KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN EKOWISATA KEBUN KIMA NEGERI MORELLA, KABUPATEN MALUKU TENGAH
Abstract
Tihlepuai Bay in Morella Village has a protected area called Kebun Kima, which has been developed to become a location for marine ecotourism. An increase in visitor numbers is thought to disrupt conservation activities due to the lack of understanding of local people and tourists regarding the importance of developing marine conservation and tourism. This study aims to analyze the suitability and carrying capacity of the Kebun Kima ecotourism area. The research was conducted in Kebun Kima ecotourism area in Tihlepuai Bay from April to June 2020. Data collection on the suitability of the location designated for the snorkeling and diving categories was obtained from the results of measuring the suitability parameters of the area. Carrying capacity data is intended to determine the number of tourists who can occupy the area. Community social data collection in the form of support for the development of marine ecotourism in the Kebun Kima and tourists' assessment of the coral reef's beauty was obtained from interview results, field observation, and questionnaires. The data obtained were then analyzed descriptively. Based on the study's results, diving and snorkeling activities are suitable for development with a carrying capacity of 4 people per day, both snorkeling and diving. The proportion of people who do not know about the impact of coral reef damage is about 55%, while the proportion of tourists evaluating the coral reef's attractiveness is 60% for the 'very good' category.
ABSTRAK
Pantai Teluk Tihlepuai di Negeri Morella memiliki sebuah kawasan yang dilindungi bernama Kebun Kima yang dikembangkan menjadi lokasi ekowisata bahari. Peningkatan jumlah pengunjung di kawasan konservasi Kebun Kima diduga dapat mengganggu kegiatan konservasi. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat lokal maupun wisatawan tentang pentingnya pengembangan konservasi dan wisata bahari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan ekowisata kebun kima. Penelitian dilakukan di kawasan ekowisata Kebun Kima di Pantai Teluk Tihlepuai, Negeri Morella, Kabupaten Maluku Tengah pada April-Juni 2020. Pengambilan data kesesuaian lokasi yang diperuntukkan untuk kategori snorkeling dan selam diperoleh dari hasil pengukuran parameter kesesuaian kawasan. Pengambilan data daya dukung diperuntukkan untuk mengetahui jumlah wisatawan yang dapat menempati kawasan tersebut. Pengambilan data sosial masyarakat berupa dukungan terhadap pengembangan ekowisata bahari kebun kima dan penilaian wisatawan terhadap keindahan terumbu karang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan lapangan, dan penyebaran kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan selam dan snorkeling sesuai untuk dikembangkan serta snorkeling dengan daya dukung mampu melayani 4 orang/hari, dan kategori selam dengan tingkat pelayanan 4 orang wisatawan/hari. Persepsi masyarakat kategori tidak tahu tentang dampak kerusakan terumbu karang sebesar 55%, sedangkan penialian wisatawan terhadap keindangan terumbu karang di kebun kima kategori sangat bagus sebesar 60%.
Kata kunci: Ekowisata, kebun kima, kesesuaian, daya dukung, Negeri Morella
Downloads
References
Amali, H., M. Setyaningsih dan Susilo.2020. Studi Kerapatan Kerang Kima (Tridacnidae) di Pulau Pramuka dan Pulau Belanda, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Quagga: Jurnal Pendidikan dan Biologi 12(2): 188-193.
Aynul, N. dan N. Pratiwi. 2018. Taman Konservasi Kima Berbasis Ekowisata dan Edukasi Upaya Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. Jurnal Penelitian dan Penalaran 5(1): 937-950.
Claudet J, Lenfant P, Schrim M. 2010. Snorkelers Impact on Fish Communities and Algae in a Temperate Marine Protected Area. Journal Biodiversity and Conservation 19(6): 1649- 1958.
English, S., C. Wilkinson., and V. Baker. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources. 386 pp.
Hazeri, G. 2014. Studi Kesesuaian Pantai Laguna Desa Merpas Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Sebagai Daerah Pengembangan Pariwisata dan Konservasi. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu (Tidak dipublikasikan).
Hijriati, E. dan R. Mardiana. 2014. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial dan Ekonomi di Kampung Batusuhunan, Sukabumi. Jurnal Sosiologi Pedesaan 3(2): 146-159.
