STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (Holothuroidea) DI PERAIRAN PANTAI DESA NAMTABUNG, KECAMATAN SELARU, KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

  • Maria Matrutty Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
  • D Wakano Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
  • S Suriani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pattimura
Keywords: Community structure, sea cucumber, ecological index, Nambatung Village, Maluku

Abstract

Sea cucumber is an invertebrate which is widely used by the community as food and medicine. The purpose of this study is to analyze the community structure of sea cucumber (Holothuroidea) in the coastal waters of Namtabung Village, Selaru District, Tanimbar Islands Regency. The used method to collect sea cucumber samples was the linear quadratic transect method with the number of observation stations as many as three stations, the samples of sea cucumbers obtained will be identified using an identification book. The results showed that there were four species of sea cucumber from the Holothuridea family, genus Holothuria and Bohadschia with the types namely Holothuria scabra, Holothuria edulis, Holothuria atra, and Bohadschia marmorata. Holothuria scabra has the highest density of 0.202 ind / m2. The highest relative abundance was shown by Holothuria edulis at 28.12%. The type of diversity index value is 1.3662 which means moderate diversity, and the dominance index is 0.2533, which means that there are no dominant species. The relative distribution pattern is at ˃ 1, which means that the distribution pattern is clustered. The highest index of importance was Holothuria scabra with a value of 91.07%. Overall, the sea cucumber community structure in the coastal waters of Namtabung Village is in the stable category. The highest index of importance was Holothuria scabra with a value of 91.07%. Overall, the community structure of sea cucumber in the coastal waters of Namtabung Village is in the stable category.

 

ABSTRAK

Teripang merupakan hewan tidak bertulang belakang yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis struktur komunitas teripang (Holothuroidea) di perairan pantai Desa Namtabung Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampe teripang adalah metode transek linear kuadrat dengan jumlah stasiun pengamatan sebanyak tiga stasiun, sampel teripang yang diperoleh akan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat empat spesies teripang dari famili Holothuridea, genus Holothuria dan Bohadschia dengan jenis-jenis yaitu Holothuria scabra, Holothuria edulis, Holothuria atra, dan Bohadschia marmorata. Kepadatan tertinggi dimiliki oleh jenis Holothuria scabra sebesar 0,202 ind/m2. Kelimpahan relative tertinggi ditunjukkan oleh Holothuria edulis sebesar 28,12%. jenis Nilai indeks keanekaragaman sebesar 1,3662 yang artinya keanekaragaman sedang, dan indeks dominansi 0,2533 yang artinya tidak terdapat spesies yang mendominansi. Pola penyebaran relatif  berada pada angka ˃ 1 yang artinya pola sebaran bersifat mengelompok. Indeks nilai penting tertinggi adalah Holothuria scabra dengan nilai 91,07%. Secara keseluruhan, struktur komunitas teripang di daerah perairan pantai Desa Namtabung berada dalam kategori stabil.

 

Kata kunci: Struktur komunitas, teripang, indeks ekologi, Desa Namtabung, Maluku

 

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agusta, Q. R., Sulardiono B, Rudiyanti S. 2012. Kebiasaan makan teripang (Echinodermata: Holothuridae di perairan pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal Management Aquaitic Resources 1 (1):1-8.

Clark, A.M. dan F.W.E. Rowe.1971. Monograph of Shallow Water Indo West Pacific Echinoderms. Trustees of the British Museum (Nat.Hist), London: 238 hal

Darsono, P. 2007. Teripang (Holothuridae): Kekayaan Alam Dalam Keragaman Biota Laut. Oseana (2):1-10.

Elfemi, N., 2013. Sasi, Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Sumberdaya Laut (Kasus Masyarakat Suku Tanimbar di Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat). Jurnal Pelangi 6 (1): 23-30.

Husain, G., J.F.W.S. Tamanampo, G.D. Manu. 2017. Struktur Komunitas Teripang (Holothuroidea) Pantai Pulau Nyaregilaguramangofa Kec. Jailolo Selatan Kab. Halmahera Barat Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Platax 5(2): 177-188.

Junianto, D. 2013. Studi Ekologi Teripang (Holothuroidea) di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang.

Khouw, A. S. 2009. Metode dan Analisa Kuantitatif Dalam Bioekologi Laut. Diterbitkan oleh Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut. Dicetak Atas Kerjasama Dengan Direktorat Jendral Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Kumayanjati, B. 2020. Teripang Sebagai Salah Satu Sumber Kolagen. Oseana 45(1): 17-27.

Martoyo, J., A. Nugroho, T. Winanto. 2007. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hal.

Mustafa, A.A., Tarunamulia, Hasawi, I. N. Radiarta. 2018. Evaluasi Kesesuaian Perairan Untuk Budidaya Ikan Dalam Keramba Jaring Apung di Kabupaten Maluku Tenggara Barat Provinsi Maluku. Jurnal Riset Akuakultur 13(3): 277-287.

Lewerissa, Y.A. 2014. Studi Ekologi Sumberdaya Teripang di Negeri Porto Pulau Saparua Maluku Tengah. Biopendix 1(1): 32-42.

Louhenapessy. D. G. 2013. Pengaruh Substrat Berbeda Terhadap Pertumbuhan Teripang Pasir (Holothuria Scabra). TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 9(1): 26-32.

Nirwana, E., B. Sadarun, L. O. A. Afu. 2016. Studi Struktur Komunitas Teripang Berdasarkan Kondisi Substrat di Perairan Desa Sawapudo Kabupaten Konawe. Sapa Laut 1(1): 17-23.

Nurafni, S. H. Muhammad, N.S. Kurung. 2020. Pola Sebaran dan Indeks Ekologi Teripang di Perairan Army Dock Desa Pandanga Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal 1(2): 121-128.

Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. 3 Eds. W. B. Saunders Company, Philadelphia. 574 p.

Satria, G.G.A, Sulardiono, B., dan Purwanti, F. 2014. Kelimpahan JenisTeripang Di Perairan Terbuka dan Tertutup Pulau Panjang Jepara, Jawa Tengah. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) 3(1): 108-115.

Saputra. D. A. 2001. Struktur Komunitas Teripang Holothuroidea Di PerairanPantai Pulau Pramuka dan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.

Suryaningrum, T.D. 2008. Teripang: Potensinya Sebagai Bahan Nutraceutical dan Teknologi Pengolahannya. Squalen 3(2): 63-69.

Suyanto & B. Pudjianto. 2014. Kesejahteraan Komunitas di Desa Adaut, Kecamatan Selaru, Provinsi Maluku. INFORMASI 19(2): 107-121.

Tuhumury, L., S. Suriani, D. Wakano. 2019. Inventarisasi Teripang (Holothuroidea) di Desa Namtabung Provinsi Maluku. Rumphius Pattimura Biological Journal 1(2): 41-46.

Wijayanti M. 2007. Kajian Kualitas Perairan Di Pantai Kota Bandar Lampung Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang.

Wiadnyana, N.N., Puspasari, R., Thomas, R. 2009. Status Sumberdaya dan Perikanan Teripang di Indonesia. Jakarta. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia 1(1): 45-60.

Yuniarti, N. 2012. Keanekaragaman dan Distribusi Bivalvia dan Gastropoda (Moluska) di Pesisir Glayem Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Published
2021-04-28
How to Cite
Matrutty, M., Wakano, D., & Suriani, S. (2021). STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (Holothuroidea) DI PERAIRAN PANTAI DESA NAMTABUNG, KECAMATAN SELARU, KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 17(1), 10-17. https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue1page10-17