POLA RUANG DAN STRATEGI PEMANFAATAN LAHAN BUDIDAYA DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT, PROVINSI MALUKU
Abstract
Kotania Bay, West Seram Regency can be clarified as one of the unique bays because it has five smallest islands, which has the important potential coastal ecosystem resources. This bay’s status also has been assigned as a Coastal Conservation Area and Small Islands. These purposes of this research are 1) to know the sub-zone potential cultivation in Kotania Bay, and 2) to analyze and formulate the marine cultivation management strategy in Kotania Bay. The method of data collection used by the researcher are interviews and direct field observations. The data analysis used land suitability index to determine the potential cultivation space (seaweed, sea cucumbers, mangrove crabs and groupers), while the DPSIR is used to produce the marine culture management strategy in Kotania Bay. The potential marine cultivation in Kotania Bay is divided into three sub-zones cultivation with the total area 361,69 ha. The result of the research showed that the suitability of seaweed cultivation land obtained an S1 value of 66% (237.43 ha) and an S2 value of 34% (124.26 ha). The land suitability of the sea cucumber cultivation obtained an S1 value of 94% (340.65 ha) and an S2 value of 6% (21.04 ha). The suitability of cultivated land designated for mangrove crabs, especially the species of Scylla serrata, was obtained very suitable values ​​up to 100%. The cultivation activity for grouper fish obtained an S1 value of 93% (338.06 ha), while for an S2 value of 7% (23.63 ha). There are 11 recommended strategies for the management and development of marine cultivation activities in Kotania Bay.
ABSTRAK
Teluk Kotania Kabupaten Seram Bagian Barat dapat diklasifikasikan sebagai salah satu teluk yang unik karena memiliki lima pulau sangat kecil, serta memiliki potensi sumberdaya eksoistem pesisir penting. Teluk ini pun telah ditetapkan status sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui potensi ruang sub-zona budidaya di Teluk Kotania, dan 2) menganalisis dan menformulasikan strategi pengelolaan budidaya laut di Teluk Kotania. Pengambilan data menggunakan metode wawancara dan observasi langsung di lapangan.Analisa data menggunakan indeks kesesuaian lahan untuk mengetahui potensi ruang budidaya (rumput laut, teripang, kepiting bakau dan ikan kerapu), sedangkan DPSIR digunakan untuk menghasilkan strategi pengelolaan budidaya laut di Teluk Kotania. Potensi wilayah budidaya laut di Teluk Kotania dibagi menjadi tiga sub zona budidaya dengan total luas 361,69 ha. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lahan budidaya rumput laut diperoleh nilai S1 sebesar 66% (237,43 ha) dan nilai S2 sebesar 34% (124,26 ha). Kesesuaian lahan untuk budidaya teripang diperoleh nilai S1 sebesar 94% (340,65 ha) dan nilai S2 sebesar 6% (21,04 ha). Kesesuaian lahan budidaya yang diperuntukkan untuk kepiting bakau terutama spesies Scylla serrata diperoleh nilai sangat sesuai hingga 100%. Kegiatan budidaya untuk ikan kerapu diperoleh nilai S1 sebesar 93% (338,06 ha), sedangkan untuk nilai S2 sebesar 7% (23,63 ha).Terdapat 11 strategi yang direkomendasikan untuk pengelolan serta pengembangan kegiatan budidaya laut di Teluk Kotania.
Kata Kunci: Budidaya, indeks kesesuaian, rumput laut, teripang, Teluk Kotania
Downloads
References
Adipu, Y., C. Lumenta, E. Kaligis, H. J. Sinjal. Kesesuaian Lahan Budidaya Laut di Perairan Bolaang Mangondow Selatan, Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis IX(1): 19-26.
Amrial, Y., H. Effendi, A. Damar. 2015. Pengelolaan Ekosistem Mangrove Berbasis Silvofishery di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Jurnal Kebijakan Sosek KP 5(1): 59-70.
Arthatiani, F. Y., E. S. Luhur, A. Zulham, J. Haryadi. 2014. Peluang Optimalisasi Pengembangan Budidaya Kepiting Soka di Wilayah Kimbis Cakradonya Kota Banda Aceh. Jurnal Kebijakan Sosek KP 4(2): 137-146.
Ariyati, R.W., L. Syah’rani, dan E. Arini. 2007. Analisis Kesesuaian Perairan Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Menggunakan Sistim Informasi Geografis. Jurnal Pasir Laut. 3(1): 27-45.