Keliwar, S. 2013. Pola Pengelolaan Ekowisata Berbasis Komunitas di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Jurnal Nasional Pariwisata 5(2): 110-125.
Kusumah, G., H. Mutmainah., T. Altanto dan K. Ondara. 2016. Kajian Kesesuaian Lingkungan Untuk Pengembangan Wisata di Pantai Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. Depik 5(1): 19-23. DOI: http://dx.doi.org/10.13170/depik.5.1.3844
Lesmana, D. dan Y. Wahyudin. 2016. Pemanfaatan Kima Secara Berkelanjutan. Jurnal Mina Sains 2(1): 1-14.
Manilet, S. M. dan H. Rajab. 2021. Tradisi Lawa Safar di Negeri Morella Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Studi Islam 10(2): 108-132.
Neo, M. L., Wabnitz, C. C. C., Braley, R. D., Heslinga, G. A., Fauvelot, C., Van Wynsberge, S., … Todd, P. A. 2017. Giant clams (Bivalvia: Cardiidae: Tridacninae): A Comprehensive Update of Species and Their Distribution, Current Threats and Conservation Status. Oceanography and Marine Biology: An Annual Review 55, 2–303. https://doi.org/10.1201/b21944
Niartiningsih A. (2012). Kima, Biota Laut Langka: Budidaya dan Konservasinya. Tesis. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin.
Nuriya, H. Z., Hidayah dan A. F. Syah. 2010. Analisis Parameter Fisika Kimia di Periaran Sumenep Bagian Timur dengan Menggunakan Citra Landsat TM 5. Jurnal Kelautan 3(2): 132-138. DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v3i2.922
Rajab, M.A., Fahruddin, A. & Setyobudiandi, I., 2013. Daya Dukung Perairan Pulau Liukang Menggunakan Loe Untuk Aktivitas Ekowisata Bahari. Depik 2(3): 114-125. DOI: https://doi.org/10.13170/depik.2.3.854
Soegiyanto, I. H., dan P. Hadi. 2015. Pengembangan Potensi Ekowisata di Kabupaten Bima. GeoEco 1(2): 195-206.
Sukaca, A. 2013. Statistik Deskriptif: Penyajian Data, Ukuran Pemusatan Data, dan Ukuran Penyebraan Data.
Supriharyono, 2007. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan. Jakarta. 129 hlm.
Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Penerbit Brilian Internasional. Surabaya. 412 hlm.
Wahyunindyawati dan Dyanasari. 2017. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Penerbit Deepublish. Yogyakarta. 94 hlm.
Wardani, M.P., Fahrudin, A. & Yulianda, F. 2017. Analysis of Successful Strategy to Develop Sustainable Marine Ecotourism in Gili Bawean Island, Gresik, East Java. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 89(2017): 012036. IOP Publishing. doi:10.1088/1755-1315/89/1/012036
Rahamatika, V.A., Wijayanti, W. P. dan F. Usman. 2022. Penilaian Aspek Lingkungan Pada Kawasan Ekowisata Karangsong, Kabupaten Indramayu. Planning for Urban Region and Environment 11(2): 101-110.
Wynsberge, S. Van, Andréfouët, S., GaertnerMazouni, N., Wabnitz, C. C. C., Menoud, M., Le Moullac, G., Remoissenet, G. 2017. Growth, Survival and Reproduction of The Giant Clam tridacna maxima (Röding 1798, Bivalvia) in Two Contrasting Lagoons in French Polynesia. PLoS ONE 12(1): 1–20. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0170565
Yulianda, F. (2007) Ekowisata Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Bogor. MSP – FPIK IPB.
Yulianda, F. (2019). Kawasan Konservasi Laut (Model Kasus:Taman Nasional kepulauan Seribu) . Bogor: IPB Press.
Yulius, Salim H.L, Ramdhan M, Arifin, T., Purbani D. 2014. Penentuan Kawasan Wisata Bahari di Pulau Wangi-wangi Dengan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Segara 10(2): 157-164.
Copyright (c) 2023 Lolita Tuhumena, Afrizal I Umarella, Leopold A Tomasila, Yvonne I Pattinaja, Lalu P I Agamawan, Daniel Z K Wambrauw, Jeremias R Tuhumena
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.