PENGARUH PERBEDAAN SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KONSENTRASI AMONIA DAN KELANGSUNGAN HIDUP TERIPANG PASIR (Holothuria scabra)
Abstract
Sandfish is one of the organisms from Holothuroidea class and Echinoderms phylum. Sandfish can be found throughout coastal waters, from shallow tidal areas to deeper waters. Sandfish prefer waters free from pollutants, and the water movement is relatively calm. To mimic its preference different recirculation aquaculture systems were designed. The recirculation systems consisted of a double bottom filter or a multi-layer filter/filter component that were located inside or outside the system. This research aimed to determine the effects of different recirculation systems on ammonia concentration, behavior and survival of sandfish with the substrates that were replaced every week during the study. The results showed that the different recirculation systems in the three maintenance containers were the best systems in reducing ammonia concentrations and the best survival rates were found in the inner recirculation system and the outer recirculation system.
ABSTRAK
Teripang pasir merupakan salah satu organisme dari kelas Holothuroidea pada filum Echinodermata. Teripang pasir dapat ditemukan di sepanjang perairan pantai dari daerah pasang surut yang dangkal hingga dalam. Teripang pasir menyukai perairan yang bersih dengan pergerakan air yang tenang. Untuk menyerupakan keadaan, system resirkulasi akuakultur yang bereda dirancangkan. Sistem-sistem resirkulasi tersebut tersusun dari saringan dasar ganda arau beberapa lapis saringan/komponen saringan yang terdapat pada bagian dalam atau bagian luar system. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh system resirkulasi yang berbeda terhadap konsentrasi ammonia, tingkah laku dan kelulusan hidup teripang pasir dimana substrat pada sistem diganti setiap dua minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga system resirkulasi yang berbeda ini sangat baik dalam mereduksi konsentrasi ammonia sedangkan kelulusan hidup terbaik ditemukan pada resirkulasi di dalam dan di luar sistem.
Kata Kunci: Sistem resirkulasi, amonia, kelulusan hidup, teripang pasir, Holothuroidea
Downloads
References
Akib, A., M. Litaay, Ambeng, M. Asnady. 2015. Kelayakan Kualitas Air untuk Kawasan Budidaya Eucheuma cottoni Berdasarkan Aspek Fisika, Kimia dan Biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 1(1): 25-36.
Aziz, A. 1996. Makanan dan Cara Makan Berbagai Jenis Teripang. Oseano, XXI(4):43-59.
Boyd, C.E. 1982. Water Quality Management for Pond Fish Culture. Oxford Elsevier Science Publication. 318 pp.
Dewi, K.H. 2008. Kajian Ekstraksi Steroid Teripang Pasir (Holothuria scabra J) Sebagai Sumber Testosteron Alami. Disertasi. Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (Tidak dipublikasikan).
Effendie, M. I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112 hal.
Eshmat, M. E. dan A. Manan. 2013. Analisis kondisi Kualitas Air Pada Budidaya ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) di Situbondo. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 5(1): 1-4.
Gultom, C.P.W. 2004. Laju Pertumbuhan dan Beberapa Aspek Ekologi Teripang Pasir (Holothuria scabra) Dalam Kolam Pembesaran di Laut Pulau Kongsi Kepualaun Seribu Jakarta Utara. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan Departemen Ilmu Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (Tidak Dpublikasikan), 80 hal.
Handayani, T., V. Sabariah, R.R. Hambuako. 2017. Komposisi Spesies Teripang (Holothuroidea) di Perairan Kampung Kapisawar Distrik Meos Manswar Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada 19(1): 45-51.
Hendri, M., A. I. Sunaryo dan R.Y. Pahlevi. 2009. Tingkat Kelulusan Hidup Larva Teripang Pasir
(Holothuria scabra, Jaeger) dengan Perlakuan Pemberian Pakan Alami Berbeda di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Jurnal Penelitian Sains 12(1): 1-5.
Huwae, L. M. C., R. D. Hukubun, D. Wakano, V. Silahooy, K. Pentury. 2021. Dinamika dan Ekobiologi Teripang di Perairan Desa Hunuth, Kota Ambon. Jurnal Kalwedo Sains 2(2): 106-112.
