut Khatulistiwa, 6(2), 58. https://doi.org/10.26418/lkuntan.v6i2.58126

Mudeng, J. D., Kolopita, M. E. ., & Rahman, A. (2019). Kondisi Lingkungan Perairan Pada Lahan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Di Desa Jayakarsa Kabupaten Minahasa Utara. E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 3(1), 172–186. https://doi.org/10.35800/bdp.3.1.2015.6953

Muliyadi, M. (2024). Kajian Kualitas Air Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii; Studi Kasus di Desa Tapi-Tapi Kec. Marobo Sulawaesi Tenggara. Jurnal Perikanan Unram, 13(3), 682–689. https://doi.org/10.29303/jp.v13i3.605

Mulyaningrum, S. R. H., Suwoyo, H. S., Paena, M., & Tampangallo, B. R. (2019). Epiphyte Identification on Kappaphycus alvarezii Seaweed Farming Area in Arungkeke Waters, Jeneponto and the Effect on Carrageenan Quality. Ilmu Kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 24(3), 146–152. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.24.3.146-152

Nikhlani, A., & Kusumaningrum, I. (2021). Analisa Parameter Fisika dan Kimia Perairan Tihik Tihik Kota Bontang untuk Budidaya Rumput Laut Kapphaphycus alvarezii. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 189–200. https://doi.org/10.36084/jpt..v9i2.328

Patahiruddin, P. (2020). Pengaruh Nitrat Substrat Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Gracilaria verrucosa di Tambak Budidaya Desa Lare-lare Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan. Fisheries of Wallacea Journal, 1(1), 1–8.

Pattiasina, B. J., Pattinasarany, A. Y., Pattipeiluhu, S. M., & Loupatty, J. W. (2023). Memperkenalkan Potensi Rumput Laut Endemik dan Pemanfaatannya bagi Masyarakat Dusun Tapi Negeri Wakasihu. Innovation for Community Service Journal, 1(2), 48–55. https://doi.org/10.30598/icsj.v1i2.10807

Patty, S. I., & Huwae, R. (2023). Temperature, Salinity and Dissolved Oxygen West and East seasons in The Waters of Amurang Bay, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah PLATAX, 11(1), 196–205. https://doi.org/10.35800/jip.v11i1.46651

Risnawati, Kasim, M., & Haslianti. (2018). Study of Water Quality Linked to Seawed Growth (Kappaphycus alvarezii) on Floating Net Raft in Lakeba Bich Waters of Bau-bau City. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 4(2), 155–164.

Safitri, E., & Rachmadiarti, F. (2023). Analisis Parameter Kualitas Air Untuk Habitat Rumput Laut Caulerpa racemosa Di Pantai Joko Mursodo, Lohgung, Lamongan. LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi, 12(3), 299–306. https://doi.org/10.26740/lenterabio.v12n3.p299-306

Sahir, M., Rustam, R., Latama, G., Herliyanti, H., & Damayanti, N. U. (2022). Pengaruh Kombinasi Pengkayaan Nitrogen dan Fosfat terhadap Perkembangan Spora Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). TORANI: Journal of Fisheries and Marine Science, 6(1), 33–43.

Tuahuns, A., Siahainenia, S. M., & Leimeheriwa, B. M. (2022). Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut di Desa Nuruwe Kabupaten Seram Bagian Barat. PAPALELE: Jurnal Penelitian Sosial Ekonomi Perikanan Dan Kelautan, 6(1), 1–9.

Yuliyana, A., Rejeki, S., & Widowati, L. L. (2015). Pengaruh Salinitas yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Latoh (Caulerpa lentilifera) di Labpratorium Pengembangan Wilayah Pantai (LPWP) Jepara. Journal of Aquaculture Management and Technology, 4(4), 61–66.

Published
2024-11-18
How to Cite
Masihin, A., Huliselan, N., & Pello, F. (2024). FAKTOR FISIKA DAN KIMIA PERAIRAN YANG MENDUKUNG PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT DI DUSUN WAEL KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 20(2), 123-135. https://doi.org/10.30598/TRITONvol20issue2page123-135