Astuti, I.R. & F. Ariestyani. 2013. Potensi dan Prospek Ekonomis Udang Mantis di Indonesia. Media Akuakultur 8(1): 39-44. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.8.1.2013.39-44.
Hasnawi, A. Mustafa, M. Paena. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Budidaya Ikan Dalam Keramba Jaring Apung Di Perairan Pesisir Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat. Jurnal Riset Akuakultur 6(1): 157-167. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.6.1.2011.157-167.
Hermawan, A., S. Amanah, A. Fatchiya. 2017. Partisipasi Pembudidaya Ikan Dalam Kelompok Usaha Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan 13(1): 1-13.
Huliselan N.V., M. Wawo, M.A. Tuapattinaja, D Sahetapy, 2017. Present Status of Grouper Fisheries at Waters of Kotania Bay, Western Seram District Maluku Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 89 (2017) 012002 doi:10.1088/1755-1315/89/1/ 012002.
Huliselan N.V, M.Wawo, M.A. Tuapattinaja, D. Sahetapy, 2018. Keberlanjutan Pupulasi Ikan Dewasa Berdasarkan Kontribusi Larva untuk Meningkatkan Ekonomi Nelayan Seram Barat, Provinsi Maluku Laporan Akhir Penelitian Terapan, Direktorat Penelitian dan Pengembangan Masyarakat, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi R.I : 149 hal.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.
Lesmana, D., R. Ratina dan Jumriani, 2011. Hubungan Persepsi dan Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Keputusan Petani Mengembangan Pola Kemitraan Petani Plasma Mandiri Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq.) di Kelurahan Bantuas Kecamatan Palaran Kota Samarinda. Jurnal EPP 8(2): 8-17.
Maesaroh, S., B. Barus, L. S. Iman. 2013. Analisis Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Jurnal Tanah Lingkungan 15(2): 45-51. ISSN 1410-7333.
Nanlohy, H. 2014. Partisipasi Masyarakat Pesisir Dalam Pengelolaan Kawasan Mangrove Di Teluk Kotania.. J. Fish. Sci XVI (2): 66-71 ISSN: 0853-6384. https://doi.org/10.22146/ jfs.9107.
Oedjoe, M.D. R., F. Rebhung, Sunadji. 2019. Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) ebagai Komoditas Unggulan dalam Meningkatkan Nilai Tambah bagi Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 11(1): 62-69. DOI=10.20473/jipk.v11i1.10992.
Rarung, L.K & S. B. Pratasik. 2010. Potensi Jenis-jenis Ikan Air Tawar Konsumsi Masyarakat Aliran Sungai Digoel, Kabupaten Boven Digoel, Papua, dan Beberapa Langkah Pengelolaannya. Jurnal Perikanan dan Kelautan VI(1): 41-45.
Ratna & A. M. Suruwaky. 2016. Analisa Kelayakan Usaha Budidaya Teripang (Holothuroidea) di Distrik Samate, Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Airaha 5(1): 78-82. ISSN 2130-7163.
Setiawan F. & Triyanto. 2012. Studi Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Silvofishery Kepiting Bakau (Scylla serrata) di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Limnotek 19(2): 158-165.
Setyono, D. E. D. 2004. Pengetahuan Dasar Akuakultur. Oseana XXIX(1): 27-32.
Shafitri N. & P. A. Soejarwo. 2017. Potensi dan Peluang Pengembangan Perikanan Budidaya di Kabupaten Kepulauan Anambas. Jurnal Kebijakan Sosek KP 7(2): 143-157.
Soejarwo, P. A. & W. P. Fitriyanny. 2016. Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan untuk Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang, Banten. Jurnal Kebijakan Sosek KP 6(2): 123-134.
Suban, F., I. R. N. Salindeho, N. P. L. Pengemanan. 2019. Kajian Daya Dukung Perairan danau Tutud, Tombatu, Minahasa Tenggara, untuk Akuakultur Dengan Parameter Fosfor (P). Jurnal Ilmiah Platax 7(2): 369-382. ISSN 2302-3589.
Sulardiono, B., P. W. Purnomo, Haeruddin. 2017. Tingkat Kesesuaian Lingkungan Perairan Habitat Teripang (Echinodermata : Holothuroidea) di Karimun Jawa. Saintek Perikanan 12(2): 93-97.
Worang, B. C.G.S., H. J. Sinjal, R. D. Monijung. 2018. Strategi Pengembangan Budidaya Perikanan Air Tawar di Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. Budidaya Perairan 6(2): 68-76.
Copyright (c) 2020 TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.