Jasmadi. 2018. Pertumbuhan dan Aspek Ekologi Teripang Pasir Holothuria scabra Pada Keramba Jaring Tancap di Perairan Lairgangas, Maluku Tenggara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 10(2): 317-331. DOI: http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v10i2.24047
Lesmana, D. S. 2004. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 Hal.
Luhulima, Y., N. P. Zamani. D. G. bengen. 2020. Kepadatan dan pola Pertumbuhan Teripang Holothuria scabra, Holothuria atra dan Bohadchia marmorata serta Asosisasinya Dengan Lamun di Pesisir Pulau Ambon, Saparua, Osi dan Marsegu, Provinsi Maluku. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 12(2): 541-554. DOI: http://doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.23454
Marsoedi, L. F. Mulyani, Guntur. 2020. Identifikasi Kesesuaian Lahan Budidaya Teripang pasir (Holothuria scabra) Berdasarkan Parameter Kimia Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Perairan Lombok Barat. Jurnal Perikanan 10(1): 1-7. DOI : https://doi.org/10.29303/jp.v10i1.198
Martoyo J., N. Aji., T. Winanto. 2000. Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hal.
Norjanna, F., E. Efendi, Q. Hasani. 2015. e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan 4(1): 427-432.
Nugroho, A., E. Arini, T. Elfitasari. 2013. Pengaruh Kepadatam yang Berbeda Terhadap Kelulushidupan dan pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Resirkulasi Dengan Filter Arang. Journal of Aquaculture Management and Technology 2(3): 94-100.
Padang, A., E. Lukman., M. Sangadji. 2014a. Komposisi Makanan Dalam Lambung Teripang. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan 7(2): 26-30. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.7.2.26-30
Padang, A., E. Lukman., M. Sangadji. 2014b. Pemanfaatan Diatom Bentik Sebagai Makanan Teripang Dalam Rangka Pengembangan Usaha Budidaya Teripang. Prosiding Seminar Nasional Penguatan Pembangunan Berbasis Riset Perguruan Tinggi (SPP-RPT), 1(2014): 264-270. ISSN: 9-772407-059004.
Padang, A., E. Lukman, M. Sangadji, R. Subiyanto. 2016. Pemeliharaan Teripang Pasir (Holothuria scabra) di Kurungan Tancap. Jurnal Ilmiah Agribisni dan Perikanan 9(2): 11-18.
Padang A., M. Sangadji, E. Lukman, R. Subiyanto. 2017. Pertumbuhan dan Kelulus Hidup Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang Dipelihara di Keramba Jaring Apung. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 13(2): 115-124.
Satria, G.G. A., B. Sulardiono, F. Purwanti. 2014. Kelimpahan Jenis Teripang di Perairan Terbuka dan Perairan Tertutup pulau Pnajang Jepara, Jawa Tengah. DIPONEGORO JOURNAL OF MARQUARES 3(1): 108-115.
Sahetapy, J.M.F., D.G. Louhenapessy dan E. Riry. 2016. The Impact Of Component Modification of Double Bottom Filter Recirculation System to Concentration of Ammonia in Water and Survival Rate at Rearing Media Of Blue Devil Fish (Chrysiptera cyanea). Aquacultura Indonesiana Journal 17(1): 26-29.
Sahetapy, J.M.F., Luturmas, A., & Kiat, M.R. (2021). Pengaruh Sistem Resirkulasi Terhadap Kualitas Air dan Kelulusan Hidup Ikan Banggai Cardinal (Pterapogon kauderni). Jurnal Media Akuakultur Indonesia 1(1): 1-10. http://doi.org/10.29303/mediaakuakultur.v1i1.119
Setyono, D. E. D. 2004. Pengetahuan Dasar Akuakultur. Oseana XXIX(1): 27-32.
Tangko, A. M. dan A. Mustafa. 2008. Pelestarian Sumberdaya Teripang Melalui Restocking dan Budidaya di Sulawesi Selatan. Media Akuakultur 3(1): 70-76.
Yanti, N. P., J. N. Subagio, J. Wiryatno. Jenis dan Kepadatan Teripang (Holothuroidea) di Pantai Bali Selatan. Jurnal SIMBIOSIS II(1): 158-172.
Copyright (c) 2022 Jacqueline M F Sahetapy, Maureen M Pattinasarany, Daniel G Louhenapessy
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.